Makanan legendaris di Yogyakarta sering dijajakan pada malam hari. Salah satunya Sego Teri Gejayan Pak Dul. Kedai kuliner legendaris ini buka mulai pukul 21:00 hingga 04:00 pagi. Menurut pemiliknya sekarang yang sekaligus istri Pak Dul, Ibu Subadyah usaha tersebut meneruskan dari mertuanya. Mertuanya mulai berjualan sejak tahun 1970 an.
"Saya telah tinggal di sini dari tahun 1990. Dan mertua saya kan jualan, berhubung mertua saya udah tua sama suami saya diminta, udah istirahat pak buk, saya saja yang jualan. Sedangkan mertuanya sudah berjualan sejak 1970 an" ujar Subadyah.
Setidaknya Sego Teri Pak Dul Gejayan sudah berjualan 40 tahunan. Menunya adalah nasi, teri dan sayur nangka, serta lauk pauk sesuka selera.
"Mertua dulu nyayurnya cuma sedapetnya dari pasar sehinga gonta ganti, tapi kalau teri dari ibu selalu ada. Dulu nggak begitu pedes, tapi kok minta pedes-minta pedes lalu tak tambahin. Dari dulu memang menunya gitu, cuma bumbunya tak tambahin" tambah Subadyah.
Kalau masak itu jam 10 (pagi) sudah mulai, kan aku pakai tungku kalau nggak percaya tu mas ke balakang tu. Pakai tungku, Pakai anglo. Subadyah mengaku takut menggunakan kompor gas. Nasi teri legendaris ini bisa dinikmati dengan harga mulai Rp.8000 setiap porsinya. Bahkan awal ia jualan harganya mulai Rp.150 perak.
Kini sego Teri Gejayan bisa habiskan beras 25-30 kg setiap harinya. salah satu yang menjadi ciri khas Sego Teri Pak Dul adalah rasa pedas dari masakannya. Awalnya menu tersebut adalah menu andalan keluarga. Karena bosan dengan gudeg, akhirnya masakan diganti dengan sayur ditambah teri pedas. Sego Teri Gejayan Pak Dul berlokasi tepat di Pertigaan Gejayan, Yogyakarta.