Brilio.net - Banyak orang salah kaprah saat mengonsumsi sajian berbahan dasar daging. Ada yang beranggapan makanan seperti steak bisa disajikan menggunakan daging sapi apa saja. Ini adalah pemahaman yang salah.
Steak yang baik dan nikmat itu sejatinya diracik menggunakan daging sapi berkualitas. Sebut saja daging sapi Australia yang sejak lama dikenal sebagai bahan berkualitas. Sebab, untuk membuat steak atau makanan olahan daging yang nikmat, harus dibuat dari daging sapi yang kaya nutrisi dan aman, tentu saja untuk masyarakat Indonesia harus halal.
-
Menikmati sajian daging merah bercita rasa otentik Australia Daging sapi Australia memiliki tekstur lembut, sangat juiciness, tenderness, dan flavor
-
15 Resep olahan daging sapi khas Nusantara, istimewa dan mudah dibuat Daging sapi mengandung zat besi, zink, protein, dan nutrisi lainnya untuk menjaga imun tubuh, menguatkan otot, dan mengatasi anemia.
-
5 Fakta daging domba, kaya nutrisi hingga bantu turunkan berat badan Selain sapi, konsumsi daging merah juga bisa diperoleh lewat olahan daging domba yang juga tak kalah bernutrisi.
Selama ini banyak orang khawatir saat menyantap daging merah seperti daging sapi Australia karena dianggap kurang sehat dan dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Sebaliknya, menurut Ahli Gizi (nustrisionist) Emilia Achmadi, daging merah merupakan elemen penting yang wajib ada pada menu makanan keluarga, minimal tiga kali atau dengan jumlah 400-500 gram dalam seminggu.
Acara The Great Steak Escape yang digagas Meat and Livestock Australia (MLA) di JW Marriot Hotel, Jakarta, rabu (16/6/2021)- (Dok MLA)
“Banyak yang salah kaprah sehingga menganaktirikan atau mengambing hitamkan daging merah. Daging merah itu sumber terbaik untuk zat besi dan zink. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, zink sangat dibutuhkan untuk daya tahan tubuh,” ujar Emilia yang hadir dalam acara The Great Steak Escape besutan Meat and Livestock Australia (MLA), Rabu (16/6/2021) di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan.
Lantas mengapa daging sapi Australia atau daging merah ini dikatakan sangat baik dikonsumsi? Tak sekadar membantu menguatkan imunitas, ternyata daging sapi Australia juga sangat baik untuk fungsi syaraf yang berhubungan dengan kognitif dan kemampuan berpikir seseorang.
“Kurang bijak rasanya jika kita mengeliminasi daging merah dari menu makanan sehari-hari,” lanjut Emilia.
Hal ini pula yang menjadi alasan bagi Dimas Beck, selebritas yang kini terjun ke bisnis kuliner. Menurut Dimas yang juga hadir dalam acara tersebut, sudah sejak lama bisnis kulinernya menggunakan daging sapi Australia sebagai menu yang ditawarkan.
Bahkan Dimas menyajikan daging sapi Australia bisa dipadankan diracik menjadi menu Nusantara seperti sop buntut. “Sop buntut kita pakai buntut dari Australia karena memang beda kualitas, rasa, dan ukurannya,” ujar Dimas.
Penasaran dengan daging sapi Australia yang disebut-sebut punya kualitas nomor wahid untuk masakan olahan daging? Berikut alasannya.
1. Pola pengembangbiakan
Daging sapi Australia dikenal dengan kualitasnya yang kaya akan berbagai kandungan nutrisi, aman dan delicious. Hal ini karena sapi-sapi di Negeri Kanguru itu dikembangbiakan di tempat yang ideal.
Maklum, Australia dikenal sebagai negara dengan iklim, cuaca, dan kondisi yang sangat natural dengan banyaknya pakan rumput. Sehingga daging yang dihasilkan menjadi lebih tender, lebih lembut dan terbebas dari zat adiktif dan hormon artifisial.
Selain itu, pemberian pakan di Australia menggunakan metode grassfed (pakan rumput) dan grainfed (pakan biji-bijian). Sapi yang dikembangkan dengan metode grassfed biasanya lebih rendah lemak dan kolesterol dengan jumlah kalori lebih kecil.
Sementara sapi dengan metode grainfed cenderung bertumbuh kembang lebih besar dibanding sapi grassfed sehingga kandungan marbling di dalamnya juga lebih banyak. Marbling merupakan kandungan lemak di dalam otot. Hal ini yang membuat daging sapi grainfed rasanya lebih juicy.
2. Sistem pelacakan yang ketat
Daging sapi Australia sangat aman dikonsumsi karena diproduksi dengan sistem dan standar keamanan pangan yang ketat untuk memastikan kualitasnya. Australia menerapkan sejumlah program jaminan kualitas dan pelacakan.
Misalnya, sistem Identifikasi Ternak Nasional (NLIS) adalah sistem Australia untuk identifikasi dan pelacakan ternak yang mendukung keamanan hayati, keamanan pangan, integritas produk, dan akses pasar.
Australia menerapkan sistem teknologi pelacakan (traceability system) dengan cara pemasangan chip pada setiap telinga sapi. Cara ini dilakukan untuk menelusuri pergerakan ternak mulai dari dilahirkan sampai dipotong.
3. Jaminan halal
Australia sangat memperhatikan kualitas, keamanan, dan integritas dalam memproduksi daging merah. Karena itu daging sapi Australia sangat aman dikonsumsi masyarakat Indonesia. Apalagi daging Australia telah disertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena disembelih, sesuai syariah Islam.
4. Kaya zat besi
Seperti diungkapkan di atas, daging sapi Australia atau daging merah ini kaya akan kandungan nutrisi terutama zat besi. Selama ini masyarakat mengenal sumber zat besi berasal dari sayuran hijau, kacang-kacangan, daging ayam, dan daging ikan.
Namun faktanya, satu potong daging merah berukuran 100 gram mengandung tiga kali lebih banyak zat besi dibanding yang terdapat pada daging ayam. Bahkan sembilan kali lebih banyak dari daging ikan.
5. Sajian The Great Steak Escape
Nah buat kamu yang penasaran dengan kenikmatan daging sapi Australia, MLA menggelar program The Great Steak Escape yang berlangsung pada 20-27 Juni 2021 di Indonesia. Sajian daging sapi Australiaa ini bisa dinikmati di sejumlah hotel and dan restoran di antaranya di JW Marriot Hotel.
“The Great Steak Escape ini tujuannya untuk memperkenalkan daging sapi Australia yang nikmat. Jadi untuk para pecinta daging, beberapa tempat di Jakarta akan melaksanakan program ini selama satu minggu,” ujar Christian Haryanto, Business Development Manager MLA.