Spons cuci piring cepat bau? Mulai sekarang hindari 5 kesalahan kecil ini dan solusi mengatasi
Diperbarui 11 Apr 2025, 17:27 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 12:30 WIB

Brilio.net - Spons cuci piring sering dipakai berkali-kali setiap hari, tapi jarang benar-benar diperhatikan kebersihannya. Meskipun terlihat sepele, spons yang bau bisa jadi tanda bahwa bakteri sudah berkembang biak dengan cepat. Bahkan menurut studi dari Scientific Reports, spons dapur bisa menyimpan lebih banyak kuman daripada dudukan toilet jika tidak dirawat dengan benar.
Anehnya, spons bau dan penuh bakteri bukan cuma karena jarang diganti. Banyak kebiasaan kecil yang sering dianggap wajar, justru mempercepat pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya. Kalau dibiarkan terus, bukan cuma bikin bau tak sedap, tapi bisa juga mencemari peralatan makan dan menimbulkan risiko kesehatan.
foto: Freepik/senivpetro
Yuk, kenali lima kesalahan harian yang bisa bikin spons makin jorok dan bau dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber, Sabtu (12/4).
1. Menyimpan Spons dalam Kondisi Lembap
Setelah selesai mencuci piring, spons biasanya langsung ditaruh begitu saja di dekat wastafel dalam keadaan basah. Padahal, kondisi lembap adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak. Spons yang tidak dikeringkan akan menjadi sarang mikroorganisme seperti E. coli, Salmonella, bahkan jamur.
Solusi: Peras spons hingga benar-benar kering setelah digunakan, lalu simpan di tempat terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara lancar. Kalau bisa, gunakan rak gantung atau wadah khusus yang tidak menahan air.
2. Memakai Spons untuk Semua Jenis Cucian
Mencuci piring berminyak, talenan bekas daging mentah, hingga wajan gosong semuanya pakai satu spons yang sama? Kebiasaan ini membuat bakteri berpindah dari satu permukaan ke spons, lalu tersebar ke peralatan makan lainnya.
Solusi: Pisahkan spons untuk tiap keperluan. Misalnya, satu untuk mencuci piring dan gelas, satu lagi khusus alat masak berminyak atau bekas daging mentah. Gunakan juga warna berbeda agar tidak tertukar.
3. Tidak Pernah Membersihkan Spons Secara Berkala
Spons memang dipakai untuk membersihkan, tapi bukan berarti spons itu sendiri bersih. Banyak orang berpikir spons cukup dibilas setelah pakai. Padahal, itu tidak cukup untuk membunuh bakteri di dalamnya.
Solusi: Bersihkan spons secara rutin minimal dua hari sekali. Caranya bisa dengan merendam spons dalam air panas mendidih selama 5 menit atau memasukkannya ke microwave dalam kondisi basah selama 1 menit. Bisa juga direndam dalam larutan disinfektan ringan.
4. Menggunakan Spons Hingga Berbentuk Aneh dan Usang
Spons yang bentuknya sudah gepeng, permukaan mengelupas, atau berubah warna seharusnya segera diganti. Spons semacam ini tidak hanya tidak efektif membersihkan, tapi juga jadi tempat favorit bakteri bersarang karena teksturnya rusak dan lebih sulit dikeringkan.
Solusi: Ganti spons secara rutin minimal 12 minggu sekali, atau lebih sering jika spons terlihat berubah bentuk dan bau. Pilih spons berkualitas baik agar lebih tahan lama dan efektif digunakan.
5. Menambahkan Sabun Terlalu Banyak ke Spons
Sebagian orang mengira makin banyak sabun, makin bersih hasil cucinya. Tapi kenyataannya, sabun berlebihan justru membuat spons lebih lembap dan lama kering. Sisa sabun juga bisa jadi tempat kotoran dan bakteri menempel, apalagi jika spons tidak dibilas bersih.
Solusi: Gunakan sabun secukupnya dan bilas spons hingga tidak licin lagi. Spons yang bersih tidak perlu berbusa banyak untuk bekerja maksimal.
Bikin Sendiri Disinfektan Alami Spons dari Dapurmu
Kalau ingin membersihkan spons tanpa bahan kimia keras, kamu bisa bikin larutan pembersih alami dari bahan-bahan dapur yang aman.
Bahan:
- 200 ml air hangat
- 1 sdm cuka putih
- 1 sdt baking soda
- 2 tetes minyak esensial (opsional, untuk aroma segar)
Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan ke dalam mangkuk besar. Aduk hingga baking soda larut.
2. Rendam spons selama 1015 menit.
3. Peras, bilas dengan air bersih, dan jemur hingga kering.
Larutan ini bisa kamu pakai 23 kali seminggu untuk menjaga spons tetap higienis dan bebas bau tak sedap.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Spons Cuci Piring dan Perawatannya
1. Spons cuci piring bisa tahan berapa lama sebenarnya?
Idealnya 12 minggu, tergantung intensitas pemakaian dan jenis makanan yang dicuci. Jika spons sering digunakan untuk mencuci alat berminyak atau daging mentah, sebaiknya diganti lebih cepat.
2. Bolehkah spons dicuci pakai mesin cuci?
Tidak disarankan. Spons bisa rusak di dalam mesin cuci. Lebih baik direndam dengan air panas atau cuka agar tetap higienis.
3. Apa spons antibakteri lebih aman digunakan?
Spons antibakteri bisa membantu memperlambat pertumbuhan kuman, tapi tetap harus dibersihkan dan diganti secara rutin. Jangan jadikan label antibakteri sebagai alasan untuk lalai membersihkan.
4. Apakah spons yang digunakan untuk sabut logam juga perlu dirawat sama?
Ya, sabut logam pun perlu dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan karena tetap bisa jadi sarang bakteri jika dibiarkan lembap.
5. Lebih baik spons biasa atau sikat untuk mencuci piring?
Tergantung jenis cucian. Spons cocok untuk piring dan gelas, sedangkan sikat lebih pas untuk alat masak besar dan permukaan kasar. Keduanya bisa digunakan asal dibersihkan rutin dan disimpan dengan baik.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Trik membersihkan gelas blender dari noda kunyit, kinclong dalam 10 menit dengan 1 bahan sederhana
- Tak cuma sabun, ini trik cuci talenan kayu berjamur jadi lebih kinclong hanya gunakan 3 bahan dapur
- Tanpa sabun, begini trik cuci talenan kayu kotor agar kinclong dan tak bau cuma pakai 2 bahan dapur
- Jangan cuma dicuci sabun, ini trik bersihkan cobek batu baru agar tak bikin warna ulekan jadi abu-abu
- Trik menghilangan kerak di gelas kaca, kembali kinclong pakai tambahan 1 bahan dapur
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas