Brilio.net - Teh sudah menjadi minuman yang umum dikonsumsi di berbagai negara. Di Inggris meminum teh sudah dijadikan sebuah budaya, yaitu afternoon tea. Ada juga Jepang yang kerap mengadakan upacara minum teh saat sedang menjamu tamu.
Selain itu, teh juga dijadikan pilihan untuk orang-orang yang kurang menyukai kopi karena kadar kafein nya lebih rendah. Sudah bukan rahasia lagi, kalau teh kaya akan manfaat. Meski begitu, waktu untuk meminum teh tetap perlu diperhatikan. Teh kurang baik diminum segera setelah makan, karena bisa mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh.
-
Jangan dibiasakan, ini bahaya minum teh setelah makan bagi kesehatan, serta saran minuman penggantinya Meski sudah jadi kebiasaan banyak orang, ternyata minum teh setelah makan tidak disarankan oleh para ahli medis.
-
8 Makanan dan minuman ini tidak baik dikonsumsi dengan teh Punya efek buruk bagi kesehatan.
-
Minum teh 3-5 cangkir per hari bisa mengurangi risiko stroke Tiga sampai lima cangkir sehari mengurangi tekanan darah, risiko diabetes dan stroke.
Selain itu, beberapa makanan dan minuman juga kurang baik dikonsumsi dalam waktu bersamaan dengan teh. Contohnya daging yang kaya zat besi, seperti ayam dan sapi, kurang cocok dikonsumsi di waktu yang sama dengan teh, karena teh memiliki senyawa alami tanin.
Senyawa tanin inilah yang bisa menghambat penyerapan zat besi yang didapat dari daging. Jadi, sebaiknya beri durasi minimal 1 jam setelah makan untuk meminum teh. Beberapa jenis teh memiliki banyak manfaat, seperti untuk mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, menurunkan berat badan, dan masih banyak lagi.
Berikut enam jenis teh dan manfaatnya bagi kesehatan seperti dilansir Brilio Food dari berbagai sumber, Senin (14/6).
1. Teh hitam.
foto: freepik.com
Teh hitam dianggap sebagai teh dengan rasa yang paling kuat jika dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Tetapi, teh hitam cenderung lebih rendah kandungan kafeinnya daripada kopi, lho. Teh hitam mengandung berbagai manfaat seperti antioksidan.
Seperti dilansir dari sebuah penelitan pada National Library of Medicine, manfaat antioksidan pada teh hitam bisa berfungsi untuk menghilangkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh.
2. Teh hijau.
foto: freepik.com
Siapa yang nggak tahu teh hijau? Teh satu ini memang banyak sekali manfaatnya, terutama untuk kesehatan otak, mengurangi risiko penyakit kanker dan jantung, juga menurunkan berat badan. Pasalnya, teh hijau tinggi akan kandungan antioksidan serta kafeinnya yang baik untuk kesehatan.
3. Teh oolong.
foto: freepik.com
Teh oolong merupakan teh tradisional yang berasal dari China. Daun teh oolong ini diambil dari tumbuhan camellia sinensis yang banyak sekali manfaatnya. Kandungan antioksidan polifenolnya bisa menurunkan kadar gula darah dan insulin pada tubuh. Bisa juga mengurangi risiko seseorang terkena penyakit diabetes tipe 2.
4. Teh puerh.
foto: freepik.com
Teh yang satu ini juga berasal dari China. Teh puerh difermentasi dari daun teh yang umurnya bisa mencapai puluhan tahun. Karena pembuatannya dilakukan dengan cara fermentasi, teh puerh ini bisa berfungsi sebagai probiotik, atau bakteri baik untuk tubuh. Probiotik ini bekerja dengan cara mengontrol gula darah dan mengontrol nafsu makan. Sehingga, teh puerh cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.
5. Teh putih.
foto: freepik.com
Teh putih dianggap yang paling tinggi kandungan antioksidannya. Manfaatnya juga begitu banyak, yaitu mencegah radikal bebas, menurunkan risiko penyakit jantung, membantu turunkan berat badan, melindungi gigi dari bakteri, melawan kanker, menurunkan risiko resistensi insulin, mencegah osteoporosis, dan lain-lain.
6. Teh herbal.
foto: freepik.com
Teh herbal bukan terbuat dari daun teh, melainkan dari buah-buahan kering, bunga, maupun rempah-rempah. Contohnya yaitu teh chamomile, krisan, kembang sepatu, dan rooibos. Teh herbal sudah sangat dikenal manfaatnya untuk kesehatan. Misalnya teh chamomile yang menenangkan, sehingga bisa membantu menghilangkan stress dan membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.