11 Makanan ini perlu dihindari pengidap hepatitis, bisa makin parah
Diperbarui 10 Mei 2022, 12:19 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2022, 14:02 WIB
Brilio.net - Hepatitis merupakan salah satu penyakit peradangan hati atau liver. Terjadinya kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi virus, penggunaaan obat tertentu, atau infeksi cacing hati. Belum lama ini, dunia diguncangkan dengan kasus hepatitis akut misterius yang terjadi pada anak.
WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menetapkan hepatitis akut misterius ini sebagai kejadian luar biasa. Kasus hepatitis akut misterius telah menyebar di berbagai negara. Dilansir dari liputan6.com, di Indonesia sendiri, tercatat 4 anak meninggal dunia dengan dugaan hepatitis di Jakarta dan Tulungagung, Jawa Timur.
-
9 Makanan pantangan bagi penderita hepatitis, salah satunya makanan kaya karbohidrat Pola makan sangat mempengaruhi kondisi penderita hepatitis
-
5 Makanan dan minuman ini dapat memicu penyakit liver Perlu dihindari untuk menjaga kesehatan organ hati.
-
10 Makanan ini bikin hati sehat, mudah ditemukan Jika hati bermasalah akan membawa dampak buruk bagi tubuh.
Namun pada umumnya, hepatitis memang bisa menyerang siapa saja. Baik anak-anak maupun orang dewasa. Hepatitis bisa menyebar dengan sangat cepat dan berakibat fatal. Mengingat penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan hati secara permanen, pengidap hepatitis pun perlu untuk menjaga asupan makanan yang tepat.
Alih-alih dapat meringankan kondisi hepatitis, mengonsumsi makanan secara sembarang justru bisa membuat kerusakan hati lebih parah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui makanan apa saja yang perlu dihindari oleh para pengidap hepatitis. Dilansir BrilioFood dari berbagai sumber pada Selasa (10/5), berikut 11 makanan yang perlu dihindari pengidap hepatitis.
1. Garam.
foto: unsplash.com
Makanan asin dengan kandungan garam yang tinggi termasuk dalam salah satu pantangan makanan bagi pengidap hepatitis. Garam menjadi salah satu makanan yang sulit dicerna bagi hati yang telah rusak karena hepatitis. Dilansir dari webmd.com, jika hepatitis kronis berkembang menjadi sirosis hati, dapat terjadi akumulasi cairan di perut yang disebut asites. Sedangkan orang dengan asites ini harus membatasi asupan natrium kurang dari 1000 mg per hari.
2. Junk food.
foto: unsplash.com
Demi mengurangi kerusakan hati lebih parah, pengidap hepatitis juga perlu menghindari konsumsi junk food. Junk food sendiri mengandung beberapa zat yang harus dihindari oleh penderita hepatitis. Mulai dari lemak, gula, kalori kosong, bahan kimia, garam, dan zat aditif. Dilansir dari everydayhealth.com, kandung tersebut dapat membuat lemak mulai menumpuk di hati dan menimbulkan sirosis atau kerusakan hati lain.
3. Tepung putih.
foto: unsplash.com
Tepung jenis ini biasanya diputihkan dengan proses kimia yang membuat vitamin dan mineralnya hilang sekitar 78 persen. Dilansir dari narayanahealth.org, ketika pengidap hepatitis, mengonsumsi produk yang diubah secara kimiawi, tubuh memerlukan vitamin dan mineral tambahan untuk memproses dan memanfaatkannya.
4. Makanan yang diolah dengan minyak terhidrogenasi.
foto: unsplash.com
Minyak terhidrogenasi atau dimurnikan menjadi produk lain yang cukup sulit ditangani oleh hati. Hal ini tentu termasuk semua jenis minyak atau lemak yang mengeras saat dingin. Sedangkan pendingap hepatitis memiliki kerusakan pada hati dan empedunya akan lebih sulit untuk memproses makanan tinggi lemak. Dilansir dari medindia.net, minyak terhidrogenasi sangat perlu diganti dengan minyak yang sehat.
5. Produk susu.
foto: unsplash.com
Produk susu yang dikonsumsi cukup sulit dicerna oleh hati bagi pengidap hepatitis. Apalagi jika produk tersebut mengandung lemak yang tinggi. Dilansir dari wisegeek.com, pengidap hepatitis sebaiknya mengganti konsumsi dari produk susu dengan produk yang dibuat dari kedelai organik.
6. Hati.
foto: unsplash.com
Hati ayam atau sapi biasanya mengandung zat besi yang tinggi. Sedangkan pasien hepatitis, terutama hepatitis C perlu untuk membatasi asupan zat besi. Dilansir dari everydayhealth.com, terlalu banyak zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan pembesaran hati, gagal hati, kanker hati, atau sirosis, dan risiko ini dapat meningkat bagi orang yang hidup dengan hepatitis.
7. Makanan olahan.
foto: freepik.com
Pengidap hepatitis juga perlu mulai mempertimbangkan untuk membatasi konsumsi makanan olahan. Dilansir dari everydayhealth.com, makanan olahan cenderung mengandung bahan kimia tambahan dan kadar garam yang tinggi. Sedangkan, hati yang sudah rusak akibat hepatitis biasanya tidak bisa mencerna garam atau natrium dengan baik.
8. Makanan tinggi lemak jenuh.
foto: freepik.com
Lemak pada dasarnya penting bagi pasien hepatitis. Namun hati-hati juga dengan pemilihan makanan berlemak yang akan dikonsumsi. Makanan tinggi lemak jahat atau lemak jenuh justru dapat memperparah kondisi pengidap hepatitis.
Lemak jenuh sendiri dapat membuat hati bekerja lebih keras untuk mencerna, apalagi jika asupanya terlalu berlebihan. Kondisi ini pun dapat menyebabkan peradangan jika lemak tidak dicerna dengan baik. Dilansir verywellheatl.com, pengidap hepatitis perlu menggantinya dengan lemak sehat seperti lemak nabati.
9. Kerang mentah.
foto: unsplash.com
Kerang biasanya diambil dari perairan yang tercemar limbah. Dilansir dari webmd.com, kerang mentah memiliki bakteri yang membuat infeksi pada hati justru lebih parah bagi penderita hepatitis. Salah satu mikroba yang disebut vibrio vulnificus yang masuk ke aliran darah dapat sangat berbahaya bagi pasien hepatitis.
10. Makanan manis.
foto: unsplash.com
Hepatitis C diyakini memiliki hubungan dengan kadar gula yang kemudian dapat meningkatkan risiko diabetes. Dilansir dari medicalnewstoday.com, hati membantu mengatur gula darah, sedangkan asupan gula dari makanan manis yang cukup tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah sehingga hati pada penderita hepatitis tidak bisa mengaturnya dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mulai mengurangi makanan tinggi gula seperti kue kering, dessert, permen, dan makanan tinggi kalori lainnya.
11. Daging merah.
foto: unsplash.com
Pasien hepatitis perlu memerhatikan asupan daging yang dikonsumsi. Dilansir dari medindia.net, pengidap hepatitis sebaiknya menghindari daging terutama daging merah karena kandungan natriumnya yang tinggi. Supaya lebih sehat, pilih daging tanpa lemak dan cukup makan 1-2 kali dalam seminggu.
(brl/mal)
RECOMMENDED ARTICLES
- 11 Pola makan Zaskia Adya Mecca, ampuh turunkan kolesterol
- 10 Dampak konsumsi makanan pedas berlebihan, bikin fungsi otak turun
- 10 Makanan tinggi nutrisi ini bantu mencegah penyakit hepatitis
- 10 Makanan dan minuman ini mengandung probiotik, cegah radang usus
- 10 Minuman ini bantu atasi perut kembung, cocok jadi bekal perjalanan
- 5 Fakta Hepatitis akut misterius pada anak, sudah masuk Indonesia
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas