Brilio.net - Kuliner Nusantara tak terkira banyaknya. Dibumbui rempah-rempah khas Tanah Air, aroma kuliner semakin semerbak. Lidah dan perut pun berontak ingin segera merasakan sensasi olahan kuliner tersebut.
Dari sekian banyak rempah yang dijadikan bumbu masakan Indonesia, ada buah kluwak (kluwek). Daging dari biji buah kluwek lah yang dimanfaatkan dalam olahan masakan. Meski menciptakan warna hitam atau gelap, rasa masakan berbumbu kluwak tak bisa diremehkan.
-
Mengapa kata "Mabuk" selalu diikuti "Kepayang"? Ini penjelasannya Bijinya bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi.
-
10 Kuliner legendaris Indonesia ini dibuat dari bahan yang tak terduga Nggak cuma yang ekstrem yang bisa mengejutkan.
-
8 Resep masakan khas Banyuwangi, lezat dan menggugah selera Ada resep nasi tempong.
Biji buah kluwak/foto: shutterstock.com
Tahukah Sobat Brilio, buah yang disebut berasal dari Provinsi Bengkulu ini memiliki kisah unik?
Dikutip Brilio.net dari Liputan6, buah kluwak (Pangium edule) ternyata menjadi asal muasal istilah mabuk kepayang.
Buah kluwak tumbuh subur di daerah bernama Kepahiang, sebuah kabupaten di Provinsi Bengkulu. Tepatnya di kawasan Pegunungan Bukit Barisan. Pohon kluwek di sini juga disebut pohon kepahiang.
Daging biji buah kluwak/foto: shutterstock.com
Menurut Hidi Christopher, peneliti dari Lembaga Riset dan Kajian Sosial Budaya, buah kluwak bila dimakan mentah-mentah, akan membuat si pemakan mabuk berat.
Biji buah kluwak ternyata mengandung asam sianida. Konon dulu, racun biji buah kluwak dioleskan di anak panah untuk berburu atau berperang.
Lantaran mabuk kluwak atau kepahiang sulit disembuhkan, maka pengolahannya harus tepat. Sebelum dikonsumsi, biji buah kluwak harus direndam dan direbus terlebih dahulu.
Sementara itu, lambat laun istilah mabuk kepahiang berubah menjadi mabuk kepayang karena lebih mudah diucapkan. Maknanya pun ikut bergeser dikaitkan dengan mabuk asmara.
Nah, kali ini Brilio.net merangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/1), deretan masakan berbumbu kluwak yang menggoyang lidah. Nggak bikin mabuk kok, asal pengolahannya tepat ya.
1. Nasi goreng kluwak.
foto: id.openrice.com
Kalau kamu bosan dengan nasi goreng telur biasa, nggak ada salahnya mencoba berkreasi dengan kluwak. Biji kluwak bisa kamu dapatkan di warung sayur atau pasar terdekat.
Bahan dasar nasi goreng kluwak seperti pada umumnya. Ada nasi putih, minyak wijen, bawang putih, garam, kecap manis, ditambah daging kluwek. Kamu bisa menambahkan sayuran seperti sawi atau taoge supaya ada unsur serat dalam menu nasi goreng spesial ini.
Setelah menggoreng semua bahan, nasi goreng kluwak semakin mantap ketika ditaburi bawang goreng, telur dadar, dan irisan tomat. Nasi goreng kluwak pun siap disantap selagi hangat.
2. Sop konro.
foto: unileverfoodsolutions.co.id
Siapa sih yang nggak kenal sop konro khas Makassar? Olahan iga atau daging sapi ini benar-benar menggugah selera makan. Kuahnya yang cokelat kehitaman merupakan campuran dari kluwak.
Selain itu juga ada ketumbar, jahe, lengkuas, kayu manis, cengkih, kapulaga, dan rempah lain yang dijadikan bumbu sehingga sop konro memiliki aroma dan rasa yang kuat. Terlebih taburan bawang goreng dan daun bawang segar diiris tipis di atasnya, membuat sop konro tak bisa didiamkan begitu saja.
Sop konro bisa dimakan dengan ketupat yang dipotong kecil-kecil. Perpaduan kuah sop konro yang lezat dan ketupat, bisa membuat keroncongan perut segera enyah. Sobat Brilio pasti kebayang enaknya, kan?
3. Pucung gabus.
foto: masakapahariini.com
Kluwak memiliki sebutan pucung dari masyarakat Betawi. Nah, makanan khas Betawi berbumbu kluwak adalah pucung gabus. Gabus sendiri merupakan jenis ikan.
Kuliner satu ini paling nikmat mengobati kerinduanmu pada makanan berkuah yang lezat. Bumbu-bumbunya seperti kemiri, cabai merah, bawang merah dan putih, kencur, lengkuas, daun salam, serai, hingga terasi dan kluwak, membuat cita rasa pucung gabus begitu kuat.
Saat dituangkan kuah dari bumbu-bumbu tersebut ke atas ikan gabus goreng, ditambah tomat segar, daun bawang, dan seledri, bikin kamu nggak sabar segera menyantapnya hingga tandas.
4. Brongkos.
foto: resepkoki.id
Makanan khas Yogyakarta ini dulunya hanya bisa dinikmati kaum ningrat. Kini brongkos makanan banyak orang dari berbagai kalangan. Memangnya siapa yang bisa menolak kelezatan brongkos?
Masakan ini berbahan utama kacang tolo. Ada pula yang berisi kulit melinjo dan potongan daging atau lemak sapi. Tak jarang pula yang mencoba kreasi isinya berupa tahu atau telur ayam rebus.
Kuah cokelat kehitamannya berkat kluwak. Disertai cabai rawit, daun salam, daun jeruk, serai, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kemiri, ketumbar, gula jawa, garam, bawang merah dan putih, hingga santan, membuat rasa brongkos semakin gurih. Cocok disantap dengan nasi pulen hangat dan kerupuk. Sedappp ~~~
5. Rawon.
foto: dapurumami.com
Nah, kuliner satu ini nggak bisa dipisahkan dari kluwak. Kluwak lah yang menjadi biang keladi kenikmatan rawon. Warnanya yang cokelat kehitaman justru mengundang rasa penasaran sejauh mana kelezatan rawon.
Olahan daging khas Jawa Timur ini jadi primadona di mana-mana. Bahkan di Jawa Timur, rawon menjadi menu idola dalam acara seperti pernikahan atau pengajian.
Bumbu-bumbunya seperti cabai merah, daun salam, serai, bawang putih dan merah, kunyit, kemiri, daun jeruk, garam, merica, gula, hingga kluwak semakin menambah cita rasa rawon. Lebih-lebih ada taburan taoge di atasnya, membuat rawon semakin segar disantap. Sobat Brilio bisa menikmati rawon bersama nasi, kerupuk udang, sambal, dan telur asin. Dijamin mantul alias mantap betul deh...
6. Pindang tetel.
foto: Instagram/@kuliner_pekalonganbatang
Giliran kuliner Pekalongan yang ternyata juga memanfaatkan kluwek sebagai bumbunya. Adalah pindang tetel yang uniknya bukan berbahan dasar ikan, melainkan tetelan daging iga sapi.
Meski mirip rawon, sayuran berisi tetelan daging sapi dan irisan daun bawang ini memiliki kuah lebih encer ketimbang rawon. Warna hitam kuahnya juga lebih pekat ketimbang rawon.
Jika rawon sering dimakan bersama kerupuk udang goreng, maka pindang tetel lebih nikmat disantap dengan krupuk usek (digoreng pakai pasir). Krupuk ini diremas lalu dimasukkan ke dalam kuah pindang tetel.
Kenikmatan pindang tetel asal Ambokembang, Kedungwuni, Pekalongan ini lantaran bumbu-bumbunya yang kaya, antara lain bawang merah dan putih, cabai merah, kemiri, merica, terasi, garam, gula merah, gula pasir, serai, lengkuas, daun salam, kecap manis, dan yang pasti kluwak.
7. Sambal kluwak.
foto: windydj.wordpress.com
Biar nggak bosan dengan sambal yang itu-itu saja, boleh nih mencoba sendiri memasak sambal kluwak di rumah. Olahan kluwak satu ini tak seribet masakan-masakan sebelumnya.
Sobat Brilio hanya perlu menyiapkan kluwak, cabai rawit, bawang putih, kencur, garam, gula merah, air asam jawa, dan minyak goreng secukupnya. Bukan diulek mentah semua, melainkan goreng dulu cabai rawit dan bawang putih sebentar. Baru deh ulek semua bahan sampai lembut. Sambal kluwak pun siap menjadi teman makan maupun cocolan gorengan seperti tahu atau tempe goreng.