Brilio.net - Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari berbagai penyakit, termasuk pilek dan flu. Nutrisi yang diperoleh dari makanan memainkan peran krusial dalam menjaga kekuatan sistem imun. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang demi mempertahankan sistem imun yang optimal.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat membuat sistem imun menjadi lemah. Hal ini akan mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan mikroorganisme berbahaya seperti bakteri dan virus. Oleh karena itu, sebaiknya kamu mulai mengurangi atau menghentikan konsumsi makanan tidak sehat agar sistem imun tetap terjaga.
-
9 Makanan ini wajib dihindari biar imun tubuh nggak menurun Sering dikonsumsi, makanan-makanan ini memang susah dihindari. Tapi biar imun tetap terjaga, lebih baik kurangi pelan-pelan.
-
Hindari di tengah penyebaran virus Mpox, 9 makanan ini dapat melemahkan sistem imun tubuh Kemenkes melaporkan bahwa Indonesia telah mencatat 88 kasus konfirmasi Mpox sejak tahun 2023.
-
Manusia modern disebut gampang sakit, konsumsi 11 makanan ini bisa bantu tingkatkan kekebalan tubuh Gaya hidup jadi faktor utama yang menyebabkan manusia zaman sekarang jadi gampang sakit.
Bukan diiris-iris dulu, ini trik peras jeruk lemon agar hasil airnya melimpah cukup pakai 1 alat
Lantas apa saja makanan yang justru melemahkan sistem imun? BrilioFood melansir dari berbagai sumber, sembilan makanan yang bisa membuat tubuh mudah terserang bakteri karena melemahkan sistem imun, Senin (12/8).
1. Makanan yang mengandung gula berlebih.
foto: pexels.com
Makanan tinggi gula, seperti permen dan kue dapat mengganggu fungsi sel imun. Pasalnya, mengonsumsi gula berlebih bisa meningkatkan kadar insulin dan mengurangi aktivitas sel-sel imun. Gula juga dapat memicu peradangan dalam tubuh yang melemahkan respons imun terhadap infeksi.
Selain itu, gula berlebih dapat mengubah keseimbangan mikrobiota usus yang berperan penting dalam mendukung sistem imun. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap serangan bakteri dan virus, sehingga kemampuan melawan infeksi menjadi lebih sulit.
2. Makanan olahan.
Makanan yang tinggi lemak trans dan bahan pengawet, seperti makanan cepat saji, dapat mengganggu fungsi sel imun karena lemak trans dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Selain itu, bahan pengawet sering kali mengandung zat kimia yang berpotensi merusak keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam sistem kekebalan. Ketika sistem imun terganggu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
3. Karbohidrat rafinasi.
foto: pexels.com
Makanan yang terbuat dari tepung putih, seperti roti dan pasta, memiliki indeks glikemik tinggi karena cepat dicerna dan diserap tubuh, sehingga menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Kenaikan gula darah ini dapat memicu pelepasan insulin berlebihan yang berujung pada peradangan.
Peradangan kronis dapat mengganggu fungsi sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan ini untuk menjaga kesehatan sistem imun.
4. Daging merah yang diproses.
Daging olahan seperti sosis dan bacon sering mengandung nitrat dan zat pengawet yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan. Nitrat dapat berubah menjadi nitrit yang dalam tubuh dapat membentuk senyawa berbahaya yang disebut nitrosamin. Senyawa ini diketahui dapat memicu peradangan dan merusak sel-sel sistem imun.
Selain itu, konsumsi daging olahan juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, yang dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan daging olahan demi kesehatan sistem imun.
5. Makanan tinggi garam.
foto: pexels.com
Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan retensi cairan, meningkatkan tekanan darah, dan merusak pembuluh darah. Hal ini dapat mengganggu aliran darah ke sel-sel imun dan memperburuk fungsi sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, konsumsi garam yang tinggi dapat memicu peradangan kronis, sehingga berpotensi melemahkan respons imun dan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan jangka panjang, termasuk penyakit jantung dan gangguan autoimun. Contoh makanan tinggi garam adalah olahan ikan seperti ikan teri dan ikan asin, makanan kaleng seperti sup dan sayuran, dsb.
6. Makanan cepat saji.
Makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh tinggi dan bahan kimia tambahan, seperti pengawet dan pewarna yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL ) dan berpotensi merusak sel-sel imun.
Selain itu, bahan kimia berbahaya dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus yang berperan penting dalam kesehatan sistem imun. Ketika sistem imun terganggu, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit menjadi berkurang, sehingga meningkatkan risiko kesehatan.
7. Makanan yang mengandung pemanis buatan.
foto: pexels.com
Makanan yang mengandung pemanis buatan, seperti soda, dapat memicu peradangan karena zat kimia ini dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Ketidakseimbangan ini berpotensi mengurangi populasi bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem imun.
Selain itu, pemanis buatan dapat memicu reaksi peradangan dalam tubuh, menyebabkan peningkatan produksi sitokin inflamasi yang pada gilirannya dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Efek jangka panjang dari konsumsi pemanis buatan juga dapat mengarah pada masalah metabolik yang semakin merugikan fungsi sistem imun.
8. Makanan tinggi lemak jenuh.
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti mentega dan keju, dapat merusak sel-sel imun karena dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Peradangan ini dapat mengganggu fungsi normal sel-sel imun, sehingga mereka kurang efektif dalam melawan infeksi.
Selain itu, lemak jenuh juga dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus yang merupakan komunitas bakteri baik yang mendukung kesehatan sistem imun. Ketidakseimbangan mikrobiota dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam memproduksi zat-zat penting yang diperlukan untuk mempertahankan respons imun yang optimal.
9. Snack kemasan.
foto: pexels.com
Snack yang tinggi kalori, lemak, dan gula, seperti keripik dan biskuit, dapat menyebabkan peradangan karena kandungan bahan kimia dan pemanis yang berlebihan. Ketika tubuh mengonsumsi makanan ini, respons inflamasi dapat meningkat, mengganggu keseimbangan mikrobiota usus yang penting untuk sistem imun.
Akibatnya, sel-sel imun menjadi kurang efektif dalam melawan infeksi, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, pola makan yang buruk dapat mempengaruhi metabolisme dan memperlambat proses pemulihan saat terinfeksi.
Menghindari makanan-makanan ini dan memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi dapat membantu menjaga sistem imun tetap kuat dan efektif dalam melindungi tubuh dari penyakit.