Brilio.net - Mi ongklok jadi salah satu makanan yang wajib disantap saat berkunjung ke Wonosobo, Jawa Tengah. Kulier yang dianggap sebagai ikon Kota di Atas Awan ini memiliki cita rasa lezat. Salah satu keunikannya juga terletak pada kuahnya yang berwarna cokelat dan kental.
Usut punya usut, nama ongklok berasal dari alat yang digunakan saat merebus mi yang terbuat dari anyaman bambu. Dengan alat tersebut, mi dicelupkan ke dalam kuah kaldu selama beberapa kali sampai berubah matang sempurna.
-
Resep mie ongklok, hidangan khas Wonosobo yang sederhana tapi ngangenin Kenyang tapi mau nambah~
-
10 Resep masakan khas Wonosobo, enak dan menggugah selera Wonosobo dikenal memiliki deretan minuman serta makanan khas yang lezat dan menggugah selera.
-
10 Aneka olahan mi khas nusantara ini lezatnya tak pernah tertandingi Cita rasanya yang khas bikin lidah bergetar dan ketagihan!
Kisah Bu Haryoko, pertahankan cita rasa sop empal legendaris di Muntilan selama setengah abad
Sebenarnya, ada banyak penjual mi ongklok di setiap penjuru Kota Wonosobo. Namun, salah satu warung mi ongklok yang populer dan legendaris ada di Jalan Pasukan Ronggolawe No.14, Longkrang, Wonosobo Timur, Kecamatan Wonosobo. Warung yang bernama Mi Ongklok Longkrang ini sudah berdiri sejak 1975.
Hal ini sempat dijelaskan oleh Pak Waluyo, pemilik warung mi Ongklok Longkrang.
“Saya generasi kedua yang mengurusi warung ini. Dari tahun 1975, warungnya berlokasi di sini sampai sekrang” jelasnya saat ditemui tim brilio.net di warungnya pada Sabtu (11/5).
Tanpa digosok spons, cara bersihkan noda mentega di wadah pakai 2 bahan dapur ini hasil kesat maksimal
foto: brilio.net/nadhifah
Kunci kelezatan mi ongklok Longkrang ada di kualitas bahan yang dipakai.
Selain terkenal karena menu mi ongklok, warung ini juga menyediakan sate sapi, tempe kemul, geblek, dan berbagai jenis minuman.
Sementara itu, seporsi mi ongklok berisikan mi kuning, potongan kubis, kucai, dan kuah kental. Menurut Pak Waluyo, hidangan yang dijualnya memiliki keunikan khusus daripada warung mi ongklok lainnya.
“Kalau di sini ada tambahan kecap di kuahnya. Ini kecapnya asli nggak beli di pasaran, kita buat sendiri nggak dijual buat umum. Jadi karena bahan ini, rasa mi-nya nggak ada yang bisa nyamain rasanya,” jelasnya lebih lanjut.
Hal ini ternyata dirasakan langsung oleh seorang pelanggan bernama Hisyam yang sudah beberapa kali menyantap mi Ongklok Longkrang. Menurutnya, hidangan di warung satu ini punya ciri khas tersendiri yang tidak ada di warung lain.
“Rasa dari mie, kuah, bahkan kondimen lain seperti tempe kemulnya hanya dapat ditemui di warung itu. Pernah waktu itu warung mie ongklok longkrang tutup dan akhirnya saya dan teman-teman mencari warung mie ongklok lain di sekitar tempat tersebut. Namun menurut saya rasanya tidak lebih enak dari mie ongklok longkrang dan terkesan biasa saja,” jelas pria berperawakan tinggi tersebut.
foto: brilio.net/nadhifah
Nggak cuma mi ongkloknya saja yang spesial, sate sapi di warung satu ini juga rasanya ampuh menggoyang lidah. Pasalnya, bumbu satenya meresap sempurna dan teksturnya sama sekali tidak alot saat digigit. Kenikmatan sate sapinya juga diakui oleh salah seorang pelanggan bernama Endah yang berasal dari Jakarta.
“Ini first time (pertama kali) ke sini, sih dan turns out enak rasanya. Terutama satenya, ya. Aku sejujurnya nggak suka sate daging, tapi ini empuk jadinya aku suka. Kalau semisal ke Wonosobo lagi aku akan balik lagi ke sini, sih,” ucapnya.
Padahal pemiliknya, Pak Waluyo mengaku kalau tidak ada takaran pas yang digunakan. Ia hanya mengandalkan insting ketika memasaukkan bahan-bahan yang digunakan. Meski begitu, rasa mi ongklok dan sate yang dijual tetap sama seperti ketika dijual pertama kali warung ini dibuka.
foto: brilio.net/nadhifah
Semangkuk mi ongklok ini dijual dengan harga murah meriah, yakni Rp 11.000. Sedangkan untuk sate sapinya dijual dengan harga Rp 27.000 per porsi. Karena saking enaknya, warung mi ongklok ini tampak ramai dikunjungi pembeli. Selama berjualan dari jam 09.00 WIB sampai 22.00 WIB, Pak Waluyo berhasil menjual sekitar 1500-2000 mangkuk perharinya.
Sudah dikunjungi menteri hingga presiden.
Jangan kaget kalau mendapati warung mi ongklok satu ini tampak kecil. Hanya tersedia sekitar 9 meja di warungnya yang dilengkapi dengan kursi panjang berbahan kayu. Meski begitu, pengunjung tetap datang silih berganti. Bahkan beberapa orang terkenal, mulai dari artis, ustaz, hingga para pejabat negeri pun pernah mencicipi langsung Mi Ongklok Longkrang, lho.
“Dari menteri, Pak SBY, Pak Jokowi pernah ke sini semua. Bahkan pernah, perwakilan dari acara 20 negara ASEAN semuanya jadi satu nyobain mi ongklok di sini,” ucap Pak Waluyo sambil meracik semangkuk mi ongklok.
foto: brilio.net/nadhifah
Walaupun warung mi ongkloknya ramai sekali, Pak Waluyo tidak ada niatan untuk membuka cabang atau membangun warungnya jadi lebih lebar. Menurutnya, trik berjualan ini sebagai bentuk untuk menghargai sekaligus berbagi rezeki dengan warung mi ongklok lainnya yang ada di Kota Wonosobo.
Nah, buat kamu yang sedang berkunjung atau lewat Kota Wonosobo, jangan lupa untuk mencicipi menu satu ini secara langsung, ya.