Momen apes pria beli nasi padang seharga Rp 63 ribu, isinya nggak sesuai harapan

Definisi harga tak sesuai rupa~ |

Pengalaman tersebut baru-baru ini turut dialami seorang pria di Singapura. Dikutip dari stomp.straitstimes.com, seorang pria sempat menyambangi sebuah kedainasi padang di kawasan blok 27, Jalan Besar, Singapura. Rupanya, momen makan nasi padang ini jadi memori apes baginya karena tidak sesuai dengan ekspektasi. Dengan harga Rp 63.000, pria tersebut justru mendapatkan porsi lauk yang tak sesuai.

"I felt so sad and angry when I asked the stall how much (Aku sangat sedih dan marah saat bertanya harga kepada pemilik kedai)," ungkapnya dikutip BrilioFood dari stomp.straitstimes.com, Rabu (21/12).

Lantaran harganya yang cukup mahal, pria tersebut mengaku cukup emosi ketika mendapati porsi nasi padang yang ia dapat tak sesuai harapan. Pria tersebut mengaku hanya mendapat potongan ayam sebesar 5x5 cm. Selain ayam, piring nasi padangnya juga hanya berisi sayur tauge. Dilihat dari lauk dan sayurnya saja, hidangan ini harusnya tak sampai puluhan ribu, ya?

foto: stomp.straitstimes.com

Saking kesalnya, pria tersebut pun mengaku menyesal telah membeli nasi padang di kedai tersebut. Alih-alih nasi padang, uang yang ia bayar menurutnya lebih pantas untuk dipakai membeli paket makanan di McDonald's. Menilik kolom komentar di unggahan stomp.straitstimes.com, rupanya banyak pula warganet lainnya yang setuju dengan pernyataan pria tersebut.

"Nasi padang price is getting more ridiculois. I had stopped eating nasi padang for quite some time already (Harga nasi padang sekarang tambah nggak masuk akal. Aku sudah tak lagi makan hidangan ini)," ujar Rw.

"Why nowadays I read a lot of complaints about Nasi Padang stalls. Time to avoid them. But it is true their foods are getting expensive compared to others (Kenapa akhir-akhir ini banyak yang komplain soal nasi padang ya. Mungkin saatnya menghindari makanan ini. Tapi betul saja makanan ini semakin mahal dibanding makanan lain)," kata Peetansing.

"There's always the first and last time (Selalu ada pengalaman pertama dan terakhir)," cetus TK Yap.

(brl/mal)