Brilio.net - Nasi dan mi instan merupakan dua jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Rasanya hampir seluruh orang di Indonesia pernah menyantap kedua jenis makanan yang juga merupakan sumber karbohidrat bagi tubuh.
Biasanya mi instan sering dikonsumsi orang ketika mereka merasa bosan mengonsumsi nasi putih. Tak jarang pula orang lebih memilih menyantap mi instan saat merasa kelaparan di tengah malam dibanding mengonsumsi nasi dengan anggapan bahwa nasi lebih berisiko membuat berat badan naik lebih cepat. Atau mungkin kamu termasuk salah satu yang mempercayai hal tersebut?
Lalu sebenarnya mana yang lebih cepat membuat berat badan menjadi naik? Nasi atau mi instan?
Dilansir brilio.net dari alodokter.com, Sabtu (12/5), kalau membandingkan kalori yang terdapat pada mi instan dan nasi dengan berat yang sama akan menunjukkan hasil bahwa mi instan lah yang lebih cepat membuat berat badan naik. Penyebabnya, dalam satu kemasan mi instan atau sebanyak 70 gram, terhitung mengandung 370 kalori. Sedangkan pada nasi putih dengan berat yang sama hanya mengandung sebesar 91 kalori. Kandungan kalori mi instan yang mencapai lebih dari tiga kali lipat nasi, tentu dapat membuat seseorang mengalami kegemukan lebih cepat.
Yang juga menjadi perhatian adalah biasanya mi instan disajikan dengan tambahan telur dan bahan-bahan lain seperti sosis, kornet ataupun keju. Hal ini tentunya akan menambah kandungan kalori pada mi instan. Belum lagi kebiasaan khas masyarakat Indonesia yang sering mengonsumsi mi instan bersama nasi, sehingga membuat kalori yang dikonsumsi semakin berlipat.
Padahal umumnya, dalam satu hari seorang wanita dewasa hanya membutuhkan sekitar 1.800-2.000 kalori dan pria dewasa hanya membutuhkan sekitar 2.200-2.400 kalori saja. Jumlah total kebutuhan kalori ini sudah termasuk dari tiga kali waktu makan beserta camilan-camilan yang disantap.
Nah, gimana? Yuk, mulai sekarang batasi konsumsi nasi atau mi instan ya? Jangan berlebihan dan tetap hidup sehat!
-
Tanpa disadari, 7 kebiasaan makan nasi ini bikin berat badan bertambah Apabila dikonsumsi dengan cara yang salah, bisa mengurangi nilai fungsinya sebagai penghilang rasa lapar.
-
10 Bahaya makan mi instan terlalu sering, tingkatkan risiko penyakit Sebuah penelitian menunjukkan, makan mi instan setidaknya dua kali seminggu meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita.
-
Tak banyak yang tahu, begini trik bikin mi instan agar rendah kalori Mi berkalori tinggi disulap jadi makanan lezat sekaligus sehat.