Brilio.net - Serabi identik dengan makanan tradisional khas Solo, Jawa Tengah. Walaupun kerap dianggap jadul, namun kue yang sudah ada sejak 1920-an ini masih eksis hingga sekarang, lho. Biasanya, serabi dapat ditemui di pasar-pasar tradisional. Selain jadi camilan, serabi juga lezat banget kalau dijadikan menu sarapan. Apalagi kalau disantap pas lagi hangat-hangatnya.
Sudah ada sejak zaman dulu, pastinya serabi sudah banyak dikreasikan dan menyebar ke seluruh Indonesia. Kreasi serabi biasanya terbagi jadi dua, yakni varian manis dan gurih. Makan kue serabi ini cocok banget dengan aneka minuman manis, baik kopi, teh, susu, dan lain sebagainya, lho. Kalau ingin dikreasikan lagi, serabi juga bisa pakai topping selai, meses cokelat, jagung, telur, atau apa saja yang kamu suka.
-
Bikin banyak orang terkecoh, ini bedanya serabi Solo & serabi Bandung Serupa tapi tak sama.
-
Selain selat solo, ini 10 makanan khas Solo yang wajib dicoba Cita rasanya susah dilupakan
-
7 Destinasi oleh-oleh yang harus kamu sambangi ketika piknik ke Solo Kalau ke Solo nggak mampir ke sini, dijamin nyesel. Enak-enak semua makanannya!
Nah, selain Solo, tahukah kamu kalau daerah lainnya di Indonesia juga memiliki makanan tradisional serabi khasnya masing-masing? Hampir mirip, tetapi serabi dari berbagai daerah memiliki cita rasa tersendiri yang tak kalah unik dan lezat, lho.
Penasaran dengan serabi lainnya khas berbagai daerah di Indonesia? Berikut 10 daerah yang juga punya hidangan serabi tradisional, dilansir BrilioFood dari berbagai sumber pada Selasa (24/5).
1. Bandung.
foto: Instagram/@twin.santie
Serabi khas Bandung punya keunikan tersendiri, lho. Karena ada dua jenis rasa, yaitu gurih dan manis. Serabi Bandung varian gurih, biasanya dibuat pakai taburan oncom. Sementara yang manis, disajikan pakai kuah kinca yang manis dan legit. Di sisi lain, biasanya serabi Bandung ini dimasak di atas tungku dari tanah liat, sehingga masih autentik banget.
2. Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
foto: Instagram/@ria_esqi
Serabi asal Kabupaten Batang ini umumnya punya rasa manis dan legit. Lantaran, sudah ditambahkan dengan gula merah atau gula aren. Tetapi, kalau kamu penikmat gurih, bisa pilih varian original tanpa tambahan gula.
Kue yang dikenal dengan nama serabi Kalibeluk ini berbeda dari lainnya. Sebab ukurannya cenderung lebih besar dan tebal. Usut punya usut, serabi Kalibeluk ini tak bisa dibuat oleh sembarang orang, lho. Yakni hanya keturunan leluhur Nyai Randinem yang bisa membuatnya.
3. Bali.
foto: Instagram/@westri
Tak hanya ayam taliwang maupun sambal matah, tetapi Bali juga punya serabi tradisional yang khas, lho. Disebut dengan nama jaje laklak, serabi khas Pulau Dewata ini dibuat pakai tepung beras, daun suji, santan, dan kelapa parut.
Saat disajikan, kamu bakal mencium aroma wangi dari daun suji, rasa nikmat dari siraman gula merah cair, dan gurih dari taburan kelapa parut di atasnya bikin makan nggak cukup satu.
4. Padang.
foto: Instagram/@velova_kitchen
Kalau di Padang, serabi khasnya diberi nama pinukuik. Serabi satu ini hampir mirip dengan serabi versi manis khas Bandung. Yang bikin pinukuik istimewa yakni cara pembuatannya. Kue ini umumnya masih dimasak dengan kayu bakar, sehingga rasa dan aromanya sangat nikmat.
Orang Minang biasanya menyantapnya pakai teh talua, yaitu teh khas Sumatera Barat yang dibuat dari campuran teh, gula, dan telur. Penasaran ingin coba pinukuik pakai teh talua?
5. Betawi.
foto: Instagram/@urk2706
Serabi khas Betawi ini nampaknya nggak kalah populer dibanding khas Solo. Dikenal dengan nama kue ape, makanan ini punya tekstur cenderung berbeda. Hanya bagian tengahnya yang lembut dan tebal, sementara sisi lingkarannya sangat tipis dan renyah. Kue yang bentuknya menyerupai topi Meksiko ini juga dikenal sebagai jajanan kekinian yang ekonomis, lho.
6. Bogor.
foto: Instagram/@bibahseuhah
Di Bogor, ada pula serabi tradisional dengan cita rasa unik. Adonan serabinya memang biasa, hanya campuran tepung beras dan terigu. Namun uniknya, kue yang kerap dikenal dengan nama serabi Arab ini punya banyak jenis topping. Mulai dari oncom, telur, mayonaise, keju, daging, buah-buahan, sampai es krim, lho. Kalau kamu pilih topping apa, nih?
7. Semarang.
foto: Instagram/@minakminukdong
Di Semarang, sebutan kue ini dikenal dengan serabi kucur. Walaupun cukup dekat dengan Solo, tetapi serabi khas Semarang punya keunikan tersendiri. Jika serabi Solo punya pinggiran renyah saat masih hangat, serabi kucur ini tidak. Ukurannya juga relatif lebih kecil dan disajikan pakai kuah kinca dari gula merah dan santan.
8. Banjarmasin.
foto: Instagram/@dwirizky.wd
Serabi khas Banjarmasin juga berbeda dengan jenis serabi lainnya. Disebut dengan kue apam, kue ini punya dua jenis berbeda, yakni versi berkuah dan tanpa kuah. Yang berkuah, rasa kuenya memang cenderung hambar, sehingga nggak bikin enek saat disantap pakai kuah gula merah cair. Sementara yang tanpa kuah, biasanya adonan memang sudah diolah lebih manis.
9. Cirebon.
foto: Instagram/@agungcahyo_gk
Serabi khas Cirebon hampir mirip dengan Bandung, karena kedua daerah ini juga sama-sama di Jawa Barat. Namun, di Cirebon biasanya hanya ada varian gurih dengan topping telur, oncom, tauco, serta orek tempe. Nah, makanan tradisional satu ini sering jadi menu sarapan di Cirebon, lho. Gimana, kamu ingin coba?
10. Medan.
foto: Instagram/@utamisubowo
Di Medan juga beda lagi nih serabinya. Berbeda dengan serabi lainnya yang punya bentuk cenderung melebar, kalau di Medan, bentuknya cenderung bulat dan kecil-kecil. Selain itu, ada lagi yang unik dari serabi ini, yaitu kuah kincanya beragam. Ada dari gula merah, buah nangka, sampai durian dengan tekstur kental dan manis.