Makanan kekinian cepat hits dan hilang dari peredaran, ini kata pakar
Diperbarui 3 Sep 2021, 18:40 WIB
Diterbitkan 3 Sep 2021, 22:01 WIB
Brilio.net - Saat ini perkembangan kuliner sangat pesat. Banyak makanan-makanan hits dan kekinian bermunculan. Masyarakat pun tertarik untuk mengikuti tren tersebut meski harus menunggu dan mengantre berjam-jam.
Ada banyak faktor makanan tersebut bisa hits dan viral. Salah satunya karena media sosial. Namun sayangnya, kebanyakan makanan kekinian itu tak bertahan lama. Lantas apa yah alasan makanan kekinian cepat booming dan hilang?
-
Ini prediksi pakar kuliner soal ending popularitas kue kekinian Kini kue kekinian tengah populer di masyarakat.
-
6 Menu yang paling banyak dipesan secara online sepanjang 2018 Jarak total pemesanan lewat online setara 1.625,8 kali bumi ke bulan
-
6 Tantangan bisnis kuliner dan solusi ala Chef Nadya & Febby Rastanty Selain menguasai resep, strategi mempromosikan bisnismu juga nggak kalah penting.
Menurut Pendiri kursus Natural Cooking Club (NCC) Fatmah Bahalwan hal tersebut jadi salah satu fenomena dalam bisnis kuliner yang tidak bisa dihindari. Salah satu pemicu makanan kekinian banyak ditinggalkan penggemarnya karena penjual yang tidak memperbaiki layanan.
"Emang tidak bisa dihindari satu tren makanan bisa sangat luar biasa, abis itu dilupakan. Ini karena setelah viral rasanya ternyata biasa aja, dan tidak didongkrak, lalu layanan tidak diperbaiki," ujar Fatmah dalam acara diskusi bersama Mondelez Indonesia, baru-baru ini.
Fatmah mengatakan karena tidak adanya perbaikan kualitas dan juga inovasi membuat jajanan kekinian ini mudah dilupakan. Ia pun menyarankan kepada para pelaku usaha kuliner saat menjual jajanan kekinian, sebaiknya menjaga layanan dengan melakukan promosi di media sosial agar tetap hits dan ramai.
“Selain promosi juga membuat kemasan semenarik mungkin. Dan yang pasti harus menjaga higienitas hingga sampai ke tangan konsumen,” tuturnya.
Selain itu, salah satu hal yang tak kalah penting adalah dengan melakukan inovasi agar para konsumen tak bosan dengan menu yang itu-itu saja.
“Misalnya menambahkan topping biar ada inovasi baru,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Fatmah juga mengingatkan kepada pelaku kuliner agar memperbaiki layanan pembelian. Hal itu agar tak membuat kapok para konsumen saat membeli makanan tersebut.
"Karena membiarkan antrean panjang orang sengsara, males balik lagi. Jadi disarankan buka layanan lewaf delivery order seperti Go-Food atau lain sebanyaknya," tutup Fatmah.
(brl/guf)
RECOMMENDED ARTICLES
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas