9 Makanan ini tidak boleh dimasak pakai api besar, bisa memicu berbagai penyakit di dalam tubuh
Diperbarui 22 Jul 2024, 15:59 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 10:00 WIB
Brilio.net - Sejumlah orang sering memakai api kompor besar saat memasak suatu hidangan. Tujuannya agar masakan bisa cepat matang sehingga bisa lebih menghemat waktu dan penggunaan gas.
Padahal memasak dengan api besarmemiliki beberapa kekurangan atau menimbulkan berbagai masalah. Contoh bisa membuat makanan tidak matang merata, merusak peralatan memasak, menghasilkan banyak asap, hingga menghilangkan nutrisi pada bahan masakan.
-
6 Risiko berbahaya terlalu sering mengonsumsi makanan bakar Makanan bakar tetap aman dikonsumsi jika dalam porsi dan jangka waktu yang wajar
-
10 Benda yang 'haram' kamu masukin ke microwave, jangan disepelekan! Karena dapat menyebabkan ketidakstabilan hormon, infertilitas, dan penyakit jantung serta otak. Wah!
-
10 Resep makanan bakar dengan teflon, simpel dan mudah dibuat Salah satu cara mengolah makanan yang paling banyak digemari adalah dengan cara dibakar.
Apalagi terdapat beberapa jenis hidangan yang tidak boleh dimasak pakai api besar. Dilansir dari www.qascf.com, akrilamida (zat pemicu kanker) akan terbentuk ketika makanan yang kaya karbohidrat dimasak dengan suhu tinggi. Belum lagi, makanan yang mengandung protein justru membentuk senyawa AGEs yang dikaitkan dengan peradangan kronis saat dimasak dengan api besar.
Oleh karena itu, pastikan kamu mengolah bahan-bahan masakan dengan cara yang tepat, ya. Kamu pun perlu mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya tidak dimasak dengan api besar. Dilansir BrilioFood dari berbagai sumber, Selasa (23/7), berikut 9 makanan yang tidak boleh dimasak pakai api besar.
1. Telur.
foto: pexels.com
Padahal memasak telur dengan api kecil bisa mencegah risiko bagian luar menjadi terlalu keras atau gosong, sementara bagian dalam masih mentah. Api kecil memungkinkan memasak telu jadi matang lebih merata. Belum lagi, nutrisi di dalam telur jadi terjaga dengan sempurna.
2. Ikan.
Ikan adalah sumber protein yang lembut dan mudah hancur. Memasak dengan api kecil membantu menjaga kelembapan dan tekstur ikan, mencegah bagian luar menjadi terlalu kering atau gosong. Oleh karena itu, pastikan kamu tidak mengolah ikan dengan api besar, ya.
3. Daging ayam.
foto: pexels.com
Pastikan kamu tidak memasak ayam dengan api besar, apalagi saat potongannya berbentuk tebal. Hal ini untuk meminimalisir daging ayam hanya matang di bagian luarnya saja. Kalau diolah dengan tepat, ayam akan terasa juicy dan matang merata.
4. Nasi.
Saat menanak nasi pakai panci, pastikan kamu tidak memakai api kompor yang besar. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir bagian dasar nasi jadi gosong dan mengerak. Menanak nasi dengan api kecil setelah mendidih membantu menjaga kelembapannya, sehingga nasi tidak mengeras.
5. Sayuran hijau.
Sayuran berdaun hijau seperti sawi, bayam, kangkung, dan masih banyak lagi harus dimasak pakai api kompor kecil atau sedang. Hal ini bertujuan agar warna serta nutrisinya tetap terjaga. Nggak cuma itu, tekstur sayuran yang dihasilkan juga tidak lembek saat disajikan.
6. Saus.
Memasak saus dengan api kecil hingga sedang memungkinkan kontrol yang lebih baik saat proses memasak, membantu menjaga konsistensi, rasa, nutrisi, dan kualitas saus secara keseluruhan.
7. Susu.
foto: pexels.com
Memanaskan susu dengan api kecil hingga sedang membantu menjaga kualitas, nutrisi, dan rasanya. Mendidihkan atau memasak susu dengan api tidak besar dapat membantu memastikan matangnya susu tanpa risiko gosong atau meluap. Metode ini sangat penting terutama saat membuat makanan atau minuman yang memerlukan susu panas, seperti puding, saus bechamel, atau minuman susu panas.
8. Pancake.
Memasak pancake dengan api kecil atau sedang mungkin memerlukan waktu sedikit lebih lama, tapi hasilnya akan semakin konsisten dan memuaskan. Kamu bisa menyesuaikan suhu sesuai dengan wajan dan kompor yang digunakan untuk menghasilkan pancake matang sesuai selera. Nggak cuma itu, api kecil juga memberikan waktu untuk pancake mengembang lebih sempurna, lho.
9. Daging sapi.
foto: pexels.com
Memasak daging dengan suhu sangat tinggi atau api besar dapat membentuk senyawa seperti PAHs (Polycyclic Aromatic Hydrocarbons) dan HCAs (Heterocyclic Amines) yang berpotensi karsinogenik. Belum lagi, karena tidak matang merata, bagian luar yang gosong, sementara dalamnya masih mentah bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.
(brl/lut)
RECOMMENDED ARTICLES
- Makan Rp7.500 dapat apa saja? Trik masak modal minim ini bikin perut tetap kenyang seharian
- Jangan langsung dibuang, ini trik menyelamatkan sayur hampir basi agar nikmat dan aman dikonsumsi lagi
- Jangan cuma ditambah air, ini trik menyelamatkan masakan terlalu manis agar tetap enak dan pas rasanya
- Cara masak mi instan ini auto bikin warganet geregetan, ada yang ribet ngapain cari gampang?
- Momen suami review bakpao buatan sang istri ini di luar nalar, kocak tapi bikin ngeri yang makan
- Bukan diberi potongan kentang, ini cara mengatasi masakan keasinan cuma tambah 1 bahan makanan
- Trik kocak anak biar dikira ibunya sudah makan, cocok buat kaum mageran
- 11 Menu makanan haji 2024, jemaah diimbau tidak mengonsumsi melewati batas jam tertera dalam box
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas