10 Makanan yang picu orang menderita anemia, benarkah seblak termasuk?
Diperbarui 21 Jan 2025, 19:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 11:00 WIB
Brilio.net - Wajah tampak pucat, tubuh lemas, dan sering pusing? Gejala-gejala ini mungkin bukan sekadar kelelahan biasa, tapi bisa jadi tanda anemia. Kondisi yang sering disepelekan ini ternyata bisa dipicu oleh kebiasaan makan yang kurang tepat.
Baru-baru ini ditemukan kasus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang menunjukkan dari 33.106 remaja putri di wilayah tersebut, sebanyak 8.861 di antaranya terdeteksi mengalami anemia dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Karawang, Nurmala Hasanah, mengungkapkan kondisi ini dipicu oleh pola makan tidak sehat serta kurangnya asupan nutrisi dan serat. Fakta yang lebih mencengangkan, banyak remaja putri lebih memilih jajan bakso dan seblak ketimbang mengonsumsi makanan bergizi.
Mengenal anemia lebih dekat.
Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Hemoglobin berperan vital dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika kadarnya rendah, organ-organ tubuh tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup untuk bekerja optimal.
Gejala anemia yang sering diabaikan:
- Wajah dan kulit pucat
- Mudah lelah dan lemas
- Sering pusing
- Detak jantung tidak teratur
- Napas pendek
- Sulit berkonsentrasi
- Tangan dan kaki sering dingin
- Daya tahan tubuh menurun
Jenis anemia yang perlu diketahui.
1. Anemia Defisiensi Besi: Terjadi karena tubuh kekurangan zat besi untuk membentuk hemoglobin. Kondisi ini paling umum terjadi, terutama pada remaja putri dan ibu hamil.
2. Anemia Megaloblastik: Disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam folat. Sering dialami oleh vegetarian yang tidak memperhatikan asupan nutrisi pengganti.
3. Anemia Aplastik: Kondisi serius dimana sumsum tulang tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah untuk kebutuhan tubuh.
4. Anemia Hemolitik: Terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dibandingkan kemampuan tubuh untuk memproduksinya.
10 Makanan pemicu anemia yang perlu diwaspadai
1. Seblak: Si hits yang berisiko.
Jajanan yang sedang naik daun ini ternyata menyimpan bahaya tersembunyi. Proses pemasakan dengan suhu tinggi dapat merusak kandungan zat besi dalam bahan makanan. Sodium berlebihan dalam kuah seblak mengganggu penyerapan nutrisi penting. Kerupuk sebagai bahan dasar mengandung tepung yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Porsi jumbo yang mengenyangkan juga membuat tubuh malas mengonsumsi makanan bergizi lainnya.
2. Mi Instan: Praktis tapi berbahaya.
Makanan instan ini menjadi pilihan karena mudah didapat dan harga terjangkau. Namun, kandungan sodium tinggi dan rendahnya nutrisi esensial seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat membuat mi instan berisiko memicu anemia jika dikonsumsi secara berlebihan. Bumbu instan yang digunakan juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting.
3. Teh: Minuman favorit yang perlu dibatasi.
foto: shutterstock.com
Meski menyegarkan dan kaya antioksidan, teh mengandung senyawa tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi hingga 60%. Efek ini semakin kuat jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makanan kaya zat besi. Teh hitam memiliki kandungan tanin lebih tinggi dibanding jenis teh lainnya.
4. Kopi: Penghalang penyerapan zat besi.
Seperti teh, kopi mengandung senyawa yang menghambat penyerapan zat besi. Kafein dalam kopi dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Kebiasaan minum kopi saat perut kosong semakin memperburuk kondisi.
5. Minuman bersoda: Perusak nutrisi.
Kandungan fosfor dalam minuman bersoda dapat mengikat zat besi sehingga sulit diserap oleh tubuh. Selain itu, minuman bersoda juga mengganggu penyerapan kalsium yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Kadar gula tinggi dalam soda juga dapat mempengaruhi metabolisme zat besi.
6. Gorengan: Bahaya tersembunyi.
Makanan yang digoreng menggunakan minyak berulang menghasilkan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh, termasuk sel darah merah. Gorengan juga cenderung miskin nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk mencegah anemia. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peradangan yang mengganggu penyerapan nutrisi.
7. Junk food: Musuh nutrisi.
Makanan cepat saji umumnya tinggi kalori namun rendah nutrisi. Kurangnya vitamin B12, asam folat, dan zat besi dalam junk food meningkatkan risiko anemia. Konsumsi rutin sebagai makanan utama dapat menyebabkan defisiensi nutrisi berkelanjutan.
8. Makanan olahan tinggi garam: Pengacau metabolisme.
Konsumsi berlebihan makanan yang tinggi sodium seperti sosis, nugget, atau makanan kaleng mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi penting. Pengawet dan zat aditif dalam makanan olahan juga dapat mengganggu metabolisme zat besi.
9. Manisan: Manis yang menipu.
Gula berlebih dalam manisan mengganggu penyerapan nutrisi penting. Konsumsi manisan berlebihan mengurangi nafsu makan terhadap makanan bergizi. Kadar gula tinggi juga dapat memicu peradangan yang mengganggu penyerapan zat besi.
10. Es Krim: Dingin yang menghambat.
foto: Pixabay/-Rita- und mit
Meski lezat, konsumsi es krim berlebihan dapat mengganggu penyerapan zat besi. Suhu dingin memperlambat proses pencernaan, sementara kandungan gula tinggi mempengaruhi metabolisme nutrisi. Lemak jenuh dalam es krim juga dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi penting.
Langkah pencegahan anemia.
Pola Makan Sehat.
- Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan telur
- Tambahkan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi
- Batasi makanan yang menghambat penyerapan zat besi
- Atur jarak minum teh/kopi dengan waktu makan
Alternatif jajanan sehat.
- Buah segar kaya vitamin
- Sandwich dengan isian telur atau daging
- Kacang-kacangan
- Smoothie buah dengan sayuran hijau
- Yogurt dengan buah segar
Kasus anemia di Karawang menjadi pembelajaran berharga tentang pentingnya memperhatikan pola makan sehat. Meski nikmat, konsumsi seblak dan jajanan serupa perlu dibatasi. Kesehatan tetap menjadi prioritas utama, dan pemilihan makanan yang tepat dapat mencegah risiko anemia serta masalah kesehatan lainnya.
Memahami makanan pemicu anemia membantu mengambil keputusan lebih bijak dalam memilih makanan. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mulai sekarang, kurangi konsumsi makanan yang bisa memicu anemia dan perbanyak makanan kaya nutrisi. Tubuh sehat, aktivitas pun lancar!
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- 7 Resep seblak rendah kalori, serba lezat dan mudah dibuat
- 11 Masakan rumahan resep seblak mie yang gurih, pedas, dan bikin nagih
- 11 Resep kreasi masakan rumahan seblak Bandung, simpel dan bumbunya nendang
- Tetap makan enak saat diet, ahli gizi ini bagikan trik konsumsi seblak agar nutrisinya seimbang
- Beli rumah berkat jualan seblak, intip 9 potret kamar Rafael Tan area balkonnya cocok buat nongkrong
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas