Trik mudah membedakan cobek batu asli dan palsu, emak-emak harus tahu
Brilio.net - Berbagai peralatan dapur modern bertenaga listrik kini menawarkan kemudahan dalam menghaluskan beragam bahan makanan, mulai dari buah-buahan, rempah-rempah, bumbu dapur, hingga bahan keras seperti daging dan es batu. Alat-alat ini memang memberikan efisiensi waktu dalam proses memasak. Namun, penggunaan peralatan tradisional seperti cobek tetap banyak diminati.
Proses penghalusan bumbu dengan cobek diyakini menghasilkan cita rasa yang lebih otentik, serta memudahkan pengontrolan tekstur sesuai keinginan. Cobek berbahan batu menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena ketahanan dan kekuatannya. Material batu memungkinkan cobek bertahan hingga puluhan tahun pemakaian. Kualitas yang mumpuni ini menjadikan harga cobek batu relatif tinggi, namun situasi ini dimanfaatkan oleh oknum pedagang yang menjual cobek palsu dengan harga murah.
Cobek palsu umumnya terbuat dari campuran semen dan pasir. Secara visual, cobek palsu sangat mirip dengan cobek batu asli karena permukaannya dilapisi cat hitam. Penggunaan cobek palsu berbahan semen ini berbahaya karena residu pasir dapat tercampur dengan makanan yang dihaluskan.
Metode pengujian keaslian cobek dapat dilakukan dengan cara merendamnya selama 15 hari. Selama periode tersebut, air rendaman diganti setiap hari sambil menyikat permukaan cobek.Cobekbatu asli memiliki ketahanan terhadap air sehingga tetap kokoh meski terendam dalam waktu lama. Sebaliknya, cobek palsu berbahan semen akan mengalami keretakan dan warna asli semennya akan terlihat. Meskipun efektif, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan keaslian cobek.
Sebagai gantinya, kamu bisa menerapkan tutorial singkat yang dibagikan oleh pengguna TikTok @cobekbatutangerang. Melalui salah satu video yang diunggah, dia menjelaskan cara cepat dalam membedakancobekbatu asli dan palsu. DilansirBrilioFoodpada Selasa (17/12), dia hanya menggunakan sedikit air untuk membedakan cobek tersebut.
foto: TikTok/@cobekbatutangerang
Caranya, siapkan dulu dua cobek yang dibuat dari bahan berbeda (batu dan semen). Lalu tuang sedikit air ke permukaan cobek. Tak perlu terlalu banyak, cukup sampai permukaan cobek tertutup dengan air. Setelah itu, ratakan menggunakan ulekan.
foto: TikTok/@cobekbatutangerang
Dalam video tersebut, pengguna TikTok @cobekbatutangerang menjelaskan bahwa cobek batu asli akan langsung berubah warna saat permukaannya basah, seperti halnya sifat batu alami. Saat kering, batu cenderung berwarna abu buram. Sedangkan saat basah, warnanya akan langsung hitam pekat.
Berbeda halnya dengan cobek palsu yang terbuat dari semen. Walau direndam air, tapi tidak ada perubahan warna apapun pada permukaan cobek. Hal ini disebabkan karena cobek semen umumnya dicat dengan warna hitam agar tampak seperti batu. Pengecatan tersebut juga membuat cobek tidak berubah warna pada kondisi basah ataupun kering.
foto: TikTok/@cobekbatutangerang
Selain dari segi warna, pengguna TikTok tersebut juga menekankan untuk membedakan cobek dari beratnya. Pasalnya, cobek batu asli memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan cobek semen. Hal ini juga berlaku pada ulekannya.
foto: TikTok/@cobekbatutangerang
(brl/lut)
RECOMMENDED ARTICLES
- Bukan digosok sabun, ini trik mengatasi cobek batu jamuran agar lebih steril andalkan 1 bahan dapur
- Emak-emak harus tahu, ini trik gampang bedakan cobek batu asli dan palsu cuma dengan lakukan hal ini
- Cara efektif menghilangkan jamur di cobek batu, mudah dilakukan
- Jangan cuma dicuci, begini cara bersihkan cobek penuh noda bekas bumbu agar steril pakai 1 bahan dapur
- Cobek batu telanjur jamuran? Begini cara membersihkannya agar lebih steril dan aman dipakai
- Jangan langsung dipakai, ini trik sterilkan cobek dan ulekan supaya nggak terkontaminasi bakteri
- Tak cuma dicuci, ini trik menghilangkan jamur di cobek dari tanah liat agar tak tumbuh lagi
- Trik bersihkan bekas bumbu dan bau tak sedap pada cobek batu tanpa pakai sabun
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas