Karbit bikin berubah rasa, ini trik memeram pisang tanpa bahan kimia agar matang sempurna dalam 2 hari

foto: Instagram/@nurulkomariah3112

Brilio.net - Mematangkan pisang adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan waktu yang tidak sebentar. Buah pisang yang baru dipetik biasanya masih berwarna hijau dan keras, menandakan bahwa mereka belum siap untuk dikonsumsi. Proses pematangan alami memerlukan kondisi lingkungan yang tepat, seperti suhu dan kelembapan yang sesuai, agar buah bisa matang secara merata dan sempurna. Namun, tidak jarang proses ini memakan waktu cukup lama.

Karena kesulitan dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan pisang secara alami, banyak orang beralih menggunakan karbit (kalsium karbida) untuk mempercepat proses tersebut. Karbit menghasilkan gas asetilena yang meniru gas etilen alami, mempercepat pematangan pisang hanya dalam beberapa hari. Meski cara ini efektif, penggunaan karbit menimbulkan kontroversi karena bahan kimia ini bisa mengubah rasa asli buah pisang. Pisang yang dimatangkan dengan karbit sering kali memiliki rasa yang kurang manis dan tekstur yang berbeda dibandingkan dengan pisang yang matang secara alami.

Selain mengubah rasa, penggunaan karbit juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan. Karbit mengandung senyawa berbahaya seperti arsenik dan fosfor yang bisa terkontaminasi pada buah dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, meskipun mematangkan pisang dengan karbit lebih cepat dan praktis, metode ini tidak disarankan karena risiko yang ditimbulkannya.

Beruntungnya, seorang pengguna Instagram @nurulkomariah3112 pernah membagikan trik mematangkan buah pisang dengan alami tanpa karbit. Melalui salah satu video yang diunggah, dia mengaku hanya mengandalkan beberapa alat saja. Namun siapa sangka, buah pisang ini bisa matang sempurna dan manis dalam 2 hari.

foto: Instagram/@nurulkomariah3112

Dilansir BrilioFood dari Instagram @nurulkomariah3112 pada Sabtu (21/12), beberapa alat yang dibutuhkan adalah kantong keresek, kardus, dan karung. Jadi, pertama-tama, buah pisang hanya perlu dimasukkan ke dalam kantong keresek tersebut dahulu. Pastikan buah pisang yang dipilih masih dalam kondisi baik dan tidak ada bagian yang hitam atau mulai membusuk, ya.

foto: Instagram/@nurulkomariah3112

Selanjutnya, masukkan lagi pisang tersebut ke dalam kardus besar. Jika sudah, masukkan kardus berisi pisang ke dalam karung. Setelah itu, tutup karung dan diamkan selama 2 hari. Nah, proses ini akan membuat gas etilen yang keluar terperangkap di dalam dan membuat pisang matang sempurna secara alami.

foto: Instagram/@nurulkomariah3112

Nah, pisang yang sudah diperam akan kuning merata dan matang, lho. Memang pada dasarnya, membungkus pisang dalam tiga lapis bagian pembungkus, seperti kantong plastik, kardus, atau karung, dapat mempercepat proses pematangan karena beberapa alasan. Teknik ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pematangan buah secara lebih efisien.

Pisang, seperti banyak buah lainnya, menghasilkan gas etilen secara alami selama proses pematangan. Gas ini berfungsi sebagai hormon pematangan yang mempercepat perubahan warna dan tekstur buah. Dengan membungkus pisang, gas etilen yang dihasilkan terperangkap di sekitar buah, meningkatkan konsentrasinya dan mempercepat proses pematangan. Pembungkus tambahan membantu memastikan bahwa gas etilen tidak mudah terlepas ke udara luar, sehingga efek pematangannya lebih kuat.

Di sisi lain, paparan udara dan cahaya berlebihan dapat memperlambat proses pematangan atau menyebabkan buah mengalami perubahan warna yang tidak diinginkan. Dengan membungkus pisang, buah terlindung dari oksidasi yang disebabkan oleh udara serta dari kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh sinar matahari langsung. Pembungkus berlapis-lapis memberikan perlindungan ekstra dan menciptakan lingkungan yang lebih gelap dan sejuk, yang mendukung pematangan alami.

(brl/far)