Brilio.net - Saat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, nuansa merah putih dan perjuangan para pahlawan sudah sangat terasa di setiap tempat. Di HUT ke-73 RI ini, restoran yang berada di Boulevard Raya Kelapa Gading, Kedai Havelaar, memiliki konsep yang sangat unik.
Pemilik kedai Havelaar, Yusephine Dwi Sulistyawati mengatakan, restoran miliknya memiliki konsep nasionalisme yang sangat dalam. Terinspirasi dari karya Multatuli, Lies sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa Kedai Havelaar mengambil filosofi dalam novel Max Havelaar.
-
8 Spot makan khas Indonesia di luar negeri ini bukti lezatnya mendunia Bagi kamu yang tinggal di luar negeri, bisa jadi pilihan nih.
-
Filosofi Sate Kene, kuliner peninggalan nenek Pangeran Diponegoro Kisah Nyai Ageng Tegalrejo ini sangat inspiratif dan jarang diketahui generasi muda masa kini
-
Ada sejak puluhan tahun, ini rahasia 5 kuliner legendaris Nusantara Ada konro atau iga bakar Mamink Daeng Tata yang empuknya super nikmat.
Menurutnya, Multatuli sangat menghargai karya masyarakat pribumi Indonesia. "Kami pun menjual makanan tradisional Jawa. Maka dari itu menu-menu makanan yang kami sajikan adalah menu-menu makanan yang sangat disukai oleh para pejuang kemerdekaan dan masyarakat pada umumnya," ujarnya saat ditemui media di Kedai Havelaar.
Lies menjelaskan menu yang jadi favorit para pejuang kemerdekaan seperti sayur lodeh, tempe goreng, rawon, dan sate yang disukai Bung Karno. Ada juga sayur buncis dan sate yang disukai Bung Hatta. Sudirman sangat menyukai minum teh, Sri Sultan HB IX dan Sutan Syahrir sangat menyukai sate kambing.
Melalui menu yang ada, kedai ini mencoba agar makanan tersebut bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Makanan tradisional yang lezat harus tertap berkuasa dan jaya di tengah membanjirnya produk makanan dari luar negeri.
Masakan Kedai Havelaar menggunakan bahan-bahan dan bumbu-bumbu rempah terbaik yang diambil dari bumi Nusantara. Diolah dengan cara tradisional oleh juru masak kami yang berpengalaman. "Saya harus hadir di sini karena makanan tradisonal ini sudah mulai tergerus dengan makanan kekinian dan makanan luar," katanya.
Kedai ini pun juga mengingatkan kembali sejarah bangsa agar kecintaan rakyatnya pada negerinya terus tumbuh dan terjaga selama-lamanya. Seperti ketika pengunjung menyantap hidangan akan ditemani oleh lantunan lagu-lagu nasional. Selain itu, pengunjung juga bisa kembali belajar sejarah Indonesia di kedai ini.
"Kita ada alas makan yang berisi pelajaran sejarah seperti mengenang zaman sekolah dulu. Di meja makan juga terdapat bendera kecil yang terdapat quote para pahlawan. Properti juga kita buat semenarik mungkin apalagi para anak milenial yang gemar selfie kita ada beberapa spot menarik," jelasnya.