Brilio.net - Bisnis kuliner memang nggak ada matinya. Maklum, sejak zaman purba hingga saat ini, manusia selalu butuh makan. Karena itu, sekalipun di masa pandemi seperti sekarang, bisnis kuliner tetap bertahan. Makanya nggak heran jika banyak kalangan, mulai dari orang biasa hingga selebritas yang mencoba peruntungan di bisnis kuliner.
Sebut saja empat sosok yang berkolaborasi mendirikan Mangkokku, start up kuliner dengan konsep cloud kitchen (dapur virtual) yang menyediakan pemesanan delivery (pesan antar) dan takeaway. Mereka adalah chef Arnold Poernomo, Randy Kartadinata, Gibran Rakabuming, dan Kaesang Pangarep. Setelah sukses membuka 22 gerai di wilayah Jabodetabek, keempatnya sepakat membuka gerai pertamanya di Surabaya di Jalan Wisma Permai Barat I Blok LL no 28, Mulyorejo, pada 13 Januari 2021.
-
Youtuber ini bantu bangkitkan UMKM kuliner, bikin konten kreatif Beragam konten yang dibuat untuk mendukung UMKM bangkit dari keterpurukan akibat pandem Covid-19
-
6 Bisnis Kaesang Pangarep, terbaru kolaborasi bareng Chef Arnold Di usia yang baru 25 tahun, Kaesang Pangarep sudah menjalankan berbagai usaha.
-
Curhatan Kaesang jadi bahan omongan ibu-ibu ini kocak "Tapi tiba-tiba ada ibu-ibu bisik bisik tapi keras. ITU SIAPA KOK UDAH BISA MASUK"," tulis Kaesang Pangarep.
Malah rencananya, lima gerai tambahan Mangkokku akan segera dibuka di Kota Pahlawan tersebut tahun ini juga. Bahkan Mangkokku berencana menambah jumlah gerai hingga 75 cabang yang akan buka di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan sepanjang 2021. Nah seperti apa usaha rintisan kuliner yang kini makin gencar berekspansi ke sejumlah wialayah di Indonesia? Berikut 5 faktanya.
1. Mulai ekspansi keluar Jabodetabek
Pembukaan gerai di Surabaya ini dilakukan setelah Mangkokku mendapatkan pendanaan pertamanya (seed funding) Rp28 miliar dari firma modal ventura Alpha JWC Ventures akhir tahun lalu. Faktor inilah yang akhirnya Mangkokku memulai ekspansi keluar Jabodetabek.
2. Konsep dapur virtual
Mangkokku memilih mengoperasikan gerai pertamanya sebagai cloud kitchen, atau 'dapur virtual', di mana Mangkokku tak menyediakan fasilitas makan di tempat dan hanya perlu memesan melalui aplikasi daring. Konsep dapur virtual sengaja diusung sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Di masa pademi ini, perilaku masyarakat juga ikut berubah. Sebagai pelaku bisnis kami dituntut lebih lincah dalam beradaptasi dan menentukan strategi bisnis yang tepat untuk bertahan dan berkembang,” jelas Randy selaku CEO Mangkokku.
3. Banyak permintaan di kota kelahiran
Dibukanya gerai baru Mangkokku di Surabaya ini tak lepas dari banyaknya permintaan penggemar kuliner yang selama ini sudah penasaran dengan produk Mangkokku. Surabaya juga merupakan pusat perekonomian timur Jawa sehingga menjadi lokasi yang tepat sebagai ekspansi luar kota pertama Mangkokku. Tak hanya itu, ternyata Surabaya memiliki alasan sentimental bagi pendiri Mangkokku.
“Surabaya adalah kota kelahiran saya. Sebuah kebanggaan bisa membawa kreasi saya ke kota yang saya cintai ini dan juga turut menambah warna di kuliner Surabaya yang sangat beragam,” ujar Arnold.
Meski begitu salah satu juri Masterchef Indonesia ini menjelaskan pembukaan Mangkokku di Surabaya bukan semata-mata karena alasan pribadi. Antusiasme yang mereka terima dari warga Surabaya sangat besar.
“Bahkan, saya sering mendengar kalau banyak yang sengaja memesan produk Mangkokku melalui kerabat yang sedang berada di Jakarta karena penasaran dengan ulasan-ulasan di media sosial mengenai makanan kami,” lanjut Arnold.
4. Peluang di masa pandemi
Meski pandemi belum usai, Mangkokku tetap yakin akan potensi ekspansinya di Surabaya. Apalagi saat ini lanskap bisnis kuliner juga berubah ke arah daring karena adanya restriksi sosial. Faktor ini juga yang membuat Mangkokku mengubah strategi pemilihan lokasi. Lebih memilih membuka gerai yang dekat ke area residensial dibanding pusat perbelanjaan agar bisa lebih mudah dijangkau pelanggan yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Mangkokku optimistis geliat industri kuliner Indonesia kian berkembang meski dilanda pandemi. Untuk saat ini, prioritas utama Mangkokku ekspansi nasional adalah untuk menjaga kualitas produk dan operational excellence (keunggulan operasional) disetiap gerai yang sudah ada dengan mengutamakan CHS (Cleanliness, Healthiness, Safety/Kebersihan, Kesehatan, dan Keamanan).
5. Menu yang ditawarkan
Sesuai namanya, Mangkokku menyediakan makanan dengan konsep rice bowl (nasi dalam mangkuk) bercita rasa nusantara. Saat ini Mangkokku memiliki 12 menu dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 19.000 hingga Rp 54.000 per porsi. Di samping itu, Mangkokku juga memiliki varian produk beku (frozen food) dan menu a la carte tanpa nasi yang dapat dinikmati di rumah bersama keluarga. Mangkokku gerai Surabaya dapat dipesan melalui layanan aplikasi pemesanan daring seperti GrabFood dan GoFood, serta pemesanan take-away di tempat.