Ternyata cara membedakan gula aren asli dan palsu bisa sekilat mata aja, nggak perlu dilarutkan air
Diperbarui 24 Apr 2025, 10:25 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 11:00 WIB

Brilio.net - Siapa sangka, cara membedakan gula aren asli dan palsu ternyata nggak ribet sama sekali. Bukan cuma itu, kamu juga nggak perlu larutkan dulu ke dalam air atau cicip-cicip dulu buat tahu kualitasnya. Cukup dengan memperhatikan bentuk fisik dan tampilannya, udah bisa langsung tahu mana yang beneran gula aren dan mana yang cuma mirip.
Gula aren memang makin digemari karena dikenal sebagai pemanis yang lebih alami dan sehat. Dilansir dari bnborganics.com, gula ini punya indeks glikemik yang rendah, artinya nggak bikin lonjakan gula darah mendadak seperti pemanis buatan atau gula putih biasa. Nggak cuma itu, kandungan vitamin, serat, dan mineral di dalamnya juga bantu jaga keseimbangan elektrolit tubuh dan bisa jadi sumber energi yang cukup oke.
Tapi, karena makin banyak yang cari, makin banyak juga produk palsu atau tiruannya beredar di pasaran. Banyak orang masih tertukar antara gula aren dan gula merah dari tebu. Padahal keduanya beda jauh dari segi rasa, aroma, dan manfaat. Untungnya, sekarang ada cara gampang buat bedainnya, dan ini dibagikan langsung oleh seorang kreator konten kuliner di YouTube, yaitu Mbak Tami lewat kanalnya Masakan Mbak Tami.
“Setelah mengenali gula merah yang dijual di pasaran, semoga tidak salah dalam memilihnya,” ungkap Tami dalam videonya, dikutip dari kanal YouTube Masakan Mbak Tami.
Nah, biar nggak ketipu waktu belanja ke pasar atau toko bahan makanan, kamu bisa cobain beberapa cara simpel berikut ini. Serius, ini bisa dilakuin langsung tanpa ribet dan tanpa alat bantu apa pun.
1. Lihat Cetakannya: Gula Aren Asli Biasanya Nggak Sempurna
foto: YouTube/Masakan Mbak Tami
Pertama-tama, perhatikan bentuk dan hasil cetakannya. Gula aren asli biasanya dicetak secara tradisional, jadi hasil akhirnya terlihat agak berantakan dan nggak presisi. Meskipun sama-sama bulat, tapi bagian pinggirannya bisa jadi agak retak atau nggak rata. Justru dari sini bisa dilihat keasliannya.
Sebaliknya, kalau ketemu gula yang bentuknya terlalu rapi, permukaannya licin, bahkan mengilap seperti dipoles, kemungkinan besar itu bukan gula aren asli. Besar kemungkinan itu adalah gula merah dari tebu, yang diproduksi secara massal dengan teknik pabrik dan tambahan bahan kimia tertentu agar tampak menarik.
2. Tekstur dan Warna: Gula Aren Nggak Pernah Mengilap
foto: YouTube/Masakan Mbak Tami
Tekstur juga bisa jadi penanda penting. Gula aren asli punya permukaan yang agak kasar dan warnanya cenderung cokelat gelap matte, bukan mengilap. Waktu dipotong, bagian dalamnya terlihat gembur atau sedikit berongga. Ini karena proses pembuatannya yang alami dari nira pohon aren tanpa campuran.
Sementara gula palsu, biasanya teksturnya keras, padat banget, dan terlihat seperti kristal saat dipotong. Ini karena terbuat dari gula tebu yang dimasak hingga kering dan keras. Kalau kamu ketemu yang begini, kemungkinan besar itu bukan gula aren.
3. Harga: Gula Aren Asli Pasti Lebih Mahal
Yap, nggak bisa bohong, harga sering kali jadi indikator paling jelas. Gula aren asli jelas lebih mahal karena bahan dasarnya, nira pohon aren, nggak sebanyak tebu dan proses pembuatannya juga lebih panjang.
Kalau nemu gula yang dijual murah banget dengan tampilan mirip gula aren, patut curiga. Bisa jadi itu adalah gula merah biasa atau bahkan campuran dari beberapa jenis gula yang dibentuk menyerupai gula aren.
4. Aroma dan Kegunaan: Gula Aren Wangi dan Multifungsi
Kalau udah terbiasa pakai gula aren, pasti langsung tahu aromanya yang khas dan wangi nira alami. Ini yang bikin gula aren cocok banget dipakai di kue tradisional, minuman herbal, atau bahkan jamu. Rasa manisnya juga lebih “dalam”, bukan sekadar manis di lidah tapi ada cita rasa legit yang bikin nagih.
