Seberapa sering botol air minum harus dicuci meski tampak bersih? Ini penjelasan pakar keamanan pangan
Diperbarui 19 Jun 2024, 15:37 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 19:00 WIB
Brilio.net - Banyak orang kini memiliki minimal satu botol air minum yang sering digunakan. Alat satu ini memang selalu bisa diandalkan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Bentuknya yang praktis membuat botol air minum kerap dibawa kemana pun, terutama saat bepergian keluar rumah.
Tak hanya praktis, botol minum juga bisa jadi alternatif yang ramah lingkungan dan hemat. Alih-alih membeli air minum kemasan terus-menerus, membawa air dalam botol minum tentu bisa jadi pilihan tepat agar tidak banyak sampah botol yang dihasilkan.
-
Cuma pakai dua bahan, ini cara hilangkan jamur membandel di tutup botol minum Jamur di tutup botol ini biasanya memiliki warna kehitaman dan memiliki bau yang kurang sedap.
-
Trik bersihkan pompa air dispenser agar tidak berlendir, mudah ditiru Kalau lendir dan jamur tumbuh di pompa dispenser, jadi tidak bisa digunakan lagi.
-
[KUIS] Yakin botol minummu bersih? Jawab 5 pertanyaan ini untuk tahu cara mencucinya sudah benar belum Temukan juga tips penting untuk memastikan botol minummu selalu bersih dan aman digunakan.
Namun ada satu kendala yang kerap dialami banyak orang saat menggunakan botol air minum, yakni kehigienisannya. Botol air minum yang digunakan terus-menerus, terutama setiap hari, bisa menjadi sarang kuman. Sekalipun tampilannya tampak bersih karena hanya dipakai untuk wadah air mineral, namun potensi tumbuhnya bakteri dan kuman tetap ada.
Hal ini pernah dialami oleh salah satu warganet bernama Stanley. Melalui salah satu video yang diunggah di TikTok @skysayingthings, perempuan ini tampak kaget setelah melihat bagian dalam botol minum yang biasa digunakan. Setelah tutupnya dibongkar, tampak ada banyak bintik jamur yang memenuhi bagian tersebut.
foto: TikTok/@skysayingthings
Keberadaanjamur di botol minum memang bisa terjadi akibat kelembapan. Seorang spesialis program penyuluhan keamanan pangan senior di Penn State University, Martin Bucknavage membenarkan hal tersebut. Dilansir dari lama unilad.com, Martin Bucknavage mengaku bahwa botol yang tidak bersih dan lembap cenderung meningkatkan potensi tumbuhnya mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
"Bacteria are in your mouth and the environment, so they are going to make their way into your bottle (bakteri yang ada di mulut dan lingkungan kamu bisa masuk ke dalam botol)," terangnya dikutip BrilioFood dari unilad.com pada Rabu (19/6).
Demi menghindari hal tersebut, botol air minum yang digunakan memang harus dicuci secara rutin. Namun yang kerap jadi pertanyaan adalah seberapa sering botol air minum ini harus dicuci meski tampak bersih? Pasalnya, banyak orang kerap mengabaikan kebersihan botol jika digunakan untuk wadah air mineral saja. Padahal air mineral juga berpotensi menyebabkan botol jadi kotor dan berjamur.
foto: pexels.com
Oleh sebab itu, seorang profesor ilmu pangan di Rutgers University, Donald Schaffner, PhD juga menekankan untuk selalu mencuci botol secara rutin. Melalui laman unilad.com, dia menyarankan untuk mencuci botol setiap minggu atau beberapa hari sekali. Jangka waktu ini cukup pas untuk mencegah adanya pertumbuhan bakteri atau jamur di botol air minum.
Namun perlu diketahui bahwa durasi tersebut juga bisa disesuaikan dengan bahan dan cara botol disimpan. Lebih tepatnya, seberapa tinggi risiko botol terkena paparan debu dan noda.
"If the bottle is in a backpack or purse and the part you put your mouth on is bumping into things, it will probably get dirtier faster than if it just sits next to you all day (jika botolnya ada di dalam ransel atau tas dan bagian mulut yang kamu gunakan kerap terpapar benda, mungkin botol tersebut akan lebih cepat kotor dibandingkan jika hanya diletakkan di samping kamu sepanjang hari)," kata Donald Schaffner.
Selain mempertimbangkan cara penggunaan, isi atau cairan dalam botol juga harus diperhatikan. Menurut Bucknavage, botol yang dipakai untuk wadah kopi, teh, dan minuman manis harus lebih sering dicuci. Hal ini disebabkan adanya residu yang kerap tertinggal di dalam botol, sehingga jamur dan bakteri bisa tumbuh dengan lebih cepat.
foto: YouTube/Rahma Herlina
Di sisi lain, cara mencuci botol juga perlu diperhatikan. Sebaiknya gunakan sabun dan sikat yang bisa menjangkau seluruh bagian botol. Lalu jika botol sudah lama tidak dibersihkan, jangan lupa untuk melakukan deep cleaning atau pembersihan secara menyeluruh dengan cara merendam botol dalam air panas untuk membunuh bakteri dan jamur yang masih tertinggal di dalamnya.
@skysayingthings NOT THE MOLD
original sound - SKYLAR
(brl/lea)
RECOMMENDED ARTICLES
- Cara jitu menyelamatkan gulai basi agar tetap aman dikonsumsi tanpa tambahan bahan apapun
- Terkejut harga 1 kelapa muda Rp40 ribu di Pantai Wong Kito, warganet ini auto geram
- Penampakan potongan daging berdenyut-denyut bikin yang nonton merinding, ini faktanya
- Nggak ribet cuma butuh hitungan menit, begini cara daging sapi lebih empuk dan kaya rasa
- Trik menambal galon air bocor agar utuh lagi, terbukti ampuh cuma pakai 1 alat sederhana
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas