Brilio.net - Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata favorit banyak orang. Selain situs-situs bersejarah, pemandangan alam yang cantik, Yogyakarta juga menyimpan segudang pilihan kuliner lezat.
Ada banyak kuliner khas Yogyakarta yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Salah satu menu yang bisa dipilih adalah gudeg.
-
Mbah Lindu, penjual gudeg tertua dan paling digemari di Yogyakarta Di usianya hampir seabad dengan 5 orang anak, 15 cucu dan 8 orang cicit Mbah Lindu belum terpikirkan untuk beristirahat dari pekerjaannya.
-
Kisah Mbah Waginah, usia hampir seabad tetap semangat jual gudeg Resep gudeg sudah 45 tahun.
-
Gurih, pedas dan legitnya gudeg geprek, cita rasa baru kuliner Jogja Perpaduan rasanya benar-benar bikin lidah bergoyang.
Kisah generasi keempat melestarikan warung legendaris bu Spoed, pertahankan cita rasa sejak 1920
Gudeg terbuat dari olahan nangka muda yang dimasak bersama gula, santan, beserta rempah-rempah lainnya. Kalau mau lebih komplet, gudeg biasanya disajikan dengan aneka lauk seperti telur, ayam, tahu, serta sambal krecek sebagai pelengkapnya.
Nah, salah satu gudeg yang legendaris di Yogyakarta adalah gudeg Yu Hadi. Lapak gudeg yang berlokasi di Gang Kauman (depan Mushola 'Aisyiyah) ini sudah ada sejak tahun 1954. Karena lokasinya berada di tengah-tengah rumah warga, mau nggak mau kamu harus mematikan serta menuntun motor jika pergi ke lapak gudeg Yu Hadi.
foto: brilio.net/nadhifah
Meski bertempat tinggal di Jalan Kaliurang, Yu Hadi tetap memilih berjualan gudegnya di Gang Kauman. Menurutnya, tempat ini menawarkan ketenangan, bebas debu, dan terhindar dari kebisingan kota Jogja.
Mungkin banyak orang yang asing mendengar nama Yu Hadi. Padahal, Yu Hadi merupakan adik dari Yu Djum, salah satu pelopor gudeg di Yogyakarta.
"Yu Djum itu mbak kandung, jualan gudeg sama," jelas perempuan berusia 88 tahun tersebut.
foto: brilio.net/nadhifah