Brilio.net - Permasalahan mulut yang selalu membuat orang merasa tidak nyaman adalah bau mulut. Meski bukan masalah medis darurat, bau mulut bisa membuat orang kehilangan percaya diri. Orang yang mengalami hal ini enggan berbicara terlalu banyak atau bahkan ketika berbicara sering menutup mulut dengan tangan. Jelas ini menjadi pusat perhatian lawan bicara.
Bau mulut disebabkan beberapa hal, termasuk makanan yang sering dikonsumsi, misalnya bawang dan kopi. Namun tak semua orang percaya akan hal ini. Pasalnya ada orang yang mengaku bahwa mereka mengonsumsi kopi namun tidak membuat mereka mengalami bau mulut.
-
10 Manfaat air lemon untuk kesehatan, jaga daya tahan tubuh Dengan konsumsi air lemon, maka tubuh akan lebih kebal terhadap beberapa penyakit.
-
8 Manfaat minum air lemon saat sahur, bantu atasi bau mulut Lemon punya segudang nutrisi baik untuk tubuh.
-
10 Manfaat lemon untuk kesehatan, kuatkan sistem imun Rasanya boleh asam, manfaatnya nggak kaleng-kaleng.
7 Cara menjaga kesehatan usus saat diet
Bau mulut bisa disebabkan pencernaan yang buruk. Sembelit atau masalah pada usus seringkali dapat menyebabkan aroma dari makanan apa pun yang baru kamu santap kembali menuju mulutmu. Makanan yang kamu makan tidak dapat dicerna dengan baik bisa menghasilkan acid reflux, yeast overgrowth atau fermentasi, yang disebut juga dengan bau napas tak sedap.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti datang ke dokter gigi, sering menggosok gigi, dan juga mengonsumsi makanan dan minuman segar. Salah satunya adalah lemon. Yap, lemon dipercaya bisa menghilangkan bau mulut. Namun tidak itu saja, ada banyak manfaat lain lemon.
Kandungan lemon seperti kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoids, pektin, dan limonene, dapat meningkatkan kekebalan dan melawan infeksi. Kamu bisa mengonsumsi air lemon hangat pada pagi hari.
Apa saja manfaatnya? Berikut lansiran brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (10/7).
1. Melancarkan pencernaan.
foto: virinchihospitals.com
Jika rajin minum lemon hangat pada pagi hari, maka kamu akan terbebas dari sembelit. Pasalnya asam yang terkandung di dalam lemon bisa membantu mengurai makanan. Hal ini membuat sisa-sisa makanan lebih cepat keluar.
Jika kamu memiliki masalah dengan perut, sebaiknya konsultasi ke dokter. Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lemon karena asam yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan iritasi.
2. Menurunkan berat badan.
foto: healthline.com
Dilansir brilio.net dari healthline.com, penelitian telah membuktikan bahwa antioksidan polifenol yang ditemukan dalam lemon secara signifikan dapat menurunkan berat badan.
Dalam penelitian ini juga menunjukkan senyawa antioksidan mengimbangi efek negatif pada kadar glukosa darah dan meningkatkan resistensi insulin, dua faktor utama dalam pengembangan diabetes tipe 2.
3. Menjaga kesehatan kulit.
foto: relivanzblog.com
Vitamin C yang ditemukan dalam lemon dapat membantu mengurangi kerutan pada kulit, kulit kering akibat penuaan, dan kerusakan akibat sinar matahari. Menurut penelitian, bagaimana air mampu meningkatkan kesehatan kulit masih kontroversial, tetapi satu hal yang pasti, jika kulit kehilangan kelembapan, maka kulit menjadi kering dan cenderung keriput. Sebuah studi laboratorium 2016 menunjukkan bahwa minuman berbasis jeruk membantu mencegah keriput.
4. Menghilangkan bau mulut.
foto: molonglodental.com.au
Pernahkah kamu mengoleskan lemon pada tangan untuk menghilangkan bau bawang putih atau bau menyengat lain? Ini bisa menjadi obat tradisional untuk menghilangkan bau mulut yang disebabkan makan makanan dengan bau sangat menyengat seperti bawang putih, jenis bawang lainnya, atau ikan.
5. Membantu mencegah batu ginjal.
foto: kelsey-seybold.com
Asam sitrat dalam lemon dapat membantu mencegah batu ginjal. Sitrat, komponen asam sitrat, secara paradoksik membuat urin menjadi kurang asam. Minum air lemon secara rutin pada pagi hari dapat membantu mencegah atau membersihkan batu ginjal.
6. Mencegah penyakit kardiovaskular dan stroke.
foto: nps.org.au
Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada lemon dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke, bahkan bisa menurunkan tekanan darah. Hal ini masih terus menjadi bahan penelitian para ahli, untuk bisa membuktikan secara kongkrit.