Ini filosofi ketan, makanan khas Indonesia yang legendaris
Diperbarui 26 Sep 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 08:38 WIB
Brilio.net - Keragaman yang ada di Indonesia rupanya tak hanya suku dan budayanya, tapi juga kulinernya yang sangat beragam. Salah satu kuliner legendaris Indoensia yang saat ini masih menjadi santapan masyarakat adalah ketan.
Ya, ketan merupakan jajanan pasar asli Indonesia. Bahkan, Ikatan Praktisi Kuliner Indonesia, Ucu Sawitri mengatakan ketan itu sendiri sudah ada sejak zaman Majapahit.
-
9 Resep ketan susu, manis, enak, dan lumer di mulut Bukan hanya taburan serundeng atau bumbu kacang, ketan juga bisa dimodifikasi dengan menambahkan berbagai topping seperti keju atau cokelat.
-
13 Resep olahan beras ketan putih jadi aneka jajanan pasar, mudah Beras ketan mengandung lemak rendah, sehingga cocok disantap bagi yang sedang menjalankan program diet.
-
10 Resep takjil buka puasa berbahan ketan, legit dan lezat Selain bikin kenyang, mengonsumsi ketan juga punya banyak manfaat
"Budaya Indonesia kan emang senengnya emang ngumpul. Jadi sambil ngumpul, ditemani dengan teh hangat atau kopi, dan makanannya itu ketan," ucapnya kepada media belum lama ini.
Bagi masyarakat zaman dahulu, ketan itu kan memiliki tekstur yang lengket dan menempel, jadi diibaratkan saat berkumpul kedekatannya semakin akrab.
"Zaman dahulu bukan hanya orang kerajaan aja berkumpul, tapi rakyat jelata juga. Ada minuman entah kopi atau teh di dalam kendi, pasti ada jajanan kecilnya, nah itu terbuat dari ketan. Nah ketan itu kan glutennya tinggi, nah dia lengket, satu sama lain kan lengket tuh nah itu diibaratkan ngumpul sore itu kedekatan kita semakin akrab dan baik," jelasnya.
Selain itu juga teman makan ketan biasanya yang manis-manis dengan dicampur kelapa dan gula Jawa. Rasa manisnya itu juga memiliki arti penting di perkumpulan itu.
"Manisnya itu filosofinya hasil ketemuan kita itu menghasilkan yang indah-indah, bila ada masalah, pasti ada jalan keluarnya," pungkasnya.
(brl/ton)RECOMMENDED ARTICLES
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas