Ini alasannya banyak pengabdi Sei’Tan yang “kesetanan“ sajian khas NTT
Diperbarui 11 Apr 2021, 09:22 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 09:23 WIB
Brilio.net - Indonesia dikenal dengan beragam kekayaan kuliner. Nah salah satu citarasa yang lagi jadi omongan di media sosial adalah Sei. Olahan daging sapi khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dimasak dengan asap dan panas dari kayu bakar dikenal karena kelezatan dan keotentikannya.
Makanan yang satu ini pun semakin banyak disajikan restoran-restoran di Jakarta. Namun buat kamu yang nggak ingin keluar rumah karena masih pandemi, bisa menikmatinya dengan memesan secara online.
-
8 Resep sei sapi, enak, sederhana dan cocok untuk ide bisnis Sei sendiri berasal dari bahasa Rote yang berarti daging iris tipis memanjang.
-
Rekomendasi kuliner khas kampung halaman di ShopeeFood, bikin laper Kenikmatan berbagai kuliner khas kampung halaman rasanya sudah terbayang di ujung lidah.
-
Menikmati kelezatan serabi khas Solo di JFF Serabi Solo berbeda dengan surabi khas Bandung.
Apalagi saat ini semakin banyak usaha kuliner berkonsep cloud kitchen yang menyediakan sajian kuliner dengan sistem pesan antar (delivery) serta pesan ambil (pick up). Salah satunya adalah Sei’Tan salah, bagian dari Legit Group yang kini menambah daftar pilihan Se’i dengan mengusung brand Sei’Tan yang makin digemari pecinta kuliner.
Nah sejak hadir 1 Februari 2021 lalu, Sei’Tan berhasil mencuri perhatian foodies khususnya wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menggunakan daging sapi wagyu, hingga akhir Maret 2021, makanan jenis ini berhasil membuat ratusan ribu pengabdi Sei’Tan ke Sei’Tanan (baca: kesetenan).
Keunggulan utama kuliner ini adalah daging sapi wagyu pilihan yang diproses selama tiga hari dengan bumbu pilihan dan diasap menggunakan kayu rambutan sehingga bumbunya meresap, dagingnya empuk, lembut dan sensasi harum dagingnya yang smokey.
Satu paket Sei’Tan berisi nasi yang pulen, potongan Se’i dari daging sapi wagyu pilihan dengan porsi yang cukup besar, telur barendo yang gurih renyah, sayur daun singkong kecombrang dan tentunya empat pilihan sambal. Pilihan sambal tersebut agak berbeda dengan Se’i lainnya diantaranya adalah sambal andaliman, rica-rica, matah dan belimbing wuluh.
“Olahan daging wagyu premium yang lembut membedakan dengan Se’i lainnya. Kami menghadirkan empat pilihan sambal yang fresh, sensasi pedasnya pas dan lebih kaya rasa khas nusantara. Sehingga aroma daging asapnya yang smokey berpadu dengan sambalnya, membuat pengabdi Sei’Tan semakin KeSei’Tanan,“ ujar Monica Evanti Andriani, Chief Marketing Officer Legit Group.
Hingga saat ini Sei’Tan telah "gentayangan" di 12 titik di Jakarta dan sekitarnya, sehingga Sei’Tan pun semakin dekat dijangkau. Lokasi tersebut diantaranya adalah Gandaria, Pondok Indah, Cilandak, Gunawarman, Kemang, Thamrin, Setiabudi, Puri Indah, Pluit, Kelapa Gading, Karawaci dan Alam Sutera.
Dalam waktu dekat Sei’Tan akan ‘gentayangan’ di titik baru di Jakarta. Memahami pengabdi Sei’Tan membutuhkan layanan yang ringkas dan mudah, Sei’Tan dapat dipesan melalui aplikasi Grab Food dan Go-Food.
Saat ini, satu porsi Sei’Tan dapat dinikmati dengan harga Rp 45.000/porsi. Disamping itu, Sei’Tan terus memanjakan pengabdi Sei’Tan dengan berbagai promo menarik yang dapat dilihat di instagram @SeiTan.id. Pikiran dan perut jangan kosong, awas "kesambet" Sei’Tan.
Nah pada Ramadan tahun ini akan menjadi berbeda dengan tahun sebelumnya, karena ada Sei’Tan yang tetap "gentayangan" di bulan suci tersebut. Dikenal dengan makanan yang mengeyangkan, Se’i dengan daging wagyu ini cocok disantap saat berbuka puasa.
(brl/red)
RECOMMENDED ARTICLES
- 5 Olahan pisang khas Banjarmasin, cocok untuk buka puasa
- Begini cara William Wongso perkenalkan budaya kuliner pada anak muda
- Sambut Ramadhan, hotel ini usung konsep Journey to The Silk Road
- 2 Varian terbaru minuman boba kolaborasi Teh Pucuk Harum X Street Boba
- Nih kebab yang menawarkan 1001 cerita di setiap rasa
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas