Brilio.net - Kunyit yang memiliki nama ilmiah curcuma longa tumbuh subur di Aia Tenggara. Rempah yang termasuk kelompok jahe-jahean atau Zingiberaceae ini telah digunakan sebagai obat herbal selama ribuan tahun oleh nenek moyang baik di Indonesia maupun, Cina, dan India. Kunyit memiliki bahan aktif bernama kurkumin. Zat ini yang memasok warna kuning kunyit. Kurkumin berperan dalam mencegah benda asing (anti inflamasi) dan menjaga kekebalan tubuh.
Di India kini telah diperkenalkan minuman teh kunyit. hal ini dilakukan sebagai suatu cara menikmati tanaman obat tersebut. Berikut adalah beberapa potensi manfaat dari minuman ini, seperti dihimpun dari Medical Daily News.
-
7 Manfaat teh kunyit untuk kesehatan dan cara mudah membuatnya Bisa mengatasi inflamasi, mencegah kanker, hingga menurunkan kolesterol, lho.
-
20 Manfaat kunyit putih untuk kesehatan dan kecantikan Mulai dari obat maag sampai menghilangkan ketombe.
-
9 Manfaat kunyit untuk lambung, sembuhkan penyakit maag secara alami Kunyit dapat membantu mengurangi peradangan pada dinding lambung.
1. Mengurangi gejala arthritis.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa dari 206 orang dewasa Amerika yang mengaku mengidap rheumatoid arthritis, sebanyak 63 % memilih menggunakan suplemen berbahan kunyit.
2. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Kurkumin mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan antioksidan, antiinflamasi, antivirus, dan sifat antibakteri. Kurkumin juga berperan sebagai alat modulasi kekebalan tubuh, membantu mengatur fungsi sel kekebalan tubuh dalam melawan kanker.
3. Membantu mengurangi komplikasi kardiovaskular.
Sebuah studi di tahun 2012 menemukan bahwa mengkonsumsi kurkumin 4 g per hari selama 3 hari sebelum dan 5 hari setelah operasi bernama Coronary artery bypass grafting (CABG) dapat mengurangi risiko infark miokard (kondisi terhentinya aliran darah dari arteri koroner) akut atau serangan jantung sebesar 17 persen.
4. Membantu mencegah diabetes.
Metode tradisional telah menggunakan kunyit untuk obat diabetes selama ribuan tahun.
5. Membantu mengelola sindrom iritasi usus besar.
Sebuah studi pada tahun 2012 pada tikus menemukan bahwa kurkumin dapat berperan mengurangi durasi pengosongan perut dari usus kecil, atau dikenal dengan pengosongan lambung.