Begini gaya bartender kelas dunia meracik minuman, nggak asal tuang
Diperbarui 26 Okt 2017, 16:57 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 17:10 WIB
Brilio.net - Profesi bartender sering menjadi idaman anak muda. Maklum, selain mendapatkan uang, profesi ini dianggap keren. Tapi bukan perkara gampang lho menjadi seorang bartender.
Perlu pengalaman dan keahlian dalam meracik minuman atau koktail agar sesuai dengan keinginan pengunjung bar. Soal meracik minuman, bukan masalah asal tuang dan mencampur ya. Tapi ada tekniknya lho.
Tapi kamu bisa kok belajar dari nama-nama bartender tersohor yang dikenal karena keahliannya meracik minuman. Salah satunya Steve Schneider. Mantan marinir Amerika Serikat ini punya segudang pengalaman selama menjadi bartender lho. Dia bergabung dengan marinir saat berusia 18 tahun.
Nah baru-baru ini, bartender utama Employees Only New York ini melakukan bar pop-out di Una Bar, Hotel Pullman, Jakarta. Dalam aksi bertajuk “mengambil alih” Una Bar semalaman, pria berusia 35 tahun itu menyajikan pilihan signature drink Employees Only seperti EO Gimlet hasil perpaduan gin, jeruk nipis dan daun jeruk purut dengan cita rasa klasik koktail.
Nggak cuma itu, pria yang sudah menjuarai banyak kompetisi bartender kelas dunia ini juga unjuk kebolehan dengan meramu koktail lain seperti Cocktail Manhattan, La Paloma, West Side, dan Road To Zion dalam acara kolaborasi Singapore Tourism Board (STB) dengan Employees Only itu.
Menurutnya, koktail itu berbeda dengan minuman lain. Bir adalah bir. Tapi koktail itu merupakan paduan dari berbagai bahan yang pembuatannya harus dengan teknik termasuk cara mengocoknya. Ini yang membuat koktail begitu digemari, khususnya anak-anak muda.
"Ya kalau mau dibilang koktail itu ibarat minuman yang di kostum. Membuat koktail adalah perpaduan antara pengetahuan dan seni,” kata Steve kepada brilio.net.
Oh iya, asal tahu saja ya, sebelum menjadi bartender, Steve pernah nyaris tewas akibat kecelakaan usai keluar dari sebuah bar. Saat itu dokter di rumah sakit New Jersey memperkirakan peluang hidupnya hanya 50%. Tapi keajaiban muncul. Dia sembuh setelah menjalani operasi dengan menempatkan tiga lempengan di dalam kepalanya.
Kini dia bukan hanya sebagai bartender utama di Employees Only tapi juga menjadi salah satu pemilik. Sekadar informasi, Employees Only menempati urutan ketujuh sebagai bar terbaik di dunia. Nah dalam acara itu, Steve didampingi Igor Hadzismajlovic, salah satu dari lima mitra asli Employees Only di New York dan bartender Singapura Aziz Mustaffa.
Steve sudah 10 tahun terakhir berkarier di Employees Only. Ia pernah meraih juara Cocktail World Cup 2012 yang digelar di Selandia Baru. Dia juga membawa pulang enam penghargaan untuk bartender tercepat dalam kompetisi kecepatan yang berbeda di seluruh dunia.
Nggak heran kisah hidupnya pernah diadopsi menjadi film dokumenter bertajuk Hey Bartender (2013). Film ini berkisah tentang koktail dan orang-orang yang yang terlibat di dalamnya.
(Employees Only)
“Kami senang bisa berkolaborasi dengan STB untuk menghadirkan Employees Only. Lewat acara ini penikmat koktail Jakarta dapat merasakan sentuhan khas dari salah satu bar koktail terbaik di dunia melalui racikan Steve,” kata Jaime Faus, General Manager Pullman Jakarta Indonesia.
Sementara Direktur Area, Indonesia, Singapore Tourism Board Raymond Lim mengatakan acara ini merupakan salah satu cara memperkenalkan berbagai bar di Singapura, termasuk Employees Only yang juga dibuka di Amoy Street, Singapura.
Lima pendiri Employees Only (Employees Only)
“Singapura sering menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Apalagi anak-anak muda banyak ke sana. Indonesia adalah sumber pengunjung utama Singapura, banyak yang sering berkunjung ke Singapura untuk menikmati beragam penawaran gaya hidup Singapura. Kami senang bisa menghadirkan Employees Only ke orang-orang Jakarta,” kata Raymond.
Employees Only yang didirikan di pusat kota New York City oleh lima kerabat industri bar kerap mendapat penghargaan dari komunitas bar global, termasuk Spirited Awards untuk “Tim Bar Amerika Terbaik” “Bar Cocktail Terbaik di Dunia” dan “Seleksi Minuman Terbaik Dunia” oleh Tales of the Cocktail, serta delapan penampilan berturut-turut di daftar “50 Bar Terbaik Dunia”.
Nih aksi Steve Schneider di Una Bar Pullman, Jakarta
(brl/red)
RECOMMENDED ARTICLES
- 10 Koktail ini diolah dengan campuran tak biasa, ada yang jari manusia
- 10 Potret wiski ini bikin kamu merinding, isinya serem banget
- Ciptakan rasa lebih lezat, wine ini disimpan di dasar laut, wow!
- Kenapa ya botol bir selalu berwarna hijau atau cokelat? Ini alasannya
- Koktail ini disajikan dengan campuran semut, tertarik mencicipi?
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas