Fenomena La Nina diprediksi tiba di Indonesia, 11 pola makan untuk jaga kesehatan tubuh di musim hujan
Diperbarui 1 Agt 2024, 15:35 WIB
Diterbitkan 1 Agt 2024, 17:00 WIB
Brilio.net - Fenomena La Nina adalah kondisi iklim global yang ditandai dengan pendinginan suhu permukaan laut di wilayah timur dan tengah Samudra Pasifik ekuatorial. Dampak fenomena ini terhadap cuaca di Indonesia adalah musim hujan jadi lebih panjang dan intens, risiko banjir, tanah longsor meningkat, kelembapan udara kian tinggi, dan lainnya.
Karena suhu cenderung lembap, risiko penyakit demam berdarah juga meningkat sebab populasi nyamuk aedes aegypti kian bertambah. Nggak cuma itu, penyakit diare dan gastrointestinal lainnya juga semakin banyak, lho. Di sisi lain, cuaca yang terus-menerus mendung dan hujan dapat memengaruhi mood, meningkatkan risiko penyakit demam, dan flu bagi kebanyakan orang.
-
8 Penyakit ini sering muncul di musim hujan, lengkap dengan cara menjaga daya tahan tubuh Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
-
Cuaca sering berubah, konsumsi 7 buah ini untuk cegah demam dan flu Penting untuk menjaga kesehatan tubuh di tengah kondisi cuaca yang berubah-ubah agar nggak rentan terkena penyakit.
-
9 Sayur dan buah ini tinggi vitamin D, jaga imun tubuh di musim hujan Agar imun nggak gampang turun, asupan seperti asam lemak omega-3, zinc, karotenoid, vitamin E, C, hingga D wajib dipenuhi.
Fenomena La Nina memiliki dampak signifikan terhadap cuaca dan terhubung dengan berbagai risiko kesehatan. Yang paling penting, kamu juga perlu menjaga asupan makanan. Pastikan pola makan yang dijalani padat nutrisi dan menyehatkan, ya.
Berikut 11 pola makan untuk menjaga kesehatan tubuh di musim hujan, BrilioFood lansir dari berbagai sumber pada Kamis (1/8).
1. Konsumsi makanan kaya vitamin C.
foto:pexels.com
Makanan kaya vitamin C dianggap dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kamu bisa mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, kiwi, papaya, stroberi, brokoli, dan cabai merah.
2. Perbanyak asupan makanan mengandung vitamin D.
Makanan yang mengandung vitamin D dianggap mampu memperkuat tulang dan sistem imun. Alhasil, tubuh tidak akan mudah sakit meski di musim hujan. Sumber makanan mengandung vitamin D, di antaranya ikan berlemak (salmon, tuna), telur, dan susu fortifikasi.
3. Makanan tinggi seng atau zink.
foto: pexels.com
Makanan yang mengandung seng tinggi dipercaya dapat mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Ada banyak makanan yang mengandung seng tinggi, seperti daging merah, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
4. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung probiotik.
Makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt, kefir, kimchi, dan tempe bisa dikonsumsi sebagai menu sehat. Karena makanan yang mengandung probiotik dianggap bisa menjaga kesehatan sistem pencernaan.
5. Tingkatkan asupan makanan kaya antioksidan.
foto: pexels.com
Memilih makanan yang kaya antioksidan membuat tubuh bisa melawan radikal bebas dan meningkatkan imunitas. Makanan yang mengandung antioksidan tinggi, misalnya buah beri, bayam, kale, dan teh hijau.
6. Konsumsi makanan yang mengandung beta-karoten.
Mengonsumsi makanan yang mengandung beta-karoten memang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh di musim hujan, terutama saat fenomena La Nina. Karena beta-karoten adalah antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Nggak cuma itu, beta-karoten juga membantu mengurangi risiko infeksi dan penyakit. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang memiliki beta-karoten tinggi seperti wortel, ubi jalar, labu, dan mangga.
7. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya serat.
Makanan yang kaya serat dianggap bisa mendukung pertumbuhan bakteri baik pada usus. Nah, bakteri baik inilah yang berperan penting dalam memperkuat sistem imun. Oleh karena itu, pastikan kamu rutin mengonsumsi sayuran hijau, buah-buahan, serta gandum utuh yang kaya serat.
8. Konsumsi makanan mengandung omega-3.
Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat sehingga bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan bisa meningkat selama musim hujan, lho. Kamu bisa mengonsumsi ikan berlemak, kacang kenari, dan biji chia yang mengandung omega-3.
9. Perbanyak minum air putih dan minuman hangat.
foto: pexels.com
Memperbanyak minum air putih dan minuman hangat memiliki beberapa manfaat penting, salah satunya menjaga kesehatan tubuh saat musim hujan. Meskipun cuaca dingin, tubuh tetap membutuhkan hidrasi yang cukup. Hidrasi yang baik membantu fungsi optimal semua organ tubuh. Dengan begitu, suhu tubuh akan terkontrol, terutama saat cuaca sedang berubah-ubah.
10. Konsumsi makanan yang mengandung kurkumin.
Kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, sehingga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh seiring meningkatnya cuaca lembap. Kurkumin pun membantu meredakan gejala penyakit inflamasi, seperti radang sendi yang sering kambuh di musim hujan. Kamu bisa mengonsumsi olahan kunyit atau temulawak.
11. Batasi makanan olahan dan tinggi gula.
foto: pexels.com
Membatasi makanan olahan dan tinggi gula memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama di musim hujan. Pasalnya, makanan olahan dan tinggi gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Gula berlebih mengurangi kemampuan sel darah putih untuk melawan bakteri dan virus. Sistem imun yang lemah membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi yang umum terjadi kala musim hujan.
Dengan menerapkan pola makan ini, diharapkan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh selama musim hujan yang lebih panjang dan intens akibat fenomena La Nina. Namun, perlu diingat bahwa pola makan sehat harus diimbangi dengan gaya hidup sehat pula, seperti olahraga teratur, istirahat cukup, dan mengelola stres.
Untuk mengurangi dampak kesehatan selama fenomena La Nina, beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit musiman.
2. Melakukan tindakan pencegahan, seperti memberantas sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.
3. Mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana alam.
4. Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan pola hidup sehat.
5. Memperhatikan sanitasi dan kebersihan air untuk mencegah penyakit terkait air.
(brl/lut)
RECOMMENDED ARTICLES
- Apa perbedaan antara diseksi aorta tipe A dan tipe B? ini penjelasannya
- Cegah demensia sejak dini, ini 7 gaya hidup sehat yang bikin fungsi otak tetap maksimal hingga tua
- Kenali hepatitis B pada ibu hamil, cara penularan, gejala dan langkah pencegahan ke janin
- Cegah diabetes sejak dini, ini jumlah asupan gula yang direkomendasikan untuk anak
- Peringati Asean Dengue Day 2024, Enesis Group dan Kemenkes ajak masyarakat terapkan pola hidup 3M Plus
- Anak gemuk bisa jadi tanda obesitas, kenali ciri-ciri, penyebab, dan cara mencegahnya
- [KUIS] Apakah telur asinmu masih aman dimakan? Kenali tandanya basi atau nggak lewat 5 pertanyaan ini
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas