Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja
brilio.net/shahfara

Brilio.net - Siang itu cuaca terasa cukup terik di sebuah warung makan berlokasi di Jalan Banteng Utama No. 25, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Warung tersebut dikenal dengan sebutan Mi Sapi Banteng, hingga kini masih jadi primadona penggemar hidangan mi. Buka di jam 11 siang, bangku-bangku di Mi Sapi Banteng sudah hampir dipenuhi pelanggan selang beberapa menit warung buka.

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

foto: brilio.net/shahfara

Pengunjung di warung Mi Sapi Banteng ini sangatlah beragam, mulai dari anak muda hingga orang tua. Salah satunya Erwin, wanita paruh baya asli Jogja yang tinggal di kawasan Jalan Lempongsari, Sleman. Bersama dua orang temannya, Erwin mengaku sudah beberapa kali menyambangi Mi Sapi Banteng ini. Awalnya ia direkomendasikan oleh sang anak, Erwin pun lantas suka.

"Dari anak, Mbak. Anak-anak muda mesti tahu kalau ada tempat makan viral kayak gini," ucap Erwin, ucap Erwin ketika ditemui brilio.net beberapa waktu lalu, Selasa (15/8).

Di sela-sela momen menikmati semangkuk mi sapi, Erwin menjelaskan kalau cita rasanya cocok di lidah orang Indonesia karena cukup gurih. Apalagi kalau senang dengan makanan pedas seperti dirinya, menurutnya menu mi versi pedas di Mi Sapi Banteng punya rasa pedas yang masih bisa dinikmati.

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

foto: brilio.net/shahfara

Nggak cuma orang Jogja, ternyata ada juga yang dari luar kota, lho. Salah satunya Niki yang rela dari Solo, datang bernama dua sahabatnya. Ketiganya diketahui baru pertama kali mendatangi warung ini sembari berwisata saat liburan kuliah. Berawal dari rasa penasaran usai melihat konten viral soal Mi Sapi Banteng di media sosial, Niki dan kedua temannya tampak puas dengan menu-menu di tempat makan ini.

"Enak. Yang kayak gini nggak pernah sih, (rasanya) beda," ungkap Niki dan disusul anggukan setuju dari dua sahabatnya.

Mi Sapi Banteng diketahui tak hanya punya menu mi sapi, melainkan juga mi ayam, kwetiau sapi, kwetiau ayam, pangsit rebus, serta pangsit goreng. Harga menu makanan yang dijual oleh warung ini pun bisa dibilang ramah di kantong, berkisar Rp4 ribu sampai Rp15 ribu saja.

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

foto: brilio.net/shahfara

Pilih bisnis kuliner alih-alih lanjutkan sekolah kuliner di Singapura.

Di balik banyaknya penggemar mi sapi ini, ada sosok Satria, owner Mi Sapi Banteng yang merintis bisnis kulinernya dari nol. Mi Sapi Banteng resmi dibuka pada Februari 2019 silam. Saat itu, lokasinya masih berada di sebuah ruko di Jalan Damai. Namun, usai beberapa bulan berjualan sampai saat ini, Satria memutuskan pindah ke depan rumahnya, yakni tempat Mi Sapi Banteng yang sekarang. Dengan begitu, ia bisa lebih nyaman mengatur banyaknya jumlah pelanggan.

Ada kisah menarik yang dimiliki oleh pria akrab disapa Mas Satria ini. Setelah lulus kuliah D3 di Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM), ia lantas tertarik melanjutkan studi jurusan kuliner di salah satu universitas Singapura.

Tetapi, sebelum merampungkan pendidikan, Satria memilih pulang ke Indonesia dan banting setir berjualan mi sapi.

Berbekal ilmu kuliner yang ia dapat di bangku perkuliahan, Satria mengaku memang menggodok sendiri resep menu-menu yang ada di Mi Sapi Banteng, lho. Selain itu, sampai hari ini pun seluruh pembuatan mi sampai pangsit yang dijual di Mi Sapi Banteng dilakukan secara homemade (produksi rumahan) dibantu beberapa pegawai.

"Terinspirasi justru dari street food lokal saat kuliah di luar, namun untuk resepnya diolah sendiri dengan menyesuaikan selera orang Indonesia," ujar Satria.

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

foto: brilio.net/shahfara

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

Kuliner Lezat Di Area Jl. Kaliurang.

Tetap rasakan pasang surut bisnis meski dagangan sering viral.

Saat pertama kali memutuskan berjualan mi sapi, Satria memiliki modal Rp7 juta. Ia pun membeli sekaligus mempersiapkan perlengkapan dan perkakas untuk memulai bisnisnya, baik meja stainless steel, kursi, dan lainnya. Sementara saat sudah mulai berjualan, di momen awal-awal buka, Mi Sapi Banteng diketahui tak langsung mendapatkan banyak pembeli, lho.

Satria pun mengaku tak gencar melakukan promosi di kala awal, melainkan hanya lewat kabar dari mulut ke mulut. Namun, Satria mengatakan keberuntungan ada di pihaknya saat salah satu selebgram datang dan mempromosikan Mi Sapi Banteng secara cuma-cuma.

"Awal jualan ini ada foodgram datang dan bantu promote (promosi) cuma-cuma, dari situ ramai sampai sekarang, sebenarnya cuma beruntung," cetusnya.

Hingga kini pengunjung yang ingin makan di Mi Sapi Banteng diketahui harus rela mengantre lama, bahkan bisa sampai 1 atau 2 jam. Satria pun bercerita, ia sempat menghadapi pembeli yang protes karena harus menunggu datangnya hidangan dalam waktu cukup lama. Meski begitu, Satria belum mau membuka cabang Mi Sapi Banteng, karena menurutnya bisnis ini masih sering mendapati keadaan pasang surut.

Seperti saat BrilioFood berkunjung kali ini, meski terlihat cukup ramai, tapi Satria mengaku akhir-akhir ini warungnya tak selaris biasanya karena sedang musim liburan kuliah. Tak heran, sasaran bisnis Mi Sapi Banteng memang ada di kalangan anak muda, terutama mahasiswa. Hal ini otomatis juga berpengaruh ke pendapatan bisnisnya yang belum stabil.

Ditambah lagi, ia harus memenuhi upah 8 pegawai yang membantunya mengembangkan Mi Sapi Banteng. Alhasil, berjualan di momen liburan kuliah seperti sekarang membuat Mi Sapi Banteng hanya mendapatkan 50 persen dari keuntungan biasanya. Satria memaparkan, jika sedang ramai, omset yang didapat per bulannya kurang lebih ada di angka Rp5 juta.

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

foto: brilio.net/shahfara

Ingin lebarkan sayap di usaha kuliner lain.

Saat ditanya perihal tujuan bisnis Mi Sapi Banteng akan dibawa ke mana di masa yang akan datang, Satria mengaku tak ingin muluk-muluk dan terus bertahan menjalankan usaha Mi Sapi Banteng miliknya. Namun, jika ada kesempatan di lain waktu, ia berkeinginan membuka bisnis kuliner lain, yaitu bakso, yang notabene bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat Indonesia.

"Yang sekarang (mi sapi) kan sebagian orang bisa nerima, sebagian orang ndak. Yang sekarang kan rempah dan asinnya kerasa, kadang orang yang suka manis kurang suka," jelas Satria.

Tak lanjutkan pendidikan kuliner di Singapura, ini kisah sukses pemilik Mi Sapi Banteng di Jogja

foto: brilio.net/shahfara

Walaupun memiliki rencana membuka bisnis kuliner yang berbeda, tapi Satria berkata ingin tetap menggunakan beberapa menu yang sudah ada di Mi Sapi Banteng sekarang, yaitu pangsit rebus dan goreng. Kabar ini cukup menarik nih buat kamu yang memang penggemar Mi Sapi Banteng.

Satria pun memberikan sedikit trik buat siapa saja yang tertarik merintis bisnis kuliner. Menurutnya, penting untuk mempelajari lebih dalam hal-hal seputar kuliner terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia bisnis. Tetapi, buat yang tak punya basis di bidang kuliner pun tak perlu khawatir, karena bisa mencoba bisnis kuliner lewat franchise (waralaba).

(brl/lut)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya