Brilio.net - Siapa bilang minum bir nggak bisa disandingkan dengan kuliner Nusantara. Justru hampir semua makanan Indonesia yang kaya rempah dan sangat aromatik sebenarnya sangat cocok dipadukan dengan bir hitam (stout).
Fakta inilah yang dilontarkan Chef Selebriti Renatta Moeloek dalam acara Guinness Food Pairing Experience baru-baru ini di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut salah satu juri Masterchef Indonesia ini, hampir semua kuliner Nusantara, baik makanan berat maupun ringan, termasuk makanan rumahan, bisa lebih kaya rasa jika dicampur bir hitam. Apalagi makanan yang menggunakan gula merah dan kelapa.
-
10 Resep makanan berbumbu hitam, mudah dibuat, praktis, dan lezat Jangan hanya menilai dari tampilannya, karena kamu akan merasakan sensasi yang berbeda
-
19 Resep rawon daging sapi, enak, sederhana, dan spesial Makanan berbahan daging dan berkuah hitam ini memiliki cita rasa yang khas.
-
5 Sajian kuliner khas Idul Fitri ini kaya akan makna, cocok buat temani kumpul keluarga Mana nih yang jadi favorit kamu?
“Saya pernah membuat semur lidah menggunakan Guinness. Itu sudah sangat gampang karena sudah ada kecap manis, ada rasa fermentasi kedelai. Lalu dipadu dengan bir hitam, membuat rasa kecap manisnya jauh lebiih roasty lagi dan itu realy good,” ungkap Renatta yang juga penggemar bir hitam.
Bahkan menurutnya, semua jajanan pasar di Indonesia yang menggunakan gula merah bila dicampur Guinness Foreign Extra Stout (Guinness FES) bisa jadi enak banget lho. Kok bisa? Karena begitu gula merah dicampur dengan bir hitam, maka rasanya akan lebih kuat. “Apalagi jajanan pasar banyak menggunakan kelapa, jadi ada refreshing lagi,” lanjutnya.
Bukan cuma semur, rawon pun bila dicampur bir hitam, maka rasanya juga akan jauh lebih roasty. Begitu juga dengan makanan tradisional Bali seperti seafood bakar Jimbaran. Jadi jangan heran jika makanan rumahan atau jajanan pasar jika dicampur Guinness, bakal memberikan sensasi baru cita rasa.
Lantas, bagaimana dengan rendang? Menurut Renatta, food pairing dengan bir hitam itu ada yang saling memadukan satu sama lain dan ada juga yang saling beririsan (cut). Karena rendang di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Ada yang kuat rasa pedas, tapi ada juga yang justru dominan manis.
Menurutnya, untuk rendang yang cenderung manis, jika ditambah bitter sweet dari Guinness maka akan tambah yummi. Nah jika rendang itu pedas, rasanya akan beririsan dengan Guinnes yang foreign extra, maka rasa rendang itu akan menjadi lebih sensasional.
“Misalnya kita makan rendang yang pedas, itu kan bisa terasa panas di lidah atau tenggorokan. Nah ketemu Guinnes yang sama-sama kuat, maka akan saling beririsan, tapi smooth finish. Jadi pedasnya begitu ketemu Guinness, akan turun. Begitu juga sebaliknya, rasa Guinnes akan turun begitu ketemu rasa pedas,” paparnya.
Itu sebabnya bir hitam paling cocok dipadukan dengan makanan panggang karena rasa Guinness yang paling menonjol adalah roasty malt yang dipanggang sedemikian rupa sehingga muncul rasa umami (gurih).
Sementara Guinness Brand Manager Bayu Hanandhika mengatakan, program Guinness Food Pairing Experience ini untuk kedua kalinya digelar. Tahun lalu, Guinness memperkaya pengalaman yang berbeda dengan memadukan Guinness FES dengan kuliner Nusantara.
Tahun lalu antusiasme konsumen begitu besar. Setelah mendapat masukan dari restoran dan bar, pihaknya pun memperluas jenis makanan yang bisa dipadukan dengan Guinness.
Tahun ini, Guinness kembali memperkaya pengalaman citarasa penggemar kuliner di Indonesia, memadukan Guinness FES dengan empat jenis makanan ringan populer yang telah dipilih para followers Renatta di akun instagramnya.
“Skala kita perbesar dan jenis makanan kita tambahkan dari yang semula Indonesian Food sekarang kita tambah dengan sesuatu yang simple dan gampang seperti finger food (makanan yang bisa digenggam),” ujar Bayu.
Alasan memilih finger food setelah mendapat masukan dari konsumen dan faktor kemudahan. Sebab, hampir di semua restoran atau bar dipastikan ada finger food seperti french fries, chicken wings, dan nachos. “Jadi kita merasa ini adalah padanan yang tepat untuk dibawa sebagai campaign Guinness,” lanjut Bayu.
Selain sangat cocok, padanan antara bir hitam dan finger food dinilai saling melengkapi dan membuat cita rasa makanan semakin memberikan pengalaman berbeda bagi pecinta kuliner Tanah Air.
Oh iya, tahun ini Guinness juga mengundang Renatta untuk pergi ke acara Guinness x Meatopia 2019 yang diselenggarakan di Dublin, Irlandia, pada 5-7 Juli 2019 untuk mengeksplorasi berbagai jenis makanan yang disajikan bersama Guinness FES.
Event ini merupakan salah satu festival makanan paling terkenal di Dublin yang akan menghadirkan para chef terbaik asal Irlandia maupun manca negara untuk membuat makanan terbaik dan disajikan bersama Guinness FES.
Nah untuk berbagi pengalaman ini kepada penikmat Guinness di Jakarta, Guinness akan menyelenggarakan Guinness Food Experience Festival (G-Fest), Oktober mendatang. Di acara ini Renatta akan berbagi pengalaman mengikuti Guinness x Meatopia 2019 melalui masakannya.
Bukan cuma itu, ajang G-Fest juga bakal mengundang chef terbaik dari berbagai restoran ternama di Indonesia. Mereka akan bersaing untuk menyandang gelar "Perfect Match for Guinness". Serunya lagi acara ini terbuka untuk umum, media, atau siapa pun yang dapat mengeksplor dan mencoba makanan dipadukan dengan Guinness FES.
Tapi yang tetap perlu diingat, bir sejatinya minuman orang dewasa. Karena itu mengonsumsinya juga harus bertanggung jawab. Sebagai informasi nih, untuk minuman mengandung alkohol memiliki aturan (legal drinking) yakni harus berusia di atas 21 tahun.
“Yang penting kita tahu batasnya. Konsumen harus tahu dirinya sendiri. Batasnya sejauh mana. Bagaimana cara mengonsumsi alkohol secara bertanggung jawab,” tegas Bayu kepada Brilio.net.
Jadi, mengonsumsi bir hitam bisa saja dipadukan dengan makanan yang kamu suka, asal minumnya dengan cerdas dan bertanggung jawab ya.