Cara makan durian yang aman dan nyaman terhindar dari pusing dan mabuk

foto: Pexels/Zane Holmes

Brilio.net - Tidak bisa dipungkiri, durian merupakan raja buah yang memiliki penggemar fanatik di seluruh Asia Tenggara. Aromanya yang khas, tekstur lembut, dan rasa manis yang kaya membuat banyak orang rela merogoh kocek dalam untuk menikmatinya. Namun di balik kelezatannya, durian sering kali membuat pemakannya mengalami pusing dan mabuk. Efek ini bukan sekadar mitos, melainkan memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Memahami mengapa durian bisa membuat pusing dan mabuk

Fenomena mabuk durian terjadi karena kandungan kimia kompleks dalam buah ini. Durian mengandung senyawa sulfur tinggi, terutama etil tioasetat dan etanatiol, yang tidak hanya menciptakan aroma khasnya tetapi juga mempengaruhi sistem pencernaan dan tekanan darah. Dalam setiap 100 gram daging durian, terkandung sekitar 27 gram gula alami yang dapat memicu lonjakan kadar gula darah secara signifikan.

Faktor lain yang berkontribusi adalah kandungan alkohol alami yang terbentuk selama proses pematangan buah. Meski kadarnya relatif kecil, kombinasi alkohol dengan senyawa sulfur dapat menciptakan efek yang mirip dengan mabuk alkohol. Ditambah lagi, durian memiliki sifat termogenik yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan metabolisme, sehingga membuat tubuh lebih mudah dehidrasi.

Waktu terbaik menikmati durian.

Memilih waktu yang tepat untuk makan durian sangat penting dalam mencegah efek mabuk. Saat terbaik untuk menikmati durian adalah antara pukul 10 pagi hingga 2 siang. Pada jam-jam tersebut, sistem pencernaan berada dalam kondisi optimal untuk memproses makanan berat seperti durian. Hindari mengonsumsi durian di malam hari karena sistem metabolisme tubuh melambat, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan kualitas tidur.

Jangan pernah makan durian dalam kondisi perut kosong. Idealnya, konsumsi makanan ringan atau nasi dalam porsi sedang sekitar 30-60 menit sebelum makan durian. Ini membantu menciptakan lapisan pelindung di lambung dan memperlambat penyerapan gula dari durian ke dalam aliran darah.

Teknik makan durian yang benar.

Cara makan durian yang tepat dapat sangat mempengaruhi bagaimana tubuh merespons buah ini. Mulailah dengan porsi kecil, idealnya 2-3 biji durian (sekitar 100-150 gram) untuk sesi pertama. Kunyah daging durian secara perlahan minimal 20 kali sebelum menelan. Proses mengunyah yang tepat tidak hanya membantu pencernaan tetapi juga memberi waktu bagi tubuh untuk mengolah nutrisi secara optimal.

Berikan jeda setidaknya 30 menit sebelum menambah porsi berikutnya. Selama jeda ini, perhatikan respons tubuh terhadap durian. Jika mulai merasa pusing atau mual ringan, hentikan konsumsi dan tunggu hingga gejala mereda. Total konsumsi durian dalam sehari sebaiknya tidak melebihi 300-400 gram untuk mencegah efek berlebihan.

Pentingnya minuman penetralisir.

Sebelum makan durian, siapkan minuman penetralisir yang terbukti efektif mengurangi efek mabuk. Air kelapa muda segar menjadi pilihan terbaik karena mengandung elektrolit alami yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Alternatif lain termasuk air putih hangat yang dicampur sedikit garam, teh hijau tanpa gula, atau air rebusan daun jambu biji.

Konsumsi minuman penetralisir secara berkala selama makan durian, tidak perlu menunggu hingga muncul gejala mabuk. Setiap menghabiskan satu atau dua biji durian, minum setidaknya 200ml air penetralisir untuk membantu menetralisir efek sulfur dan alkohol alami.

Kombinasi makanan yang perlu dihindari.

Beberapa kombinasi makanan dapat memperparah efek mabuk durian dan sebaiknya dihindari. Jangan mengonsumsi durian bersamaan dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan beban kerja hati secara signifikan. Kopi dan minuman berkafein lainnya juga tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan efek dehidrasi.

Hindari pula mengonsumsi durian bersamaan dengan makanan berlemak tinggi karena dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Minuman bersoda sebaiknya juga dihindari karena karbonasi dapat memperparah ketidaknyamanan di perut.

Memilih durian yang tepat.

Kualitas dan tingkat kematangan durian sangat mempengaruhi efek yang ditimbulkan. Pilih durian yang matang sempurna namun tidak terlalu matang. Durian yang terlalu matang cenderung memiliki kadar alkohol alami yang lebih tinggi. Perhatikan aroma durian - yang terbaik adalah yang memiliki aroma khas tetapi tidak terlalu menyengat.

Jika membeli durian yang sudah dikupas, pastikan daging buahnya masih segar dan tidak terlalu lama disimpan. Durian yang terlalu lama disimpan dapat mengalami fermentasi yang meningkatkan kadar alkoholnya.

Menangani mabuk durian.

Jika sudah terlanjur mengalami gejala mabuk durian, beberapa langkah dapat diambil untuk meredakan gejalanya. Segera konsumsi air kelapa muda atau air garam untuk menetralisir efek durian. Istirahat di ruangan berventilasi baik sambil melakukan pernapasan dalam dapat membantu meredakan pusing.

Konsumsi vitamin C, baik dalam bentuk suplemen maupun buah segar seperti jeruk, dapat membantu mempercepat pemulihan. Lakukan gerakan ringan seperti jalan santai untuk membantu metabolisme tubuh memproses durian lebih efektif.

Beberapa kondisi kesehatan memerlukan perhatian khusus sebelum mengonsumsi durian. Penderita hipertensi, diabetes, atau gangguan jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Ibu hamil juga perlu lebih berhati-hati dan membatasi konsumsi durian karena efeknya terhadap tekanan darah.

Perhatikan juga bahwa setiap orang memiliki toleransi berbeda terhadap durian. Faktor seperti berat badan, kondisi kesehatan, dan kebiasaan makan dapat mempengaruhi bagaimana tubuh bereaksi terhadap durian. Mulailah dengan porsi kecil untuk mengetahui batas toleransi tubuh sebelum meningkatkan jumlah konsumsi.

Dengan memahami dan menerapkan panduan di atas, makan durian dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan aman. Kunci utamanya adalah mengenali batasan tubuh dan mengonsumsi durian secara bijak dengan memperhatikan porsi, waktu, dan cara memakannya yang tepat.

(brl/tin)