Bikin ngiler, 5 kuliner unik ini akan tersaji di nikahan Kahiyang Ayu

Brilio.net - Acara resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution akan digelar pada 8 November 2017 mendatang.

Acara yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah itu pun akan menyajikan beragam sajian kuliner tradisional khas Kota Solo. Hal tersebut disampaikan sang kakak, Gibran Rakabuming di sela-sela rapat koordinasi bersama semua vendor.

Gibran mengatakan, makanan tradisional seperti tumpang, nasi liwet, dan gudeg akan tersaji pada setiap acara. Selain tiga kuliner tersebut, berikut sajian lainnya yang akan tersaji dalam acara pernikahan Kahiyang Ayu, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Cabuk Rambak.

foto: ksmtour.com

Cabuk rambak khas Solo akan menjadi salah satu sajian dalam pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Kuliner yang terbuat dari bahan dasar beras ini dapat ditemui di salah satu sudut di Stadion Manahan Solo. Selain sebagai camilan, cabuk rambak biasanya disajikan dengan nasi liwet.

Seporsi cabuk rambak biasanya berisi ketupat yang disiram saus yang terbuat dari biji wije. Cabuk Rambak juga disajikan dengan tambahan parutan kelapa yang disangrai. Ciri khas lainnya dari cabuk rambak adalah disajikan menggunakan wadah daun pisang.

2. Ledre Solo.

foto: kota.surakarta.go.id

Ledre biasanya terbuat dari pisang dan ketan kelapa. Ketan mentah akan dipanggang di atas wajan kemudian ditambah santan. Setelah matang baru diberi potongan pisang sebagai toping. Makanan tradisional ini biasanya memiliki rasa manis dan gurih dan sangat cocok jika dinikmati bersama teh.

3. 1.100 loyang martabak.

Selain kuliner tradisional, resepsi pernikahan Kahiyang Ayu akan menyajikan martabak sebanyak 1.100 loyang. Hidangan tersebut disiapkan oleh perusahaan katering Chilli Pari milik Giran Rakabuming.

Martabak yang akan disuguhkan terdiri dari dua jenis, martabak manis dan martabak telur. Dalam resepsi tersebut, para juru masak akan membuat 300 loyang martabak manis dan 250 loyang martabak telur pada sesi siang hari. Sedangkan untuk para tamu sesi malam hari, mereka juga menyiapkan dua jenis martabak dengan jumlah yang sama.

Uniknya, semua makanan itu akan dimasak di lokasi acara. Jadi para tamu dipastikan bisa menikmati martabak tersebut saat masih hangat.

4. Selat Solo.

foto: momylicious.com

Selat solo merupakan hidangan khas Jawa yang memiliki pengaruh cita rasa Eropa. Makanan ini terdiri dari daging sapi has luar yang direbus dalam kuah encer yang terbuat dari bawang putih, cuka, kecap manis, kecap Inggris, air serta dibumbui dengan pala dan merica.

Selat Solo lazimnya akan disajikan dengan telur rebus dan sayur-sayuran seperti buncis, kentang, tomat, selada, mentimun, kol, dan wortel, serta ditaburi keripik kentang dan ditambahkan sedikit moster atau mayones di sampingnya.

5. Sate Kere.

foto: saliha.id

Sate Kere merupakan sebutan untuk salah satu makanan khas Solo dan Yogyakarta. Tak seperti sate lainnya yang terbuat dari daging, sate kere justru terbuat dari tempe gambus yaitu tempe yang dibuat dari ampas tahu.

Selain tempe, bahan dasar pembuatan sate ini juga menggunakan jeroan sapi seperti paru atau usus sapi. Sate ini juga dilengkapi dengan bumbu kacang yang sama seperti sate pada umumnya.

Kere dalam bahasa Jawa berarti miskin. Sate kere muncul pertama kali pada zaman kolonial. Kala itu sate menjadi makanan mahal, ketika penjajah umumnya menyantap sate berbahan dasar daging.

Orang Indonesia kemudian menciptakan sate dalam versinya sendiri, yang tentunya berbahan dasar murah.

(brl/del)