Rujak Es Krim Pak Nardi, pionir rujak es krim di Jogja
Diperbarui 9 Mar 2018, 19:39 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2018, 05:06 WIB
Brilio.net - Siang itu sinar matahari menyinari langit Jogja dengan teriknya. Cuaca yang sangat pas untuk menikmati kuliner dingin sebagai pelepas dahaga dan panasnya kota istimewa yang terkenal sebagai kota pariwisata.
Untuk melepas dahaga, brilio.net mencoba mendatangi salah satu kuliner yang sudah sangat populer di kota Jogja. Berada di sisi barat Pakualaman, atau tepatnya di Jalan Harjowinatan, Purwokinanti, Yogyakarta, terdapat sebuah kuliner legendaris yang menjajakan olahan rujak dengan es krim dengan nama Rujak Es Krim Pak Nardi.
-
Cerita dari angkringan Lik Man, pencetus kopi joss pertama di Yogyakarta yang berdiri sejak 1960-an Angkringan yang sudah ada sejak 1965 ini berhasil mengenalkan kopi joss hingga ke skala nasional, bahkan internasional.
-
Kisah dan cikal bakal es dawet Prambanan yang terkenal Es dawet atau es cendol di sini beda dengan dawet lainya, untuk dawetnya sendiri berwarna putih bening, bukan hijau seperti dawet pada umumnya.
-
Nasi Teri Gejayan Pak Dul, kuliner malam legendaris Jogja 90-an Daerah Gejayan dikenal akan surga kuliner pedas tengah malam.
foto: brilio.net/annisa a hapsari
Bukan kios atau ruko, warung rujak es krim milik Pak Nardi ini hanya berupa gerobak dorong berukuran sedang yang ditutupi dengan terpal seadanya dan diberi beberapa kursi bagi pembeli yang makan di tempat. Warung yang begitu sederhana untuk sebuah kuliner yang sudah berdiri selama empat dekade sejak tahun 1978.
foto: brilio.net/annisa a hapsari
Ketika brilio.net mengunjungi warung tersebut, tidak tampak sosok Pak Nardi. Belakangan diketahui bahwa sang pemilik sudah beristirahat total karena mengidap penyakit stroke sejak tahun 2010 lalu.
Sosok istri Pak Nardi yang biasanya membantu pun tidak terlihat karena baru saja kembali ke kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah untuk mengurus sang suami. Saat itu brilio.net hanya berhasil menemui anak bungsu Pak Nardi yang bernama Novia.
foto: brilio.net/annisa a hapsari
Pada mulanya Pak Nardi menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling di sekitar daerah Pakualaman. Namun kemudian sejak tahun 1980, setelah mendapat beberapa pelanggan tetap pria yang berusia 65 tahun ini memilih untuk menetap dan hanya menjajakan rujak es krim buatannya di satu lokasi yang sama hingga saat ini. Dulu tempat itu dekat dengan sebuah kampus perbankan yang kini telah berpindah tempat.
Kuliner yang menggabungkan dua jenis makanan ini awalnya berasal dari ide Pak Nardi agar es puter dagangannya pada saat itu laku dan habis terjual. Berawal dari coba-coba dengan memadukan rujak yang telah dicacah dengan es krim puter buatannya, ternyata makanan kreasi pria bernama lengkap Sunardi ini makin digemari banyak orang.
foto: brilio.net/annisa a hapsari
Warung Pak Nardi ini bisa dikatakan sebagai pionir yang berjualan rujak es krim di daerah Jogja. Pasalnya saat itu selain Pak nardi belum ada yang menjajakan makanan seperti yang ditawarkan Pak Nardi.
"Iya, kita yang pertama mbak, karena dulu belum ada yang jualan kayak gini, dulu bapak nambahin rujak karena es puternya suka nggak banyak yang beli," pungkas Novia ketika ditemui brilio.net, Jumat (9/3).
Kini rujak es krim yang dibanderol seharga Rp 6 ribu per porsinya ini bisa dikatakan sudah banyak yang mencoba menduplikasi, menyamakan resep milik Pak Nardi dengan ikut berjualan rujak es krim.
Kendati demikian, diakui Novia, rasa dari rujak es krim milik ayahnya ini memiliki perbedaan tersendiri. Perbedaan tersebut terdapat pada es krim yang digunakan, karena sampai saat ini rujak es krim Pak Nardi masih membuat es krimnya sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Seperti tepung hunkwe, gula dan sedikit tepung maizena.
foto: brilio.net/annisa a hapsari
Memang saat mencicipi rujak es krim ini, rasa lembut dan manis dari es krimnya begitu terasa. Semakin memanjakan lidah, ketika tekstur es krim yang lembut bertemu dengan renyah dan segarnya serutan buah rujak berbumbu manis.
"Yang bedain itu ya es krimnya mbak, kan kita proses bikin es krimnya juga masih manual, jadi ngaduk sendiri. Terus kita biasanya ada proses kayak 'di-jenang' dulu es krimnya baru diputer sampai jadi es krim makannya jadi lebih lembut," terang Novia.
foto: brilio.net/annisa a hapsari
Dalam sehari, Novia menjelaskan bahwa ketika musim kemarau ia dapat menjual lebih dari 150 porsi. Namun jumlah ini akan berkurang jika musim hujan tiba.
Selain melegenda, rujak es krim Pak Nardi ini juga sudah dinikmati oleh berbagai kalangan. Mulai dari warga jogja asli hingga para wisatawan dari luar daerah.
Tak hanya itu, beberapa nama artis seperti almarhum Bondan Winarno, Butet Kertaradjasa dan Ryana Dea juga pernah mencicipi kesegaran rujak es krim milik Pak Nardi.
(brl/gib)
RECOMMENDED ARTICLES
- Kisah persaudaraan di balik menjamurnya warung pecel lele Lamongan
- Segarnya Es Campur Gerjen, melegenda sejak era 80an
- 10 Jajanan legendaris Indonesia dari tepung beras, bikin ngiler
- Legendaris, 5 tempat jajan di Bandung ini harus kamu kunjungi
- Tak disangka, 4 kuliner Indonesia ini berasal dari resep Belanda lho
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas