Brilio.net - Dunia kuliner Tanah Air saat ini menjadi salah satu industri yang cukup bertahan di tengah pandemi Covid-19. Adanya pembatasan aktivitas masyarakat membuat mereka lebih banyak memesan makanan melalui daring.
Apalagi saat ini banyak perusahaan rintisan (start up) yang bergerak di sektor makanan dan minuman yang mengusung konsep cloud kitchen sehingga memberikan banyak pilihan kepada masyarakat untuk menikmati menu yang diinginkan tanpa harus beranjak dari rumah.
-
3 juri Master Chef Indonesia racik sajian eksploratif CollaBOWLation Mereka berkolaborasi dengan keahlian masing-masing
-
Pentingnya peran teknologi dalam perkembangan dunia kuliner Chef Arnold mendorong start up kuliner tumbuh.
-
Intip 5 tips tingkatkan level makanan kaki lima ala Penyetan Cok Ia memberikan sentuhan modern dengan cita rasa legendaris menu penyetan agar “naik kelas”.
Sebut saja Mangkokku. Memasuki tahun ketiga, bisnis yang didirikan Randy Kartadinata, Chef Arnold Poernomo, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming ini semakin dikenal masyarakat dengan menu yang ditawarkan.
Sejak dibuka pada 2019 lalu, Mangkokku tumbuh menjadi salah satu startup kuliner terbesar di Indonesia. Saat ini, Mangkokku memiliki 40 gerai yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, dan Malang dan menjual lebih dari 200 ribu mangkok setiap bulan. Secara keseluruhan, lebih dari 2 juta mangkok hidangan nasi telah disajikan ke pelanggan dalam dua tahun terakhir.
Lantas apa saja sih strategi bisnis kuliner ini bisa berkembang sampai saat ini? Berikut faktanya.
1. Adaptasi strategi
Tak lama mulai beroperasi, Mangkokku dihadapkan dengan pandemi Covid-19 pada awal 2020 hingga kini. Namun, kondisi ini tidak menghentikan perkembangan Mangkokku dalam mencapai impian menjadi salah satu pemain kuliner terbesar di Indonesia dan nantinya membawa makanan Indonesia ke kancah internasional.
“Perjalanan Mangkokku dari tahun 2020 hingga 2021 menjadi sangat menantang akibat pandemi dan restriksi sosial dari pemerintah. Namun, melalui adaptasi strategi serta beragam inovasi dan kolaborasi, Mangkokku berhasil mencatat pertumbuhan 8 kali lipat selama pandemi,” ujar CEO Mangkokku Randy Kartadinata.
2. Konsep online dan cloud kitchen
Saat opsi makan di tempat (dine-in) tak lagi jadi pilihan utama, Mangkokku mengganti fokus ekspansinya ke layanan daring (online platform) dan cloud kitchen.
“Kami kini memilih untuk membuka lebih banyak gerai daring (cloud kitchen) dan mempersiapkan infrastruktur pembelian online yang lebih baik di gerai yang sudah ada. Kami juga memilih untuk mendekat ke area residensial dibandingkan pusat perbelanjaan agar bisa lebih mudah dijangkau pelanggan yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” kata Randy.
3. Adaptasi harga
Mangkokku yang tahun ini berencana menambah sekitar 35 gerai di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan juga melakukan adaptasi harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat umum serta memperketat protokol kesehatan di setiap gerai, mulai dari disinfektan rutin, penggunaan alat pelindung, pemesanan dan pembayaran digital (touchless and cashless technology), serta penerapan wajib vaksin bagi setiap karyawan Mangkokku.
4. Inovasi produk, operasional, dan pemasaran
"Dalam kondisi penuh tantangan seperti ini, salah satu kunci kesuksesan dalam industri kuliner adalah inovasi agar tetap relevan dan sesuai dengan zaman serta minat konsumen. Hal inilah yang dilakukan Mangkokku.
“Kami berkomitmen untuk terus mengeksplorasi masakan bercita rasa khas Nusantara dengan sajian yang lebih kontemporer namun tetap pas di lidah masyarakat Indonesia,” ujar Chef Arnold Poernomo, salah satu pendiri dan juga penanggung jawab research and development Mangkokku.
“Kami optimistis bahwa Indonesia tak akan kehabisan bahan untuk dieksplorasi menjadi sebuah karya masakan yang unik untuk dihidangkan. Sejak awal, Mangkokku tidak ingin bersandar pada hype factor sesaat. Kami ingin menyediakan pilihan makanan yang bisa dikonsumsi sehari-hari dan terus-menerus,”
Tahun ini, misalnya, Mangkokku telah mengembangkan varian produk beku (frozen food) dan menu lauk tanpa nasi untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kini lebih sering berada di rumah. Produk beku juga ini diharapkan dapat menjangkau konsumen dari luar daerah yang belum terjangkau oleh gerai Mangkokku.
5. Kolaborasi #jalanterus dan perayaan ulang tahun kedua Mangkokku
Mengusung tema #JalanTerus, Mangkokku merayakan pencapaian dan ulang tahun kali ini melalui serangkaian program donasi, kolaborasi dengan Maximall Footwear, dan peluncuran menu kedua collaBOWLation.
Berkolaborasi dengan Halodoc, Mangkokku memberikan dukungan 3300 porsi hidangan kepada tenaga medis di Sentra Vaksinasi Halodoc. Makanan diberikan selama satu bulan dari 28 Juli hingga 28 Agustus 2021.
Bersama produsen alas kaki lokal Maximall Footwear, Mangkokku melakukan kolaborasi lintas produk dalam bentuk merchandise sandal spesial edisi ulang tahun Mangkokku.
Mangkokku juga meluncurkan menu baru collaBOWLation yang merupakan hasil dari kolaborasi tiga chef ternama di Indonesia, yaitu Chef Arnold Poernomo, Chef Juna Rorimpandey, dan Chef Renatta Moeloek pada 17 Agustus, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Menu ini berisi hidangan pemersatu rasa bangsa, sajian khas nusantara yang biasa ditemukan diperayaan hari raya yaitu, Opor ayam creamy ciptaan Chef Renatta, tempe orek renyah dan gurih karya Chef Juna dan pelengkap rasa nikmat dari sambal rendang kreasi Chef Arnold.
6. Promo menarik
Sebagai bentuk apresiasi untuk para pelanggan setia, Mangkokku juga mengadakan promosi Rp 0 bagi pembelian porsi kedua pada 20 hingga 22 Agustus, dan undian 10 gram emas kepada 10 pelanggan beruntung selama periode 11 - 29 Agustus 2019.
“Menginjak usia 2 tahun, kami meyakini bahwa tumbuhnya Mangkokku tidak terlepas dari dukungan para pelanggan setia, karyawan hebat, mitra, investor serta masyarakat Indonesia yang senantiasa mendukung dan membersamai Mangkokku di setiap perjalanan. Kami bertekad untuk Jalan Terus memupuk semangat dalam menaklukan setiap batasan dan tantangan untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif bagi industri kuliner Indonesia.” ungkap Kaesang Pangarep, salah satu co-founder dari Mangkokku.