Brilio.net - Steak merupakan salah satu kuliner dari olahan daging yang menjadi favorit banyak orang. Meskipun makanan yang biasanya menggunakan daging sapi sebagai bahan utamanya ini lebih sering dianggap sebagai makanan kelas atas karena harganya yang tidak murah.
Untuk mensiasati hal tersebut beberapa orang dengan kreativitasnya membuat steak ala Indonesia, yaitu steak daging yang dibalur dengan tepung. Bentuknya akan menyerupai chicken katsu, namun dengan menggunakan daging sapi.
-
Cukup gunakan jari, ini cara mudah mengecek tingkat kematangan steak Nggak perlu lagi takut gagal membuat steak di rumah.
-
Tips membuat steak daging sapi di rumah ala restoran Bisa dicoba nih buat kamu yang ingin masak steak.
-
13 Cara tepat memasak steak daging, juicy bak menu restoran Kalau kamu berhasil memasaknya, steak akan menghasilkan cita rasa yang begitu istimewa.
Berbeda dengan steak ala Indonesia, steak ala orang Barat benar-benar menyajikan potongan daging sapi utuh yang sudah dibumbui sebelumnya. Biasanya steak ala orang Barat ini dilengkapi dengan beberapa potong kentang dan sayuran.
Selain itu, steak juga dihidangkan dengan berbagai tingkat kematangan yang berbeda. Apa sajakah itu? Yuk simak penjelasannya di bawah ini yang brilio.net lansir dari resepkoki.id, Selasa (24/4).
1. Rare.
foto: americatop10.com
Steak dengan tingkat kematangan paling rendah ini biasa disebut rare. Dimana daging steak yang disajikan hanya matang di bagian luarnya saja. Jadi sekitar 80% bagian dalamnya masih berwarna merah alias belum matang. Umumnya untuk mendapatkan tingkat kematangan ini daging di bagian dalam harus berada pada suhu sekitar 48-50 derajat celcius. Untuk mengeceknya kamu bisa menggunakan termometer makanan dan mengeceknya saat daging baru saja dipindahkan dari atas grill pan ke piring. Nah, tingkat kematangan ini biasanya paling disukai oleh bule-bule karena mereka beranggapan bahwa dagingnya sangat lembut dan juicy.
2. Medium Rare.
foto: uk.businessinsider.com
Tingkat kematangan medium rare ini sebenarnya hampir mirip dengan rare. Namun bedanya daging yang sudah matang jumlahnya lebih banyak. Jika dibandingkan dengan rare, hanya sekitar 60% saja daging bagian dalamnya yang masih berwarna merah. Tingkat kematangan yang juga kerap disebut steak setengah matang ini mempunyai tekstur daging yang juga juicy dan lembut. Ketika dicek menggunakan termometer makanan, daging bagian dalam medium rare harus bersuhu 55-60 derajat celcius.
3. Medium.
foto: livestrong.com
Daging steak medium memiliki warna cokelat lebih banyak dengan sedikit bagian dalamnya yang masih berwarna merah, sekitar 40%. Tingkat kematangan daging steak medium menjadi standar kelezatan daging steak di berbagai negara. Namun tentunya tekstur daging medium sudah tidak se-juicy rare atau medium rare lagi. Daging bagian dalam akan bersuhu 60-55 derajat celsius ketika diukur termometer makanan. Tingkat kematangan ini menurut pecinta steak orang Indonesia merupakan tingkat paling favorit dan enak untuk menikmati daging steak.
4. Medium Well.
foto: certifiedangusbeef.com
Nah tingkat kematangan daging steak medium well merupakan tingkat yang mulai bisa diterima di lidah orang Indonesia. Dagingnya hampir matang seluruhnya namun masih ada sedikit bagian warna merah di bagian dalamnya, yaitu sekitar 20%. Selain itu meski sudah hampir seluruhnya matang, tekstur daging masih terasa sedikit juicy. Biasanya daging bagian dalam akan bersuhu sekitar 65-69 derajat celcius ketika diukur termometer makanan.
5. Well Done.
foto: eater.com
Pada daging steak dengan tingkat kematangan well done tidak akan ditemukan sedikit pun rona merah di bagian dalamnya. Tingkat kematangan ini adalah tingkat kematangan yang sempurna alias benar-benar menyeluruh. Namun tekstur daging tentunya lebih keras dan sudah tidak juicy lagi karena semua bagian lemak sudah terpanggang habis. Penampilan daging steak medium well yaitu warnanya cokelat dan agak kering. Biasanya daging dalam akan bersuhu sekitar 70-90 derajat celcius.