9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

Brilio.net - Ramadan selalu memberikan nuansa yang membuat rindu bagi umat muslim Indonesia. Masyarakat di setiap daerah punya cara masing-masing untuk menyambut bulan yang suci. Ada berbagai ritual adat yang tetap berjalan hingga kini. Ada pula kuliner khas yang hanya bisa dijumpai di daerah tertentu.

Kuliner khas daerah ini beberapa cuma muncul ketika bulan Ramadan tiba. Mereka kerap jadi incaran untuk menu buka puasa atau takjil. Nggak sedikit orang yang rela menyisihkan waktu untuk berburu makanan tradisional khas Ramadan.

Nah, apa saja makanan tradisional dari berbagai daerah yang hanya bisa ditemui saat Ramadan? Brilio.net mengumpulkan sembilan makanan tradisional pada Selasa (7/5).

1. Kicak.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@eny_tok

Kicak adalah makanan yang terbuat dari singkong yang dikukus. Kicak dilengkapi dengan taburan parutan kelapa di atasnya. Makanan ini hanya bisa ditemukan saat Ramadan di Pasar Sore Kauman Yogyakarta.

2. Sate Susu.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@peterrpen

Sate ini bisa kamu temukan di Pulau Dewata. Tepatnya di Kampung Jawa, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Bali. Sesuai namanya, sate susu ini berbahan dasar puting susu yang direbus dan dibumbui. Kini sate susu tergolong makanan langka karena kenaikan harga puting susu yang tinggi.

3. Lemang.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@aidafarizan

Lemang adalah makanan khas Ramadan di daerah Aceh. Aroma makanan yang dibuat dari ketan ini sangat menggoda. Bau tersebut ditimbulkan dari daun pisang pembungkus lemang. Harga 50-60 sentimeter sekitar Rp 50 ribu.

4. Soto Pangkong.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@nindyapputria

Soto ini biasa dikonsumsi warga Pontianak saat Ramadan. Daging soto bukan menggunakan daging sapi, melainkan daging cumi kering yang dibakar terlebih dahulu. Daging tersebut dipukul-pukul terlebih dulu agar daging menjadi empuk.

5. Pakat.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: liputan6.com

Jika bambu muda dimanfaatkan sebagai bahan baku lodeh, berbeda dengan rotan muda. Masyarakat Tapanuli, Sumatera utara memanfaatkan rotan muda sebagai hidangan saat berbuka. Rotan muda tersebut dibakar dan dibumbui.

6. Gulai Siput.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@bengkalis_riau

Kamu bisa menemukan makanan lezat ini hanya di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sesuai namanya, masyarakat memanfaatkan siput untuk bahan baku pembuatan gulai.

7. Asida.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@hela_sl

Makanan tradisional Ramadan ini ada di Maluku. Asida terbuat dari tepung terigu, gula merah, kapulaga, daun pandan dan kayu manis. Makanan ini berasal dari Arab yang mempunyai rasa kenyal seperti dodol.

8. Mi Glosor.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@cla.riska

Mi Glosor banyak ditemui di daerah Bogor, Jawa Barat. Di kota hujan ini, mi glosor dijajakan sebelum berbuka puasa. Glosor diambil dari bahasa Sunda yang berarti mudah ditelan.

9. Ebetan.

9 Makanan tradisional ini hanya ada di bulan Ramadan

foto: Instagram/@lapaktrip

Makanan ini berbahan dasar kacang panjang, daun belimbing, terong, paria dan daun kemangi. Semua bahan dicampur dengan bumbu urap kelapa. Ebetan biasa digunakan sebagai makanan pengganti ayam taliwang, satu pusut dan pelecing kangkung.

(brl/vin)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya