Penelitian: Nonton TV lebih berisiko dibanding duduk di kantor
Diperbarui 4 Jul 2019, 16:01 WIB
Diterbitkan 4 Jul 2019, 23:58 WIB
Brilio.net - Tentunya kamu pernah mendengar jika duduk terlalu lama dapat menganggu kesehatan seseorang. Hal ini tentu saja sangat ditakuti bagi mereka yang bekerja di kantoran. Bagaimana tidak, kebanyakan pekerja kantoran menghabiskan waktunya di meja kerja dan mengerjakan berbagai pekerjaannya.
Namun tahukah kamu ada yang lebih berbahaya dari sekadar duduk di kantor. Di mana duduk di rumah juga menghadirkan lebih besar bahaya dan penyakit. Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Kamis (4/7), sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of the American Heart Association mengungkap bahwa duduk di depan TV ketika di rumah menghadirkan dampak bagi kesehatan.
Penelitian di Columbia University ini menyebut bahwa menonton televisi dihubungkan dengan masalah kardiovaskular dan kematian dibandingkan dengan duduk di kantor.
"Bahkan jika kamu memiliki kerja yang butuh untuk duduk dalam jangka lama, mengganti waktu yang kamu habiskan untuk duduk di rumah dengan olahraga bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian," jelas peneliti Keith M. Diaz, profesor di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.
Penelitian ini terbukti setelah diterapkan terhadap 3.500 partisipan dan membandingkan perilaku mereka serta kesehatan selama delapan tahun. Dari situ diketahui bahwa orang yang setiap hari menonton televisi selama empat jam atau lebih memiliki risiko serangan jantung dan kematian 50 persen lebih tinggi dibandingkan yang melakukannya kurang dari dua jam setiap harinya.
Namun dari hasil peneliti yang dilakukan bukan berarti kamu yang duduk di kantor lebih baik dari mereka. Hal ini tetap dapat menimbulkan dampak negatif seperti pada pinggul, postur tubuh memburuk, serta otot yang menjadi lemah. Oleh karenanya untuk menghindari hal-hal negatif seperti itu, kamu dianjurkan untuk rutin berolahraga.
"Kecenderungannya adalah sebagian besar orang cenderung menonton televisi berjam-jam tanpa bergerak, sedangkan pekerja cukup sering berdiri dari meja mereka," terang Diaz.
"Kombinasi dari makan dalam jumlah banyak seperti saat makan malam dan kemudian duduk berjam-jam dapat menimbulkan bahaya," tandasnya.
RECOMMENDED ARTICLES
- Penelitian ungkap 1 dari 3 wanita mau diajak kencan karena makanan
- Viral air laut jembatan Suramadu tak menyatu, ini penyebabnya
- Pertama kali di dunia black hole terekam jelas, ini penampakannya
- Sering bangun tengah malam lalu susah tidur lagi? Ini penyebabnya
- Ekspedisi ilmuwan di tahun 2019 yang akan ungkap rahasia bumi
- Penelitian ini ungkap minuman di pesawat punya banyak bakteri
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas