Cara mengurangi asin cumi asin dan mengolahnya agar tidak alot
Diperbarui 14 Jan 2025, 16:27 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 18:00 WIB
Brilio.net - Cumi asin merupakan salah satu bahan masakan yang sangat digemari di Indonesia karena rasanya yang khas dan tahan lama. Bahan makanan berbasis seafood ini telah menjadi bagian penting dalam kuliner nusantara, mulai dari masakan rumahan hingga hidangan restoran. Popularitasnya tidak lepas dari kemudahan penyimpanan dan intensitas rasa yang dapat menambah nikmat berbagai hidangan.
Namun, tidak sedikit orang yang menghadapi kendala saat mengolah cumi asin di dapur mereka. Keluhan yang paling sering muncul adalah rasa yang terlalu asin atau tekstur yang alot saat diolah. Hal ini bisa mengurangi kenikmatan hidangan dan membuat sebagian orang enggan mengolah cumi asin. Padahal, dengan teknik yang tepat, cumi asin bisa menjadi hidangan yang nikmat dengan tingkat keasinan yang pas dan tekstur yang empuk.
Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai teknik dan metode yang telah teruji untuk mengurangi kadar garam pada cumi asin dan mengolahnya agar tetap empuk. Mulai dari pemilihan bahan yang berkualitas, teknik perendaman yang efektif, hingga resep-resep praktis yang bisa kamu coba di rumah.
Sebelum memulai proses pengolahan, penting memahami karakteristik dasar cumi asin. Cumi asin dibuat melalui proses penggaraman dan pengeringan yang bertujuan untuk mengawetkan cumi segar. Proses ini memang sengaja dibuat untuk menghasilkan tekstur yang keras dan rasa yang asin sebagai metode pengawetan alami.
Proses pengawetan cumi asin melibatkan beberapa tahapan yang mempengaruhi karakteristik akhir produk. Cumi segar yang telah dibersihkan akan melalui proses penggaraman selama beberapa hari, dilanjutkan dengan pengeringan di bawah sinar matahari. Selama proses ini, kandungan air dalam daging cumi berkurang signifikan, sementara kadar garam meningkat. Inilah yang menyebabkan tekstur cumi menjadi keras dan rasanya asin.
Cara memilih cumi asin berkualitas.
Memilih cumi asin yang berkualitas merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mendapatkan hasil olahan yang memuaskan. Tidak semua cumi asin yang tersedia di pasaran memiliki kualitas yang sama. Beberapa bahkan mungkin telah mengalami penurunan kualitas akibat penyimpanan yang tidak tepat atau proses produksi yang kurang higienis.
Saat berbelanja cumi asin, perhatikan beberapa ciri berikut:
- Warna putih kekuningan atau cokelat muda, hindari yang kehitaman
- Aroma khas cumi asin, bukan bau tengik atau busuk
- Tekstur kenyal dan tidak terlalu keras
- Bentuk utuh dan tidak hancur
- Tidak ada bintik-bintik putih atau jamur
Metode mengurangi kadar garam pada cumi asin.
Mengurangi kadar garam pada cumi asin merupakan tantangan tersendiri yang membutuhkan teknik khusus. Tujuannya adalah mendapatkan tingkat keasinan yang pas tanpa menghilangkan cita rasa khas cumi asin itu sendiri. Berikut beberapa metode yang telah terbukti efektif dalam mengurangi kadar garam pada cumi asin.
1. Perendaman dengan air hangat.
Metode ini paling umum digunakan karena mudah dan efektif:
- Siapkan air hangat dalam wadah
- Rendam cumi asin selama 30-45 menit
- Ganti air setiap 15 menit
- Bilas dengan air bersih
2. Teknik perebusan cepat.
Perebusan cepat dapat membantu mengurangi kadar garam sekaligus melunakkan tekstur:
- Didihkan air secukupnya
- Masukkan cumi asin selama 3-5 menit
- Angkat dan tiriskan
- Ulangi proses jika masih terlalu asin
3. Perendaman dengan air kelapa.
Air kelapa tidak hanya mengurangi kadar garam tetapi juga memberikan rasa manis alami:
- Gunakan air kelapa muda
- Rendam selama 20-30 menit
- Bilas dengan air bersih
4. Penggunaan asam.
Bahan asam membantu menetralkan rasa asin sekaligus memberikan kesegaran:
- Rendam dalam air yang dicampur perasan jeruk nipis
- Diamkan 15-20 menit
- Bilas hingga bersih
Teknik mengolah cumi asin agar tidak alot.
Tekstur alot pada cumi asin seringkali menjadi keluhan utama para penikmat seafood ini. Namun dengan teknik pengolahan yang tepat, kita bisa mendapatkan tekstur yang lebih empuk dan nikmat. Berikut adalah beberapa metode yang bisa diterapkan untuk menghindari tekstur alot pada cumi asin.
1. Metode perendaman yang tepat.
Perendaman yang benar merupakan kunci utama untuk mendapatkan tekstur yang empuk:
- Air hangat selama 30 menit
- Air kelapa selama 20 menit
- Larutan air dan cuka (1 sdm cuka untuk 2 gelas air)
2. Teknik pemotongan.
Cara memotong yang tepat dapat mempengaruhi tekstur akhir:
- Potong menyerong untuk bagian yang tebal
- Iris tipis untuk bagian yang alot
- Potong ring untuk bagian badan
3. Waktu memasak yang tepat.
Hindari memasak terlalu lama karena dapat membuat tekstur semakin alot:
- Tumis maksimal 3-5 menit
- Goreng tidak lebih dari 2 menit
- Untuk kuah, masukkan di akhir masakan
Resep-resep olahan cumi asin.
Setelah memahami teknik dasar pengolahan cumi asin, saatnya kita mengeksplorasi berbagai resep yang bisa kamu praktikkan di rumah. Resep-resep berikut telah disesuaikan untuk menghasilkan hidangan cumi asin yang tidak terlalu asin dan tidak alot. Setiap resep telah diuji untuk memastikan hasil yang optimal.
1. Tumis cumi asin pete.
Kombinasi cumi asin dengan pete menghasilkan hidangan yang kaya rasa dan aroma. Resep ini merupakan salah satu favorit di berbagai rumah makan tradisional Indonesia.
Bahan:
- 250g cumi asin (sudah direndam dan dibersihkan)
- 2 papan pete, belah dua
- 5 siung bawang merah, iris
- 3 siung bawang putih, cincang
- 5 cabai merah, iris serong
- 3 cabai rawit (sesuai selera)
- 2 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas, geprek
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Rendam cumi asin menggunakan metode pilihan Anda
2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum
3. Masukkan cabai, daun salam, dan lengkuas
4. Tambahkan pete, masak hingga setengah matang
5. Masukkan cumi asin yang sudah direndam
6. Masak sebentar saja, sekitar 2-3 menit
7. Angkat dan sajikan
2. Sambal cumi asin.
Sambal cumi asin merupakan pendamping nasi yang sempurna. Perpaduan pedas dan asin membuat hidangan ini sangat menggugah selera.
Bahan:
- 200g cumi asin
- 15 cabai merah keriting
- 10 cabai rawit
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 lembar daun jeruk
- 1 sdt terasi bakar
- Gula secukupnya
Cara membuat:
1. Rendam dan potong cumi asin sesuai selera
2. Goreng sebentar cumi asin hingga kecokelatan, sisihkan
3. Haluskan semua bumbu kecuali daun jeruk
4. Tumis bumbu halus hingga matang dan harum
5. Masukkan daun jeruk dan cumi asin
6. Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap
7. Tambahkan gula sesuai selera
8. Sajikan selagi hangat
Tips penting dalam pengolahan.
Keberhasilan mengolah cumi asin tidak hanya terletak pada resep, tetapi juga pada detail-detail kecil dalam proses pengolahannya. Berikut beberapa tips penting yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal:
1. Proses pencucian yang tepat - hindari mencuci cumi asin di bawah air mengalir terlalu lama karena bisa menghilangkan rasa khasnya
2. Waktu perendaman optimal - jangan terlalu lama merendam karena bisa membuat tekstur menjadi lembek
3. Penirisan yang sempurna - pastikan cumi asin benar-benar tiris sebelum diolah
4. Pengaturan api - gunakan api sedang untuk hasil yang optimal
5. Penambahan bumbu - perhitungkan tingkat keasinan cumi sebelum menambahkan garam atau penyedap
Cara penyimpanan yang benar.
Penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas cumi asin. Meskipun sudah diawetkan, cumi asin tetap memerlukan kondisi penyimpanan yang ideal untuk mencegah kerusakan dan mempertahankan rasanya.
Berikut panduan penyimpanan yang tepat:
1. Pilih wadah kedap udara yang bersih dan kering
2. Simpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung
3. Jika disimpan dalam kulkas, pastikan dalam kondisi tertutup rapat
4. Periksa secara berkala untuk mencegah tumbuhnya jamur
5. Hindari menyimpan cumi asin yang sudah direndam
Tanya jawab seputar cumi asin.
Berbagai pertanyaan sering muncul seputar pengolahan cumi asin. Berikut beberapa jawaban untuk pertanyaan yang paling umum ditanyakan para pembaca.
Banyak yang bertanya mengenai penyimpanan cumi asin yang sudah direndam. Sebaiknya cumi asin yang sudah direndam langsung diolah untuk menjaga kualitas dan mencegah pembusukan. Jika terpaksa harus menyimpan, pastikan cumi benar-benar kering dan simpan dalam wadah kedap udara di dalam kulkas.
Pertanyaan lain yang sering muncul adalah cara membedakan cumi asin asli dengan yang mengandung pemutih. Cumi asin asli memiliki warna putih kekuningan alami, sementara yang menggunakan pemutih biasanya terlihat terlalu putih dan mengkilap. Selain itu, cumi asin asli akan mengeluarkan aroma khas seafood ketika direndam.
Pembaca juga sering menanyakan tentang alternatif bahan perendam selain air hangat. Selain air hangat, Anda bisa menggunakan air kelapa, larutan asam, atau bahkan susu untuk merendam cumi asin. Masing-masing bahan ini memiliki kelebihan tersendiri dalam mengurangi kadar garam dan melunakkan tekstur cumi.
Selamat mencoba berbagai tips dan resep di atas. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan teknik pengolahan yang sesuai dengan selera Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik cumi asin dan teknik pengolahannya, Anda bisa menghasilkan hidangan cumi asin yang lezat dan nikmat untuk keluarga.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Simpel tapi ampuh, begini trik mengurangi rasa asin berlebihan pada cumi kering
- 11 Aneka masakan rumahan dari olahan cumi anti alot yang enak dan sederhana, cocok untuk makan malam
- Hari ini masak apa? 11 resep olahan cumi goreng yang lezat, sederhana, dan bikin tambah nasi
- Masak apa hari ini untuk suami? Berikut 11 resep cumi bumbu pedas yang lezat dan bikin tambah nasi
- Andalkan 2 bahan dapur, ini cara mengolah cumi agar empuk dan antiamis meski tanpa direbus
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas