Brilio.net - Menaruh makanan dan minuman menggunakan bahan plastik sudah menjadi hal yang umum dilakukan. Sampai sekarang sepertinya plastik masih sulit dilepaskan dari kehidupan. Namun, bukan berarti tidak bisa mengurangi penggunaannya.
Alternatif untuk mengurangi penggunaan plastik makanan dan minuman adalah dengan membawa wadah sendiri dari rumah atau beralih ke bahan kertas. Sebab, kedua cara ini termasuk ramah lingkungan.
-
Yuk kenali angka penanda daur ulang pada plastik Jika kamu membeli air mineral dalam botol plastik atau mineral galon, coba kamu cermati simbol yang tertulis di bagian bawahnya.
-
Ini bahayanya jika mengisi ulang botol air mineral Sebagian orang enggan membuang botol air minum kemasan dan cenderung memakainya berulang kali.
-
6 Aksi simple saat belanja ini jadikanmu agen pelestari lingkungan Kini saatnya yang muda bergerak melestarikan lingkungan.
Tetapi, memang belum bisa sepenuhnya untuk beralih dari plastik. Biar nggak salah pakai, kamu perlu memahami simbol pada kemasan plastik. Ada beberapa kode yang bisa dilihat pada kemasan plastik. Kode tersebut menandakan apakah plastik bisa digunakan kembali maupun yang lainnya.
foto: wikipedia.org
Dengan mengetahui kode plastik, kamu bisa menjadi lebih bijak dalam menggunakannya. Berikut perbedaan tujuh kode plastik kemasan makanan dan minuman, seperti dilansir Brilio Food dari berbagai sumber pada Sabtu (26/6).
1. Angka 1.
foto: pixabay.com
Kemasan plastik dengan kode segitiga dan nomor 1 (PET/PETE) biasa ditemukan pada sejumlah botol air minum kemasan. Arti kode ini adalah kemasan digunakan dalam sekali pakai. Nomor 1 memiliki arti polietilen tereftalat atau disingkat menjadi PET/PETE.
Karena hanya bisa dipakai sekali, sebaiknya tidak menggunakannya secara berulang karena bisa menumbuhkan bakteri. Tetapi, plastik jenis ini bisa didaur ulang dengan mudah, lho.
2. Angka 2.
foto: freepik.com
Angka 2 memiliki arti high-density polyethylene atau HDPE. Biasanya, kode ini terdapat pada botol susu, botol sampo, kemasan mentega, yogurt, dan lain-lain. Kemasan dengan kode ini biasa didaur ulang dan dianggap aman. Plastik jenis ini aman karena tahan dengan paparan sinar matahari maupun pembekuan.
Jenis plastik dengan kode ini juga sering digunakan pada kursi, meja, maupun perabot plastik lainnya. Namun, walaupun aman, disarankan untuk menggunakannya sekali saja sebagai wadah makanan dan minuman.
3. Angka 3.
foto: freepik.com
Maksud dari angka 3 adalah vinil atau polivini klorida (PVC). Plastik ini lunak dan fleksibel, biasanya digunakan pada plastik makanan bening, botol minyak goreng, mainan anak-anak, dan lain-lain.
Sebaiknya tidak menggunakan plastik ini berulang, terutama untuk anak-anak. Karena bisa menjadi beracun dan berbahaya untuk kesehatan.
4. Angka 4.
foto: freepik.com
Pada kemasan dengan kode angka 4 memiliki arti low-density polyethylene atau LDPE. Biasanya kode ini ditemukan pada tas belanja, botol yang bisa diremas, dan plastik makanan beku atau roti.
Plastik jenis ini dianggap relatif aman untuk digunakan. Dapat digunakan berulang dalam jangka waktu pendek, tetapi plastik jenis ini ada yang sulit didaur ulang.
5. Angka 5.
foto: pixabay.com
Kode plastik yang satu ini artinya polypropylene atau PP dan aman untuk digunakan. Bahannya kuat dan ringan, serta dapat tahan terhadap suhu panas, bisa menghalau lembap, minyak dan bahan kimia. Makanya, plastik jenis ini juga bisa digunakan berkali-kali.
6. Angka 6.
foto: freepik.com
Angka 6 atau polystyrene (PS) termasuk murah, ringan, dan mudah dibentuk. Biasanya, kemasan ini dibuat menjadi wadah sterofoam sekali pakai. Jenis kemasan ini tidak disarankan untuk makanan dan minuman karena mengandung zat berbahaya, apalagi jika digunakan untuk makanan dan minuman bersuhu panas. Selain itu, kemasan ini juga bisa merusak ekosistem atau lingkungan karena serpihan kemasannya ringan dan mudah menyebar.
7. Angka 7.
foto: freepik.com
Angka 7 atau OTHER. Plastik ini biasanya mencantumkan kode SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), dan PC (Polycarbonate). Namun, kode PC sangat tidak disarankan untuk makanan, karena plastik dengan bahan PC bisa menghasilkan BPA yang bisa mengganggu kesehatan.