Sering bikin keliru, ini 5 perbedaan daging sapi dan kambing
Diperbarui 15 Jul 2021, 14:44 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 16:07 WIB
Brilio.net - Daging sapi dan kambing adalah bahan makanan favorit banyak orang. Kedua daging ini sangat lezat dimasak jadi segala jenis masakan. Mulai dari sup, steak, semur, tongseng, sate, gulai, dan lain sebagainya.
Apalagi di Hari Raya Idul Adha, kedua daging ini pasti jadi bahan makanan utama. Idul Adha dirayakan dengan prosesi memotong hewan kurban. Kemudian, daging sapi maupun kambing akan dibagikan ke masyarakat. Umumnya dua daging ini dimasukkan di kantong kresek atau bungkus yang sama, agar lebih praktis dan cepat.
-
7 Olahan daging kambing ini lezat dan nggak bikin takut gendut Dengan pengolahan yang tepat, maka konsumsi daging kambing nggak akan membahayakan kesehatan.
-
15 Resep kreasi sate kambing ala rumahan, empuk dan antibau Ngilangin bau khas kambingnya cukup pakai bahan sederhana.
-
13 Resep menu buka puasa berbahan daging kambing, lezat, bergizi, dan menggugah selera Daging kambing juga dapat diolah dengan bumbu dan rempah yang khas Nusantara.
Setelah kurban diterima masyarakat, karena daging dicampur jadi satu, bagi orang awam bisa sulit membedakan yang mana daging sapi maupun kambing. Pasalnya, sekilas kedua jenis daging ini terlihat begitu mirip. Tak heran beberapa orang bisa bingung membedakannya.
Namun bukan berarti tidak bisa dibedakan, lho. Ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan untuk membedakan dua jenis daging ini. Berikut lima perbedaan daging sapi dan kambing yang sering bikin keliru, dilansir Brilio Food dari berbagai sumber pada Kamis (15/7).
1. Aroma.
foto: pixabay.com
Setiap daging hewan memiliki aroma khas masing-masing. Daging kambing cenderung lebih beraroma amis atau prengus menyengat dibandingkan dengan sapi. Daging sapi pun sebenarnya juga memiliki aroma prengus, tetapi tidak sekuat daging kambing. Saat dimasak pun, aromanya bisa lebih mudah hilang.
2. Tekstur.
foto: pixabay.com
Daging sapi punya serat yang tergolong renggang. Tekstur daging sapi lebih halus dan lembut jika dibandingkan dengan kambing. Makanya saat dimasak pun waktu yang dibutuhkan untuk membuat empuk daging sapi cenderung tidak selama daging kambing.
Sementara daging kambing seratnya lebih tebal dan ototnya lebih banyak. Itu pula yang membuat daging kambing lebih alot. Jadi memasak daging kambing harus lebih lama agar empuk saat dimakan.
3. Warna.
foto: pixabay.com
Dilihat dari warnanya pun kedua daging ini berbeda, lho. Kalau daging sapi warnanya merah pucat, daging kambing merahnya lebih cerah. Sementara itu, jika didiamkan lama di suhu ruang, daging sapi akan berubah menjadi kecokelatan, berbeda dengan daging kambing yang menjadi pucat dan keunguan.
4. Rasa.
foto: pixabay.com
Rasa daging kambing setelah dimasak biasanya lebih khas dan gurih dibandingkan dengan daging sapi. Teksturnya pun cenderung lebih keras jika dibandingkan dengan daging sapi karena memiliki serat yang lebih tebal.
5. Nutrisi.
foto: pixabay.com
Daging kambing kandungan kolesterolnya lebih rendah. Setiap 100 gram daging kambing matang mengandung 75 mg kolesterol. Sedangkan daging sapi lemaknya lebih banyak, jadi setiap 100 gramnya mengandung 90 mg kolesterol.
Secara nutris, daging kambingmengandung kalium, vitamin B, zat besi, dan magnesiumnya lebih tinggi. Walaupun begitu, dilansir dari healthline.com, mengonsumsi kedua daging ini tetap harus secukupnya saja agar tidak membahayakan kesehatan.
(brl/lut)RECOMMENDED ARTICLES
- 7 Cara membuat daging rendang empuk dan tidak mudah hancur
- 10 Resep tumis daging cincang, enak dan gampang dibuat
- 7 Bagian daging sapi ini paling baik dikonsumsi, kaya nutrisi
- 10 Cara sederhana memasak daging kambing agar tidak alot dan bau
- Mengonsumsi daging mentah tak dianjurkan, ini penjelasannya
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas