Brilio.net - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya citarasa. Beragam sajian nusantara kerapkali memanjakan lidah para penikmat kuliner. Tak hanya di Indonesia, kuliner nusantara juga digemari di sejumlah negara di dunia.
Hal ini tak lepas dari peran para warga negara Indonesia yang tinggal di negara-negara di dunia. Salah satunya Peter Then, warga Indonesia pemilik restoran Borneo Kalimantan Cuisine yang terletak di Garfield Ave, Alhambra, California, Amerika Serikat (AS). Ia juga memiliki tiga restoran lain bernama Uncle Fung Borneo Eatery ini cukup dikenal di Negeri Paman Sam itu.
-
Cuma lulusan SD, pengusaha kuliner Indonesia di AS akan luncurkan buku Buku ini sekaligus sebagai bentuk kecintaannya kepada Indonesia
-
Ada sejak puluhan tahun, ini rahasia 5 kuliner legendaris Nusantara Ada konro atau iga bakar Mamink Daeng Tata yang empuknya super nikmat.
-
6 Makanan khas Indonesia ini jadi favorit di luar negeri Kelezatan makanan khas Indonesia bikin nagih.
Maklum, pria yang akrab disapa Koh Apung ini berusaha keras di AS untuk memperkenalkan sajian nusantara agar mendunia. Sejumlah menu yang ditawarkan di antaranya rujak, sate ayam, gado-gado, nasi campur Kalimantan, nasi rendang, ayam muda goreng penyet, sup kari ayam, bakso sapi gerobak, dan masih banyak lagi.
Upayanya pun membuahkan hasil. Restoran milikinya diganjar Micheline Guide, panduan yang dikenal di seluruh dunia sebagai standar emas untuk peringkat dan ulasan restoran mewah.
“Targetnya dari awal bukan untuk orang Indonesia. Maksudnya tetap ada orang Indonesia yang akan datang tapi targetnya untuk untuk orang-orang lokal, orang Amerika sini. Karena orang Indonesia kan terbatas, orang sini lebih banyak gitu. Jadi targetnya lebih besar untuk konsumen Asia dan Amerika. Sekalian memperkenalkan ragam makanan Indonesia,” ujarnya.
Nah seperti apa usaha pria yang satu ini memperkenalkan sajian Nusantara kepada dunia? Berikut faktanya.
1. Dorongan teman
Awalnya Koh Apung berbisnis kuliner di Amerika Serikat karena dorongan teman-teman dekatnya yang tinggal di negeri adidaya itu. Menurut mereka, nama Koh Apung sudah cukup dikenal orang-orang Indonesia yang tingga di Amerika.
“Menurut mereka bagus kalau buka restoran, pasti restorannya bisa ramai gitu. Jadi dipikir-pikir, wah boleh juga nih. Ya sudah dicoba,” kata pria kelahiran Pemangkat, Kalimantan Barat, 23 September 1967.
2. Meracik menu sesuai keinginan konsumen
Kejelian melihat kebutuhan konsumen menjadi kunci keberhasilan bisnis kuliner Koh Apung. Kemampuan menyesuaikan keinginan konsumen di negara multikultural dan meracik rasa makanan, diterapkannya sejak kali pertama membuka restoran.
3. Meraih Micheline Guide
Tak sekadar membuka restoran, Koh Apung juga berjuang menjadikan menu makanan Indonesia mendunia. Inilah yang membuat Borneo Kalimantan Cuisine, melalui menu masakan khas Indonesia, sukses meraih penghargaan Micheline Guide pada 2019 lalu.
Nah jika sebuah restoran mendapat penghargaan Micheline Guide, berarti restoran tersebut layak dijadikan sebagai destinasi makan-makan dan sebagai tempat tujuan melakukan perjalanan khusus hanya untuk makan di sana. “Ke depan saya ingin memperjuangkan makanan Indonesia untuk dapat penghargaan yang jauh lebih besar lagi,” ujarnya.
4. Ternyata orang Amerika suka masakan Indonesia
Selama ini, kata Koh Apung, banyak pelanggan asal Amerika yang memberi saran agar restorannya bisa naik kelas. Hal ini membuktikan sajian restoran Koh Apung bisa diterima masyarakat lokal. Tentu saja, karena kenikmatan citarasa yang ditawarkan.
5. Ada menu Negeri Jiran juga lho
Oh iya, karena Koh Apung berasal dari Kalimantan Barat, ia pun memasukan unsur Borneo pada nama restoran miliknya. Alasan ini pula yang membuatnya memasukan menu Malaysia dan Singapura seperti roti prata, nasi lemak, nasi kari melayu, laksa mie Singapura, dan lain sebagainya.
“Sebenarnya, kenapa kita memasukan nama Malaysia dan Singapura, karena saya dari Kalimantan yang dulu namanya Borneo. Kebetulan Kalimantan dan Malaysia dekat tuh dari segi rasa makanan-makannnya, jadi sekalian kita masukin nama Malaysia dan Singapura,” pungkasnya.
6. Berusaha naik kelas berstandard premium
Melihat potensi yang cukup besar mengenai kuliner Indonesia di AS, Kon Apung pun kini fokus untuk mengembangkan restoran miliknya naik kelas dengan label standar premium.