Sementara gula palsu atau dari tebu lebih cocok untuk masakan sehari-hari seperti semur atau sambal goreng karena rasa manisnya yang lebih datar.
5. Lokasi Pembelian: Tempat Jual Bisa Jadi Petunjuk
Biasanya, gula aren asli dijual di tempat-tempat yang memang khusus menjual bahan alami, seperti pasar tradisional atau toko organik. Kalau di minimarket atau toko kelontong biasa, kemungkinan besar yang tersedia adalah gula merah pabrikan. Nggak salah sih, tapi kalau lagi cari yang beneran gula aren, mending pilih tempat yang tepat biar nggak zonk.
Worth It Nggak Sih Beli Gula Aren Asli?
Jawabannya: banget! Selain rasanya lebih otentik, manfaat kesehatannya juga lebih terasa. Buat yang lagi jaga pola makan, penderita diabetes ringan, atau sekadar pengin hidup lebih alami, gula aren jelas jadi pilihan yang lebih baik. Tinggal pastikan aja belinya nggak salah pilih.
Video dari YouTube Mbak Tami ini udah jadi penyelamat buat banyak orang yang sebelumnya selalu ketukar antara gula aren dan gula merah. Meskipun belum ada banyak komentar di video tersebut, viewers-nya terus nambah dan makin banyak yang terbantu dengan trik simpel ini.
FAQ Seputar Gula Aren Asli vs Palsu
1. Apakah gula aren bisa membatu mengontrol gula darah bagi penderita diabetes?
Ya, gula aren memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir biasa. Ini berarti konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara drastis. Namun, penderita diabetes tetap harus mengonsumsinya dengan bijak dan dalam jumlah terbatas karena tetap mengandung gula alami yang bisa memengaruhi kadar glukosa jika dikonsumsi berlebihan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengganti jenis gula dalam pola makan.
2. Apakah ada perbedaan antara gula aren cetak batok, silinder, dan bubuk? Mana yang paling murni?
Ketiganya bisa saja murni tergantung proses pembuatannya.
- Gula aren cetak batok biasanya dibuat secara tradisional dengan cara dituangkan ke dalam tempurung kelapa, sehingga tampilannya lebih kasar.
- Gula aren silinder umumnya dicetak dengan alat modern dan lebih rapi, tapi bisa tetap murni kalau bahannya asli.
- Gula aren bubuk lebih praktis untuk digunakan, tapi lebih rentan dicampur dengan bahan lain saat proses penggilingan.
Kuncinya tetap pada produsen dan bahan bakunya, bukan bentuknya.
3. Apakah gula aren asli bisa disimpan lama? Bagaimana cara penyimpanan yang tepat?
Gula aren asli bisa bertahan hingga 6–12 bulan jika disimpan dengan benar. Simpanlah di tempat yang kering dan sejuk, dalam wadah tertutup rapat agar tidak lembap dan tidak berubah aroma. Hindari menyimpannya di kulkas karena kelembapan tinggi bisa membuatnya mencair atau berjamur.
4. Kenapa ada gula aren yang terasa pahit atau asam? Apakah itu berarti palsu?
Tidak selalu. Rasa pahit atau asam bisa muncul kalau proses pemasakan nira terlalu lama atau suhunya terlalu tinggi, sehingga karamelisasinya berlebihan. Gula aren yang terlalu matang bisa sedikit pahit. Tapi kalau rasanya terlalu aneh atau meninggalkan rasa kimia di mulut, patut dicurigai ada bahan campuran seperti pemanis buatan atau pewarna.
5. Bisakah gula aren digunakan untuk diet sehat atau program penurunan berat badan?
Gula aren bisa menjadi pilihan pemanis yang lebih baik dibandingkan gula putih karena lebih alami dan kaya nutrisi. Tapi tetap harus digunakan dalam jumlah terbatas. Dalam program diet sehat, kuncinya bukan hanya pada jenis gula, tapi juga total asupan kalori dan gaya hidup secara keseluruhan. Gunakan gula aren sebagai pelengkap rasa, bukan sebagai bahan utama.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Resep cincau susu gula aren yang manis dan bikin adem saat berbuka
- Ternyata simpan tempe 3 bulan tanpa garam bisa banget, ini triknya yang jarang orang tahu
- Akhirnya paham kenapa bikin jamur krispi nggak harus pakai baking soda biar tetap renyah
- Baru tahu kalau bihun goreng tahan lama itu nggak perlu direbus dulu, coba trik satu ini
- Harusnya tahu dari dulu, cara goreng ikan antimeletup ini cuma butuh sedikit satu jenis tepung
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas