Brilio.net - Ada istilah begini, makan adalah kebutuhan makhluk hidup sejak zaman purba. Budaya memenuhi hasrat perut inilah yang membuat kuliner terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Berbagai jenis makanan pun terus berevolusi dengan berbagai inovasi.
Baik dari sisi cita rasa hingga tampilan yang menarik. Bahkan di era digital seperti sekarang, tampilan kuliner yang instagramable makin popular. Maka nggak heran jika saat ini kuliner bukan lagi sekadar kebutuhan memanjakan mata dan perut, tapi sudah menjadi gaya hidup.
-
5 Fakta Best Eats Cares, platform untuk industri kuliner saat pandemi Program ini untuk mendorong ekosistem kuliner dan perhotelan tetap bertahan di masa sulit
-
9 Hal yang bikin kamu nyesel nggak ke Jakarta Culinary Passport 2016 Makanan enak, sehat, indah tampilannya, sekaligus menggugah selera untuk keluarga mereka.
-
Eat List Star, ajang pencarian bakat memasak ngehits se-Asia Pasifik Kamu pun juga bisa jadi juri di ajang pencarian bakat memasak Eat List Star ini lho!
Meski saat ini orang bisa dengan gampang menemukan makanan dan restoran, khususnya di kota besar, tapi bukan perkara mudah juga untuk mendapatkan yang sesuai selera. Selain itu, masyarakat saat ini juga makin cerdas dalam memilih dan menilai makanan.
Fakta ini juga yang akhirnya mendorong industri kuliner terus berinovasi untuk menawarkan yang terbaik pada konsumen. Ya itu tadi, bukan hanya bicara soal mengolah dan menciptakan cita rasa yang memanjakan indera perasa, tapi juga kreativitas dalam penyajian dan pelayanan. Tujuannya agar konsumen bisa kembali mengunjungi restoran mereka.
10 Makanan lezat khas Imlek, punya makna dalam
Alasan inilah yang membuat Majalah FoodieS Magazine dan Aqua Reflections meluncurkan program Penghargaan dan Buku Panduan Jakarta’s Best Eats Award and Guide 2019. Tujuannya untuk mendorong pelaku industri kuliner di ibukota naik kelas dengan menciptakan makanan dan restoran kelas dunia di tengah kompetisi yang makin ketat saat ini.
Penghargaan ini akan menyajikan opini para ahli bagi penggemar kuliner lokal maupun mancanegara seputar bakat-bakat kreatif di balik industri kuliner Jakarta yang ternama, yang kemudian diharapkan akan memacu para chef dan pengusaha tempat makan untuk terus mengembangkan pengalaman makan kelas dunia.
“Kami bermaksud menjaga esensi dari penghargaan Best Eats, yaitu untuk mendorong kesempurnaan dan kreativitas kuliner dan membantu memastikan agar tempat makan seperti ini selalu penuh setiap malam,” kata Publisher FoodieS Magazine, Jed Doble baru-baru ini di Jakarta.
Sama seperti tahun sebelumnya, penilaian penghargaan dilakukan secara objektif dengan melibatkan sejumlah dewan juri yang kredibel di bidangnya dengan keahlian khusus dan latar belakang yang berbeda-beda.Tujuannya guna memastikan terjadinya proses penilaian yang terpercaya, murni, dan etis.
Selain Jed, para dewan juri juga diisi food writer Odilia Wineke, Yuda Bustara (celebrity chef), Hans Danial (food blogger), Ade Putri Paramadita (food storyteller), Linda Tan (gourmand), Rinrin Marinka (celebrity chef), Tantra Tobing (gourmand & lifestyle blogger), serta Ethan Lim (VP Marketing Danone Aqua).
Setiap juri hanya dapat memberikan suara untuk suatu tempat makan apabila mereka telah mengunjungi tempat makan yang bersangkutan dalam waktu 12 bulan terakhir. Setiap kunjungan dilakukan tanpa mengungkapkan identitas mereka sebagai dewan juri dan tanpa ada insentif atau bentuk apresiasi lainnya dari pihak tempat makan.
Dalam penghargaan ini akan dibagi dalam tiga kategori. Pertama fine dining, tempat makan yang mengerahkan upaya luar biasa untuk mencapai kesempurnaan rasa, presentasi, kreativitas, pelayanan, dan penataan meja.
Kedua, upscale dining, tempat makan yang tanpa lelah berupaya menyediakan pengalaman makan dengan konsep yang unik dan cerdas di tengah suasana yang menyambut. Ketiga casual dining, tempat makan yang melebihi lainnya dalam menawarkan makanan dan minuman yang bertema santai, hidup, dan sangat mudah diterima semua kalangan termasuk milenial.
Selanjutnya, tempat makan yang masuk dalam nominasi kemudian dinilai oleh para juri berdasarkan sejumlah indikator dengan bobot penilaian yang berbeda. Untuk makanan, berdasarkan rasa, kreativitas, dan eksekusi mendapat bobot 50%. Sementara kualitas pelayanan (20%), Menu minuman atau daftar wine (20%), serta desain interior atau karakter (10%).
“Kami harap Best Eats Awards akan memicu lebih banyak lagi bakat-bakat kuliner di Indonesia untuk menggapai tingkatan tertinggi,” ujar Brand Manager Reflections, Flora Tobing.
Tahun lalu, Jakarta Best Eats telah mengapresiasi 40 tempat makan terpilih, dengan penghargaan khusus yang diberikan kepada Kaum Jakarta sebagai Restaurant of the Year, Ragil Imam Wibowo sebagai Chef of the Year, serta Leòn sebagai Bar of the Year. Hingga kini penghargaan serupa juga diberikan untuk industri kuliner di Pulau Dewata lewat Bali’s Best Eats pada penghujung 2018.
Tahun ini, selain penilaian dari dewan juri, Jakarta’s Best Eats akan membentuk tim Chefs Academy yang akan menjadi panel voting. Terdiri dari chef-chef terkemuka di Jakarta, dan suara mereka akan menentukan keputusan final dari penilaian yang akan membentuk hasil akhir dari daftar Best Eats. Chefs Academy akan memberikan sebuah pandangan baru dan sampel suara pakar yang lebih luas. 40 Tempat Makan terpilih akan diumumkan pada Malam Pemberian Penghargaan, April 2019.