Viral rumah makan Padang ditertibkan ormas karena penjual bukan orang Minang, ternyata ini faktanya
Diperbarui 29 Okt 2024, 12:52 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 14:00 WIB
Brilio.net - Masakan Padang menjadi salah satu hidangan melegenda yang disukai banyak orang. Bahkan kini, rumah makan Padang semakin menjamur di berbagai daerah. Banyak orang menjual masakan ala Minang sebagai ide bisnis yang menguntungkan.
Namun baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan adanya penertiban rumah makan Padang di Cirebon. Lebih tepatnya pada 3 Oktober lalu, sekelompok orang yang tergabung dalam Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) merazia rumah makan Padang di Jl Pabuaran Kidul, Kecamatan Pabuaran, Cirebon, Jawa Barat.
-
Mendunia, ini 6 fakta unik tentang rumah makan Padang Berbagai kalangan menikmati masakan Padang.
-
15 Nama rumah makan padang ini lucu abis, bikin lihat dua kali Namanya nggak biasa banget, inspirasinya tak terduga.
-
15 Potret kocak tulisan di rumah makan padang ini bikin orang yang mau makan bingung maksimal Kadang-kadang yang bikin restoran padang memang suka kelewatan kreatifnya~
Menurut spekulasi yang beredar di media sosial X dan Facebook, ormas tersebut melakukan penertiban rumah makan Padang tersebut karena penjual bukan berasal dari etnis Minang. Oleh sebab itu, langkah razia yang dilakukan adalah dengan menghapus tulisan atau label "masakan Padang" di etalase rumah makan tersebut. Video penertiban ini lantas diunggah oleh akun X Jominangg.
Dalam video berdurasi 38 detik itu, terlihat tiga orang berdiri di depan rumah makan Padang yang menjadi sasaran razia. Dilansir BrilioFood dari akun X @Jominangg pada Selasa (29/10), salah satu dari mereka kemudian tengah mencopot tulisan "masakan Padang" yang tertera di kaca depan rumah makan ini. Bagian belakang baju yang dikenakan orang tersebut memang terdapat tulisan "PRMPC", yang merupakan akronim dari sebuah ormas.
foto: X/@Jominangg
Tak hanya merespons soal penggunaan tulisan masakan Padang, ormas PRMPC juga diketahui turut menanggapi terkait menu paket hemat yang kini banyak beredar. Di sejumlah rumah makan Padang, terdapat menu paket murah yang dijual dengan harga Rp10 ribu untuk nasi dan lauk. Usut punya usut, hal ini dilakukan untuk menjaga cita rasa asli dan kualitas masakan Padang.
"PRMPC, khususnya kuliner masakan padang, tidak diperbolehkan bikin serba murah atau sediakan paket murah," tulis Ketua PRMPC, Eriyanto, di akun Facebook pribadinya pada Senin (28/10) kemarin.
foto: X/@Jominangg
Melalui unggahan tersebut, Eriyanto juga turut menegaskan bahwa dia sebenarnya tidak melarang etnis non-Minang berjualan nasi Padang. Namun razia tersebut dilakukan karena dia menentang penjualan menu dengan harga yang murah. Hal tersebut dinilai bisa merendahkan citra kuliner khas Minang.
"Kami tidak melarang orang non-Minang berjualan Nasi Padang, tapi mohon kerjasamanya untuk tidak menjadikan harga murah seperti Rp10.000 sebagai alat promosi," terangnya lebih lanjut.
Eriyanto menilai bahwa masakan Padang bukan masakan murahan yang bisa dijual dengan harga sangat rendah. Oleh sebab itu, setelah melalui proses negosiasi dengan pemilik rumah makan, Eriyanto beserta anggota ormas PRMPC lain melakukan pencopotan label "masakan Padang" di rumah makan tersebut.
foto: Facebook/Eriyanto
Namun aksi tersebut menuai berbagai macam kritik dari warganet. Melalui unggahan di akun X @Jominangg, banyak warganet yang menilai bahwa aksi tersebut terlalu berlebihan. Warganet mengaku prihatin kepada sebagian pemilik rumah makan Padang yang terkena imbasnya.
"Kalau merasa kalah bersaing, perbaiki kualitas, buat terobosan baru. Jangan hajat hidup orang dipersekusi. Hidup merantau itu akal diperluas. Tenggang menenggang diperbanyak. Bukan semangat kedaerahan yang sempit dibawa-bawa, kemudian dipamerkan," tulis akun X @tagabarak.
"Persekusi warung makan cuma karena beda etnis itu primitif & berbahaya banget. Kalau semua etnis main persekusi balik, Indonesia bubar dong? Kompetisi bisnis harusnya soal kualitas & inovasi, bukan soal siapa yang lahir di mana," papar akun @emye82.
"sbg asli minang saya g setuju dgn tindakan ini.. masakan padang bukan hanya milik orang asli minang.. tp milik bangsa ini.. siapa saja boleh mencari rezeki dgn berjualan masakan padang.. Jangan Aneh2 Deh," komentar akun X @Xiah_Firman.
(brl/lut)RECOMMENDED ARTICLES
- Bukan ditata di meja, rumah makan Padang ini unik penyajian makanannya bak di restoran Jepang
- Cara simpel bikin sambal hijau ala rumah makan Padang walau tanpa direbus, warna cerah dan antipahit
- Tanpa direbus, begini trik bikin sambal hijau ala rumah makan Padang agar warnanya cerah dan antipahit
- Trik bikin rendang ala rumah makan Padang yang lezat, hitam pekat, dan tidak mudah hancur
- Trik bikin sambal hijau ala rumah makan padang yang wangi, pedas, dan tidak mudah basi
- Bukan ditambah air, ini trik masak telur dadar ala rumah makan Padang yang tebal dan kulitnya krispi
- Trik bikin gulai nangka khas rumah makan Padang agar teksturnya lembut dan tak pahit
- Trik mengolah daging sapi untuk dendeng ala rumah makan Padang, dijamin nggak alot
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas