Tetap rasakan pasang surut bisnis meski dagangan sering viral.
Saat pertama kali memutuskan berjualan mi sapi, Satria memiliki modal Rp7 juta. Ia pun membeli sekaligus mempersiapkan perlengkapan dan perkakas untuk memulai bisnisnya, baik meja stainless steel, kursi, dan lainnya. Sementara saat sudah mulai berjualan, di momen awal-awal buka, Mi Sapi Banteng diketahui tak langsung mendapatkan banyak pembeli, lho.
Satria pun mengaku tak gencar melakukan promosi di kala awal, melainkan hanya lewat kabar dari mulut ke mulut. Namun, Satria mengatakan keberuntungan ada di pihaknya saat salah satu selebgram datang dan mempromosikan Mi Sapi Banteng secara cuma-cuma.
"Awal jualan ini ada foodgram datang dan bantu promote (promosi) cuma-cuma, dari situ ramai sampai sekarang, sebenarnya cuma beruntung," cetusnya.
Hingga kini pengunjung yang ingin makan di Mi Sapi Banteng diketahui harus rela mengantre lama, bahkan bisa sampai 1 atau 2 jam. Satria pun bercerita, ia sempat menghadapi pembeli yang protes karena harus menunggu datangnya hidangan dalam waktu cukup lama. Meski begitu, Satria belum mau membuka cabang Mi Sapi Banteng, karena menurutnya bisnis ini masih sering mendapati keadaan pasang surut.
Seperti saat BrilioFood berkunjung kali ini, meski terlihat cukup ramai, tapi Satria mengaku akhir-akhir ini warungnya tak selaris biasanya karena sedang musim liburan kuliah. Tak heran, sasaran bisnis Mi Sapi Banteng memang ada di kalangan anak muda, terutama mahasiswa. Hal ini otomatis juga berpengaruh ke pendapatan bisnisnya yang belum stabil.
Ditambah lagi, ia harus memenuhi upah 8 pegawai yang membantunya mengembangkan Mi Sapi Banteng. Alhasil, berjualan di momen liburan kuliah seperti sekarang membuat Mi Sapi Banteng hanya mendapatkan 50 persen dari keuntungan biasanya. Satria memaparkan, jika sedang ramai, omset yang didapat per bulannya kurang lebih ada di angka Rp5 juta.
foto: brilio.net/shahfara
Ingin lebarkan sayap di usaha kuliner lain.
Saat ditanya perihal tujuan bisnis Mi Sapi Banteng akan dibawa ke mana di masa yang akan datang, Satria mengaku tak ingin muluk-muluk dan terus bertahan menjalankan usaha Mi Sapi Banteng miliknya. Namun, jika ada kesempatan di lain waktu, ia berkeinginan membuka bisnis kuliner lain, yaitu bakso, yang notabene bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat Indonesia.
"Yang sekarang (mi sapi) kan sebagian orang bisa nerima, sebagian orang ndak. Yang sekarang kan rempah dan asinnya kerasa, kadang orang yang suka manis kurang suka," jelas Satria.
foto: brilio.net/shahfara
Walaupun memiliki rencana membuka bisnis kuliner yang berbeda, tapi Satria berkata ingin tetap menggunakan beberapa menu yang sudah ada di Mi Sapi Banteng sekarang, yaitu pangsit rebus dan goreng. Kabar ini cukup menarik nih buat kamu yang memang penggemar Mi Sapi Banteng.
Satria pun memberikan sedikit trik buat siapa saja yang tertarik merintis bisnis kuliner. Menurutnya, penting untuk mempelajari lebih dalam hal-hal seputar kuliner terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia bisnis. Tetapi, buat yang tak punya basis di bidang kuliner pun tak perlu khawatir, karena bisa mencoba bisnis kuliner lewat franchise (waralaba).