Brilio.net - Susu kental manis sudah sejak lama dipakai untuk berbagai makanan dan minuman. Susu kental manis memang ampuh banget bikin makanan dan minuman jadi lebih nikmat dari rasanya yang manis. Namun, tahukah kamu jika susu kental manis tidak dianjurkan untuk diseduh dengan air panas?
Larangan ini pun sudah tertulis pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Susu kental manis dilarang dikonsumsi secara diseduh atau diminum seperti yang sudah kebanyakan masyarakat lakukan.
-
Benarkah susu kental manis berbahaya bagi anak? Ini penjelasan BPOM Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) menilai kandungan gula yang mencapai 50 persen pada produk SKM berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes.
-
Ini beda kental manis, susu segar, susu UHT dan susu pasteurisasi Fakta-fakta ini jarang orang paham.
-
10 Obrolan 'gara-gara susu kental manis' ini kocaknya sungguh terlalu Dijamin langsung senyum-senyum sendiri waktu kamu baca ini.
Maka dari itu susu kental manis disarankan hanya dikonsumsi sebagai topping, tidak untuk diseduh bersama air untuk diminum. Kebijakan ini pun menuai apresiasi, karena susu kental manis sendiri memang bisa berisiko untuk kesehatan.
Selain itu, masih ada lagi alasan lainnya mengenai larangan menyeduh susu kental manis. Berikut lima fakta BPOM larang susu kental manis diseduh air panas, dilansir BrilioFood dari berbagai sumber, Senin (13/9).
1. Bukan untuk bayi di bawah 12 bulan.
foto: pixabay.com
Susu kental manis bukan untuk bayi berusia di bawah 12 bulan. Diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang, susu kental manis sebaiknya tidak diberikan kepada bayi di bawah 12 bulan sebagai pengganti ASI.
"Tipikal dari SKM adalah susu yang manis, memang tidak untuk usia anak-anak di bawah 1 tahun. Sudah ada peringatannya, masyarakat yang memang berisiko terhadap kandungan gulanya seharusnya perlu mengoreksi diri," ungkap Rita Endang dalam dialog bersama Pro 3 RRI.
2. Kandungan gula yang tinggi.
foto: pixabay.com
Kandungan gula pada susu kental manis bisa dibilang tinggi, mencapai 54 gram setiap 100 gram susu kental manis, lho. Makanya kurang baik mengonsumsi susu kental manis untuk rutin diminum karena bisa mengganggu asupan gizi dan berisiko menjadi penyebab penyakit, termasuk berisiko obesitas.
3. Tidak sama dengan susu UHT.
foto: pixabay.com
Susu kental manis dan susu UHT jelas berbeda. Seperti pada cara pengolahannya, susu kental manis memang sengaja dibuat dengan tambahan gula sebagai pengawet untuk mencegah kerusakan susu. Sementara susu UHT (Ultra High Temperature) dibuat melalui proses yang kompleks.
Yaitu dipanaskan di suhu sekitar 135 derajat celcius yang berfungsi untuk membuat susu steril dari mikroba. Sementara untuk nutrisinya, susu UHT pun memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dan kadar glukosa yang lebih rendah dibanding susu kental manis. Oleh karena itu, cara mengonsumi susu kental manis dan susu UHT pun tidak bisa disamakan.
4. Hanya digunakan untuk topping makanan.
foto: pixabay.com
Susu kental manis sendiri sudah lama dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai topping makanan saja, bukan untuk diseduh sebagai minuman. Misalnya seperti penggunakan susu kental manis untuk topping camilan pada martabak, pisang goreng, roti, dan lain-lain.
"Kami sudah menuangkan dalam regulasi peraturan Badan POM nomor 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan. Jadi memang ditegaskan pula bahwa penggunaan yang benar itu digunakan sebagai topping, misalnya untuk martabak, campuran kopi, cokelat dan lain-lain," jelas Rita Endang.
5. Sudah dilarang sejak 2018.
foto: pixabay.com
Seperti disebutkan sebelumnya, larangan untuk menyeduh susu kental manis menjadi minuman pun sudah tertuang pada BPOM nomor 31 tahun 2018 lalu. Sejak saat itu, iklan produk susu kental manis pun dilarang menggunakan visualisasi gambar susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.