Brilio.net - Kanker adalah kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal dan ganas di dalam tubuh. Sel kanker ini dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, mata, paru-paru, dan organ intim.
Menurut World Health Organization pada 2020, kanker menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di dunia dengan total 10 juta kasus. Meskipun demikian, kanker masih dapat disembuhkan jika terdeteksi sedari dini lalu mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
-
9 Resep makanan anti kanker, enak, sederhana & mudah dibuat Jangan lewatkan sayur dan buah-buahan, ya.
-
9 Pola makan sehat ini bisa bantu tubuh terhindar dari kanker, serba rendah lemak dan tinggi serat Perkembangan penyakit kanker sebenarnya memerlukan waktu cukup lama, yaitu antara 15 hingga 25 tahun.
-
Cara sehat memasak 7 bahan makanan ini bisa kurangi risiko kanker Kanker sering tidak terdeteksi saat masa-masa awal.
Sumber antioksidan untuk kesehatan mental, 13 buah ini bisa mengurangi risiko depresi di usia tua
Penyebab utama kanker adalah mutasi genetik pada sel-sel dalam tubuh. Namun, penyebab pasti dari mutasi genetik tersebut masih belum sepenuhnya diketahui. Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, yaitu faktor internal dan eksternal.
Di sisi lain, menurut World Health Organization (WHO), 30% sampai 50% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko utama dan menerapkan strategi pencegahan. Kanker juga dapat dikurangi melalui deteksi dini, dengan begitu biaya yang dikeluarkan ketika perawatan kanker juga tidak terlalu banyak.
Pencegahan bisa dimulai dengan melakukan pola makan sehat. Kamu bisa memilih beberapa makanan yang padat nutrisi agar sel kanker tidak bertumbuh di dalam tubuh. Sejumlah makanan dipercaya bisa membantu mencegah dan menghambat pertumbuhan kanker, BrilioFood lansir dari berbagai sumber, Rabu (14/8).
1. Kunyit.
Kunyit adalah rempah yang terkenal dengan kandungan kurkumin, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) dan menghambat proliferasi sel kanker.
Selain itu, kunyit juga dapat mengurangi risiko kanker usus besar dan kanker payudara. Kunyit dapat dimasukkan ke dalam berbagai masakan, seperti kari, sup, atau sebagai bahan tambahan dalam minuman sehat.
2. Brokoli.
foto: pexels.com
Brokoli adalah sayuran cruciferous yang kaya sulforaphane, senyawa yang dikenal memiliki sifat anti-kanker. Sulforaphane dapat membantu menghilangkan zat karsinogenik dari tubuh dan meningkatkan detoksifikasi. Brokoli juga kaya akan vitamin C, serat, dan senyawa fitokimia lainnya yang berkontribusi pada kesehatan tubuh.
Mengonsumsi brokoli secara teratur dapat menurunkan risiko kanker prostat, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Sayuran ini bisa dikukus, ditumis, atau dijadikan salad.
3. Tomat.
Tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang dapat mengurangi risiko kanker, terutama kanker prostat. Likopen memiliki kemampuan untuk melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan.
Selain itu, tomat pun tinggi vitamin C dan serat, yang juga berkontribusi pada kesehatan tubuh. Mengonsumsi tomat dalam bentuk mentah, saus, atau sup dapat meningkatkan asupan likopen, yang lebih bioavailable ketika dimasak.
4. Bawang putih.
foto: pexels.com
Bawang putih mengandung senyawa allicin, yang memiliki sifat antikanker. Allicin dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi bawang putih dapat menurunkan risiko kanker lambung, kanker usus besar, dan kanker prostat. Bawang putih dapat digunakan dalam berbagai masakan, baik sebagai bumbu maupun bahan utama.
5. Kacang-kacangan.
foto: pexels.com
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang kedelai mengandung lemak sehat, serat, dan senyawa antioksidan. Kacang-kacangan dapat mengurangi risiko kanker kolorektal dan kanker payudara.
Kacang-kacangan juga mengandung fitoestrogen, dapat membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi risiko kanker yang terkait dengan hormon. Menambahkan kacang-kacangan ke dalam menu diet dapat meningkatkan asupan nutrisi dan menjaga kesehatan jantung.
6. Ikan kembung.
Ikan kembung kaya akan asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Omega-3 pada ikan kembung berperan dalam mengatur pertumbuhan sel dan mengurangi peradangan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Ikan kembung juga mudah didapat di pasar tradisional dan dapat diolah dengan berbagai cara. Kamu bisa mengolahnya dengan cara dipanggang, direbus, atau dibakar. Selain itu, ikan kembung juga dapat diolah menjadi berbagai masakan, seperti sup atau salad, sehingga memberikan variasi dalam pola makan sehari-hari.
7. Jahe.
Jahe mengandung gingerol, senyawa bioaktif yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Jahe dipercaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker usus dan ovarium. Jahe juga dapat membantu mengurangi mual dan meningkatkan pencernaan. Menggunakan jahe pada masakan atau dibuat jadi teh jahe dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
8. Jeruk.
Jeruk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, memiliki sifat antioksidan. Vitamin C membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan risiko kanker. Jeruk juga mengandung senyawa flavonoid yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi jeruk secara teratur dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.
9. Bayam.
foto: pexels.com
Bayam kaya akan lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang memiliki sifat antioksidan. Mengonsumsi bayam dapat membantu mengurangi risiko kanker, terutama kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker esofagus.
Bayam juga kaya akan vitamin K, folat, dan serat, yang berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Mengolah bayam menjadi salad, tumisan, atau sup dapat meningkatkan asupan nutrisi harian.