Tak perlu gunakan alkohol, ini trik hilangkan noda tinta di kursi pakai tambahan 1 bahan dapur

Gampang dipraktikkan |

Menghilangkan noda tinta di kursi.

Yang pertama harus dilakukan, oleskan lotion antinyamuk ke bagian kursi yang terdapat noda tinta sampai merata. Setelah itu, diamkan beberapa menit supaya lotion antinyamuk tersebut meresap terlebih dahulu.

"Diamkan kurang lebih 5 menit agar menyerap sempurna," tegas pemilik akun YouTube keiwull, dikutip BrilioFood pada Kamis (16/5).

foto: YouTube/keiwull

Setelah itu, siapkan sikat gigi bekas. Celupkan dulu sikat gigi tersebut ke dalam wadah berisi sabun cuci piring yang sudah dicampur dengan sedikit air. Nah, sabun cuci piring inilah bahan dapur utama untuk mempraktikkan trik hilangkan noda tinta di kursi ini.

Usai dicelupkan ke sabun cuci piring, langsung gosokkan sikat gigi tersebut ke area kursi yang terdapat noda tinta. Gosok beberapa kali sampai semua noda tintanya hilang.

Kalau kursi sudah bebas dari noda tinta, tinggal hilangkan sisa lotion antinyamuk dan sabun cuci piring dengan kapas basah. Terakhir, keringkan kursi dengan cara menjemur ataupun memanaskannya pakai hairdryer.

foto: YouTube/keiwull

Gimana, praktis banget kan trik hilangkan noda tinta di kursi ini? Mengintip unggahan YouTube keiwull, meski belum terdapat komentar dari warganet lain, tapi video ini sudah mendapat antusias lebih dari 102 ribu penonton, lho.

Penyebab sabun cuci piring kurang busa dan cara mengatasinya.

Sabun cuci piring yang menghasilkan sedikit busa mungkin disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

1. Formula sabun.

Komposisi bahan aktif dalam sabun cuci piring mempengaruhi kemampuan untuk menghasilkan busa. Bahan surfaktan seperti sodium lauryl sulfate (SLS) atau sodium laureth sulfate (SLES) biasanya digunakan untuk menghasilkan busa. Jika sabun menggunakan surfaktan lain atau konsentrasi surfaktannya rendah, busa yang dihasilkan akan lebih sedikit.

2. Kandungan minyak dan lemak.

Sabun yang diformulasikan khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak secara efisien mungkin menggunakan bahan yang lebih fokus pada kekuatan pembersihan daripada pembentukan busa.

3. Kualitas air.

Air dengan kandungan mineral tinggi (air keras) dapat mengurangi kemampuan sabun untuk menghasilkan busa. Mineral seperti kalsium dan magnesium dalam air keras dapat bereaksi dengan surfaktan, mengurangi efektivitasnya.

4. Residu dan kotoran.

Jika permukaan yang dicuci sangat kotor atau berminyak, sebagian besar surfaktan akan bereaksi dengan kotoran tersebut, sehingga hanya sedikit yang tersisa untuk membentuk busa.

5. pH Sabun.

pH juga mempengaruhi pembentukan busa. Sabun dengan pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah mungkin kurang efektif dalam menghasilkan busa.

6. Penggunaan bahan tambahan.

Beberapa sabun cuci piring mungkin menambahkan bahan yang mengurangi busa, seperti pengemulsi atau pelembut air, untuk alasan fungsional tertentu.

Jika sabun cuci piring yang kamu gunakan tidak menghasilkan cukup busa dan kamu merasa itu mengurangi efektivitas pembersihannya, kamu bisa mencoba beberapa hal berikut.

1. Menggunakan air hangat atau panas, karena bisa membantu meningkatkan busa dan efektivitas pembersihan.

2. Menambahkan sedikit sabun lebih banyak dari biasanya.

3. Memilih sabun cuci piring dengan kandungan surfaktan yang lebih tinggi atau yang dirancang khusus untuk air keras.

(brl/tin)