Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad

Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad
brilio.net/nadhifah

Brilio.net - Muntilan, sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi pusat perdagangan. Kecamatan satu ini pun dipenuhi berbagai toko maupun warung dengan ciri khas masing-masing. Muntilan pun tak luput menyuguhkan beragam wisata kuliner atau warung makan yang sangat sayang jika kamu lewatkan.

Dari sekian banyak warung makan sop empal Bu Haryoko terbilang spesial, lho. Warung makan ini cukup sukses menarik perhatian banyak wisatawan.

Berlokasi di Jalan Veteran No.9, Sayangan, Muntilan, warung sop empal Bu Haryoko ini terbilang legendaris. Bukan tanpa alasan, warung yang memiliki dinding bercat hijau tersebut sudah berdiri sejak 1940.

Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad

foto: brilio.net/nadhifah

Dulu, warung sop empal Bu Haryoko terletak di depan Klenteng Hok An Kiong, Muntilan. Namun pada generasi kedua, warung ini pindah ke sisi barat Klenteng dan terus bertahan sampai sekarang hingga generasi ketiga. Meski sudah berjualan selama 84 tahun, rasa empal Bu Haryoko tetap konsisten karena memakai resep turun-temurun.

Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad

Menarik banget dikunjungi saat kamu ke Muntilan.

Menu yang dijual di warung ini pun masih sama seperti sejak pertama kali dibuka, yaitu sop empal. Satu mangkuk sop empal berisi bihun, sayur kol, sambal, potongan daging, kuah kaldu, dan bawang goreng. Ada juga menu tambahan berbagai olahan sapi seperti kikil dan paru sebagai pelengkapnya.

Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad

foto: brilio.net/nadhifah

Pada Minggu (10/3), tim brilio.net sengaja mendatangi sekaligus mencicipi langsung sop empal Bu Haryoko. Tampak dari luar, parkiran di depan warung mungil ini sudah dipenuhi oleh mobil dan motor yang berjejer. Benar saja, saat masuk ke dalamnya, hampir semua kursi sudah terisi penuh dengan pengunjung.

Seorang pengunjung asli Banjarnegara bernama Dinar juga menjelaskan pengalamannya saat pertama kali mencicipi sop empal Bu Haryoko. Menurutnya, menu satu ini terasa enak, bagian dagingnya pun bertekstur empuk. Bahkan tak perlu tenaga ekstra untuk memotong daging saat menyantapnya.

"Karena enak, aku bakal ke sana lagi kalau pas pergi ke Magelang," jelasnya.

Suasana dalam warung terbilang sederhana. Terdapat beberapa kipas angin yang terpasang di langit-langit, sedangkan bagian dindingnya seluruhnya tampak dipenuhi kalender dari berbagai toko yang ada di Magelang. Interior kalender pada dinding warung inilah yang membuat suasana semakin terasa homey.

Alih-alih memasang foto selebritis yang pernah datang langsung, Pujiningsih justru menempel belasan hingga puluhan kalender dari berbagai jenis toko di dinding warungnya. Menurutnya, cara ini jadi bentuk sedekah karena bisa membantu promosi toko-toko tersebut untuk dikenalkan ke parapengunjungnya.

Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad

foto: brilio.net/nadhifah

Meskipun tidak berukuran besar, warung satu ini tetap ramai pengunjung. Bahkan Pujaningsih Riyati, selaku pemilik warung saat ini sampai mengandalkan 3 orang karyawan untuk membantunya sehari-hari berjualan. Perempuan yang kini berusia sekitar 60 tahunan ini menjelaskan, kalau sehari-hari ia berhasil menghabiskan sebanyak 60-70 kg-an daging sapi.

“Nggak ngehitung omset jelasnya, tapi setiap hari daging segitu habis. Soalnya banyak juga yang beli daging empalnya aja berapa kilo gitu,” ungkap Pujaningsih.

Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad

foto: brilio.net/ida

Pujaningsih merupakan generasi ketiga dari keturunan asli Mbah Karto (pendiri warung Sop Empal Bu Haryoko). Dari 7 bersaudara, hanya Pujaningsih yang meneruskan usaha keluarganya ini. Hal ini lantaran ia mengaku senang memasak dan sudah membantu usaha ibunya dari sejak muda dulu.

“Dulu sehabis lulus SMP, saya dilarang lanjut sekolah sama ibu dan disuruh bantuin di warung. Dan saya juga seneng dan mbakat masak sama jualan,” terangnya.

Selama berjualan, Pujaningsih mengaku tak ada tantangan yang berarti. Kecuali, pada 2020 saat ada virus COVID-19 masuk ke Indonesia. Berkurangnya jumlah wisatawan yang pergi ke Muntilan membuatnya mau nggak mau menutup warung selama beberapa saat.

“Jalannya aja sepi, orang-orang pada nggak jajan karena takut. Akhirnya saya tutup warung selama 3 1/2 bulan,” jelasnya.

Saat ini, warung sop empal Bu Haryoko sudah memiliki satu cabang. Bukan di Kota Magelang, cabang pertama warung sop empal Bu Haryoko justru didirikan di Yogyakarta. Usut punya usut, cabang dari warung Muntilan ini dikelola sendiri oleh anak Pujingsih yang merupakan generasi keempat.

Warung sop empal Bu Haryoko yang ada di Muntilan pun ramai didatangi oleh orang-orang terkenal. Mulai dari artis, ustaz, hingga para pejabat. Seperti Yuki Kato, Enzy Storia, Vidi Aldiano, Ustaz Widianto, Susi Pudjiastuti, hingga Sultan Hamengkubuwono X.

Warung sop empal daging Bu Haryoko ini buka setiap hari pada Senin sampai Minggu, dari jam 06.00-14.30 WIB. Namun karena saking ramenya, biasanya sop empal sudah habis pada jam 13.00 WIB, lho. Semangkuk sop empal ini dibanderol dengan harga Rp 30.000 per porsinya. Buat kamu yang berkunjung ke Muntilan, jangan lewatkan untuk mencicipi menu satu ini secara langsung, ya.

(brl/lut)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya