Cara memilih pare yang tidak terlalu pahit, perhatikan bentuknya
Diperbarui 28 Nov 2022, 17:03 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 17:06 WIB
Brilio.net - Saat mendengar kata pare, pasti yang langsung terlintas di pikiran adalah rasanya yang pahit. Sayuran hijau satu ini memang dikenal dengan rasanya yang kurang bersahabat di lidah. Rasa pahit yang melekat membuat sebagian orang enggan menyantap sayur satu ini.
Padahal jika diolah dengan benar, rasa pahit pada pare bisa berkurang, lho. Pare biasanya diolah dengan cara dicuci dan diremas-remas dengan garam atau gula untuk mengurangi rasa pahitnya. Biar rasa pahitnya semakin berkurang, pare bisa direbus dengan campuran cuka, gula, dan garam. Barulah kemudian pare siap diolah dengan berbagai bumbu.
-
Bisa dilihat dari bentuknya, begini cara memilih pare yang rasanya tidak terlalu pahit Pare dengan kualitas baik justru memiliki rasa yang tidak terlalu pahit.
-
Tanpa perlu direbus larutan garam, ini trik praktis memasak pare agar tetap renyah dan antipahit Asal diolah secara benar, dijamin olahan pare pun terbebas dari rasa pahit.
-
Cara mudah menghilangkan rasa pahit pada pare, lebih ampuh tanpa diremas garam Kalau cuma diremas pakai garam, biasanya masih ada sisa rasa pahit setelah pare dimasak.
Selain memperhatikan cara mengolahnya, proses memilih pare ternyata juga bisa memengaruhi rasa pahit yang ditimbulkan, lho. Pasalnya, pare dengan kualitas baik justru memiliki rasa yang tidak terlalu pahit. Sehingga saat diolah, jenis pare tersebut akan menghasilkan masakan yang lebih enak.
Ada dua macam jenis pare dengan bentuk yang berbeda.
Cara memilih pare ini dijelaskan oleh salah satu pengguna Youtube bernama Yani. Melalui salah satu unggahannya di YouTube/Mbak Yani, dia membeberkan cara memilih pare yang rasanya tidak terlalu pahit. Untuk mengenal kualitas pare, Yani menekankan untuk memperhatikan bentuk kulit pare yang akan dibeli.
foto: YouTube/Mbak Yani
Menurutnya, ada dua macam jenis pare dengan bentuk yang berbeda. Pertama, pare muda dengan ciri-ciri kulit yang berwarna hijau muda. Selain itu, permukaan kulitnya juga lebih mulus dan tidak banyak bagian yang runcing. Pare muda ini cocok diolah jadi berbagai makanan karena rasanya yang tidak terlalu pahit.
"Ini adalah pare yang tidak terlalu pahit, bentuknya mulus atasnya. Kemudian kalau pare yang pahit banget itu runcing-runcing," terang Yani dikutip BrilioFood pada Senin (28/11).
foto: YouTube/Mbak Yani
Nah, berbeda dengan pare tua yang cenderung memiliki rasa sangat pahit. Ciri-ciri pare tua ini memiliki warna hijau pekat. Jika dilihat dari bentuknya, pare tua memiliki kulit yang cenderung runcing. Teksturnya pun lebih lembek dan keriput jika dibandingkan pare muda.
foto: freepik.com
Jika dibelah, pare tua memiliki biji berwarna merah dan oranye. Biji ini kerap digunakan sebagai benih pare yang akan ditanam kembali. Kulitnya pun sebaiknya dibuang dan tidak dimasak karena rasanya yang sangat pahit.
Setelah memilih pare yang berkualitas dan tidak terlalu pahit, kamu bisa langsung mengolah. Saat hendak diolah, kamu hanya perlu membuang bagian biji tanpa perlu mengupas kulit pare. Hal ini lantaran kulit pare sendiri aman dikonsumsi.
(brl/mal)
RECOMMENDED ARTICLES
- Trik pilih daun pandan untuk masakan, segar dan beri aroma harum
- Jangan asal pilih, begini trik memilih brokoli segar dan berkualitas
- Wajib tahu, ini cara jitu membedakan telur asin asli dan palsu
- Jangan asal pilih, ini trik memilih daun singkong empuk & antipahit
- Jangan sampai salah, ini trik memilih petai berkualitas dan bebas ulat
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas