5 Trik membuat lontong daun pisang cepat matang dan tidak pecah

5 Trik membuat lontong daun pisang cepat matang dan tidak pecah
foto: shutterstock.com

Brilio.net - Lontong adalah hidangan tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia. Terbuat dari beras yang dikukus dalam gulungan daun pisang, lontong sering disajikan sebagai pendamping aneka masakan, mulai dari sayur lodeh, opor ayam, gulai, hingga sate. Kelezatan dan teksturnya yang kenyal menjadikan lontong sebagai pilihan tepat untuk melengkapi cita rasa hidangan utama.

Sejarah lontong dapat ditelusuri hingga berabad-abad lalu. Menurut catatan sejarah, lontong sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Kala itu, lontong dikenal dengan nama "rukti" yang berarti "nasi yang dibungkus daun". Seiring perkembangan zaman, lontong semakin populer dan menjadi hidangan yang tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia.

Bahan utama pembuatan lontong adalah beras, yang dimasak dengan air hingga setengah matang, lalu dipadatkan dan dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang dipilih karena kemampuannya dalam memberikan aroma khas yang menggugah selera. Selain itu, daun pisang juga berperan dalam menjaga kelembapan lontong selama proses pemasakan, sehingga menghasilkan tekstur yang pulen dan kenyal.

Lontong daun pisang digemari karena cita rasanya yang autentik dan aroma daun pisang yang menambah kelezatannya. Namun, membuat lontong daun pisang yang sempurna bisa menjadi tantangan tersendiri. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi antara lain lontong yang pecah, tekstur yang keras atau terlalu lembek, serta waktu memasak yang lama.

Nah, jika kamu ingin membuat lontong daun pisang yang cepat matang, pulen, dan anti gagal, simak lima trik berikut ini:

1. Pilih beras pulen berkualitas.

Kunci pertama dalam membuat lontong daun pisang yang enak dan pulen adalah pemilihan beras yang tepat. Pilihlah beras pulen berkualitas tinggi, seperti beras IR 64 atau beras Rojolele. Beras pulen akan menghasilkan tekstur lontong yang lebih kenyal dan tidak mudah pecah.

2. Rendam beras sebelum dimasak.

Sebelum memasak beras, rendam terlebih dahulu selama 2-3 jam. Perendaman ini bertujuan untuk melunakkan tekstur beras dan mempersingkat waktu pemasakan. Setelah direndam, tiriskan beras hingga airnya berkurang.

3. Tambahkan santan untuk aroma dan kelezatan.

Untuk menambah aroma dan kelezatan lontong, tambahkan santan saat memasak beras. Perbandingan yang tepat adalah 1 bagian beras dan 2 bagian campuran air dan santan. Aduk rata hingga beras setengah matang, lalu bungkus dengan daun pisang.

4. Bungkus dengan daun pisang yang segar.

Pilihlah daun pisang yang segar dan tidak sobek untuk membungkus lontong. Daun pisang yang segar akan memberikan aroma yang lebih harum dan mencegah lontong pecah saat dikukus. Bungkus beras yang sudah dimasak setengah matang dengan rapat, lalu ikat dengan tali atau semat dengan lidi.

5. Gunakan api sedang dan kukus hingga matang.

Saat mengukus lontong, pastikan air dalam kukusan sudah mendidih dan gunakan api sedang. Kukus lontong selama 30-40 menit hingga matang sempurna. Jangan lupa untuk menambahkan air jika diperlukan agar lontong tidak gosong.

Cara menyimpan lontong daun pisang agar awet 2–3 hari.

Agar lontong daun pisang tetap awet dan tidak mudah basi, berikut langkah-langkah penyimpanan yang lengkap dan benar:

1. Dinginkan lontong sepenuhnya.

Setelah matang, biarkan lontong dingin pada suhu ruang. Jangan langsung memasukkannya ke kulkas dalam keadaan panas, karena uap air dari lontong dapat menyebabkan kondensasi yang mempercepat pembusukan.

2. Gunakan wadah atau plastik kedap udara.

Simpan lontong di wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik wrap untuk menghindari kontak langsung dengan udara dan mencegah kontaminasi. Alternatifnya, lontong juga bisa diletakkan dalam kantong plastik yang rapat.

3. Letakkan di kulkas.

Masukkan lontong ke dalam kulkas, bukan freezer, dengan suhu sekitar 2–5°C. Penyimpanan di kulkas akan memperpanjang umur lontong hingga 2–3 hari. Jika disimpan di freezer, lontong bisa bertahan lebih lama, tetapi teksturnya bisa berubah setelah dihangatkan kembali.

4. Panaskan sebelum disajikan.

Saat hendak dimakan, keluarkan lontong dari kulkas dan kukus kembali selama 10–15 menit hingga hangat dan kenyal. Ini juga akan mengembalikan aroma khas lontong daun pisang.

5. Hindari penyimpanan dengan bahan berbau tajam.

Pastikan lontong tidak disimpan bersama bahan lain yang memiliki bau menyengat, seperti durian atau ikan asin, karena lontong dapat menyerap aroma tersebut.

Cara mengatasi lontong yang pecah atau tidak matang.

Kadang, lontong daun pisang bisa pecah saat dimasak atau teksturnya tidak sempurna. Berikut tips untuk mengatasinya:

- Jika pecah saat direbus:

Gunakan daun pisang yang lebih lebar dan ikat ujungnya dengan kencang menggunakan tali rafia. Jika sudah pecah, kamu bisa membungkus ulang lontong dengan daun pisang segar dan mengukusnya kembali.

- Jika lontong belum matang sempurna:

Potong lontong menjadi bagian yang lebih kecil dan kukus kembali selama 10–20 menit. Ini akan membantu lontong matang merata tanpa menjadi lembek.

- Untuk mencegah pecah:

Jangan terlalu memadatkan beras saat membungkus lontong, karena tekanan saat memasak dapat menyebabkan daun pisang sobek.

Dengan mengikuti langkah penyimpanan dan trik tambahan ini, lontong daun pisang akan tetap awet, enak, dan siap dinikmati kapan saja.

(brl/tin)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya