Brilio.net - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini merilis data terbaru terkait kasus Monkeypox (Mpox) di Indonesia. Hingga Sabtu, 17 Agustus 2024, tercatat ada 88 kasus terkonfirmasi terserang Mpox di berbagai wilayah. Rinciannya, DKI Jakarta mencatat jumlah tertinggi dengan 59 kasus, diikuti Jawa Barat dengan 13 kasus. Banten melaporkan 9 kasus, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta masing-masing mencatat 3 kasus, sementara Kepulauan Riau melaporkan 1 kasus.
Gejala cacar monyet memiliki kemiripan dengan cacar air, namun biasanya gejala yang dirasakan lebih ringan. Tanda-tanda cacar monyet biasanya mulai muncul antara 5 hingga 21 hari setelah seseorang terpapar virus.
-
Terkonfirmasi 8 kasus cacar monyet terjadi di Indonesia, kenali gejala dan cara pencegahannya 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasus memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.
-
WHO tetapkan status darurat kesehatan global, ini 9 cara jaga tubuh agar terhindar dari cacar monyet Jika tak ditangani dengan serius, cacar monyet bisa menjadi wabah di seluruh dunia.
-
Waspada virus cacar monyet, kenali gejala, penyebab, dan cara pencegahannya Meskipun umumnya tak menyebabkan kematian, namun kamu perlu waspada terhadap virus cacar monyet ini.
9 Pola makan sehat ini bisa bantu tubuh terhindar dari kanker, serba rendah lemak dan tinggi serat
Jika kamu sudah terlanjur terkena penyakit ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Penting untuk tidak melakukan diagnosis sendiri, karena hal tersebut bisa berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Termasuk hindari beberapa makanan yang justru memperparah gejala penyakit cacar monyet. Penasaran makanan apa saja yang perlu dihindari? Berikut telah BrilioFood lansir sejumlah makanan yang tak boleh dikonsumsi penderita cacar monyet, dari berbagai sumber pada Rabu (21/8).
1. Makanan tinggi gula.
Penderita cacar monyet sebaiknya menghindari makanan manis seperti kue, permen, dan minuman bersoda. Kandungan gula dalam makanan tersebut dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang pada akhirnya memperlambat proses pemulihan.
Kasus diabetes meningkat, ini 9 minuman dengan pemanis alami sebagai pengganti kopi susu
Selain itu, gula juga berpotensi meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang dapat memperburuk gejala selama penyakit berlangsung. Mengurangi asupan gula adalah langkah penting untuk mendukung pemulihan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Makanan olahan.
foto: pexels.com
Makanan olahan seperti sosis, nugget, dan makanan kaleng, umumnya tinggi pengawet, garam, dan lemak jenuh. Kandungan ini bisa memperparah peradangan dalam tubuh dan menghambat proses penyembuhan.
Selain itu, makanan olahan cenderung memiliki kandungan nutrisi yang minim, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat penting yang diperlukan untuk melawan infeksi dan mendukung pemulihan secara optimal.
3. Makanan pedas.
Makanan pedas seperti cabai, saus pedas, dan beberapa jenis rempah-rempah bisa memperburuk iritasi pada kulit, yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan bagi penderita cacar monyet. Sensasi panas atau terbakar dari makanan pedas berpotensi memperparah kondisi ruam atau lesi kulit pada pasien cacar monyet.
Oleh karena itu, menghindari makanan pedas bisa membantu mengurangi risiko iritasi lebih lanjut pada kulit yang sudah sensitif akibat penyakit ini.
4. Makanan asam.
Makanan yang mengandung kadar asam tinggi, seperti jeruk, tomat, dan cuka, dapat memperburuk kondisi cacar monyet. Asam dalam makanan ini dapat mengiritasi kulit yang sudah sensitif, yang berpotensi memperlambat penyembuhan luka. Selain itu, makanan asam juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada perut, menambah rasa tidak nyaman yang mungkin dialami oleh penderita.
5. Makanan yang digoreng.
foto: pexels.com
Makanan yang digoreng, seperti kentang goreng, ayam goreng, dan camilan goreng lainnya, memiliki kandungan lemak trans yang tinggi. Lemak trans ini bisa memperburuk peradangan di dalam tubuh serta menghambat proses pemulihan. Di samping itu, makanan yang digoreng sering kali sulit dicerna dan bisa menimbulkan gangguan pencernaan, sehingga mengganggu kenyamanan tubuh secara keseluruhan.
6. Daging merah berlemak.
Daging merah berlemak, seperti daging sapi dan kambing mengandung kadar lemak jenuh yang cukup tinggi. Lemak jenuh ini dapat memperburuk peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi selama proses pemulihan. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih sumber protein yang lebih sehat, seperti daging tanpa lemak, ikan, atau kacang-kacangan, sebagai alternatif yang lebih baik untuk mendukung proses penyembuhan dan menjaga kesehatan tubuh.
7. Produk susu penuh lemak.
foto: pexels.com
Produk susu yang mengandung lemak penuh, seperti susu murni, keju, dan mentega, dapat meningkatkan produksi lendir dalam tubuh. Kelebihan lendir ini dapat memperburuk gejala seperti batuk dan sakit tenggorokan, yang sering dialami oleh penderita cacar monyet. Karena lendir yang berlebihan bisa membuat gejala menjadi lebih parah, sebaiknya penderita cacar monyet menghindari konsumsi produk susu berlemak untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mendukung proses penyembuhan.
8. Makanan yang mengandung kafein.
Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman energi dapat menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini bisa memperburuk gejala cacar monyet, khususnya jika penderita mengalami demam atau kekurangan cairan tubuh.
Dehidrasi membuat tubuh sulit mengatasi infeksi dan justru memperlambat proses pemulihan. Selain itu, kafein juga dapat mengganggu kualitas tidur, padahal tidur yang baik sangat penting untuk penyembuhan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari minuman berkafein selama masa pemulihan dari cacar monyet.
9. Ikan laut yang tinggi merkuri.
foto: pexels.com
Beberapa jenis makanan laut, seperti tuna dan hiu memiliki kandungan merkuri tinggi. Merkuri ini dapat memberikan dampak buruk pada sistem saraf dan kekebalan tubuh, yang sangat penting dalam melawan infeksi seperti cacar monyet. Karena itu, disarankan untuk menghindari makanan laut yang memiliki potensi tinggi mengandung merkuri.